Di tengah suhu yang semakin meningkat, air conditioner (AC) menjadi solusi utama untuk menjaga kenyamanan ruangan. Tidak hanya menyejukkan, AC modern kini dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih yang mendukung efisiensi energi dan meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan. Namun, sebelum membeli AC, penting untuk memahami jenis-jenisnya, teknologi terkini, dan regulasi yang berlaku di Indonesia.
Artikel ini akan mengulas secara lengkap semua yang perlu Anda ketahui tentang AC, mulai dari tipe-tipe yang tersedia di pasaran, inovasi teknologi terbaru, hingga regulasi penting yang wajib dipenuhi perangkat ini.
Daftar isi
Sejarah Air Conditioner

AC memiliki sejarah panjang sejak pertama kali ditemukan. Perangkat ini awalnya dirancang bukan untuk kenyamanan manusia, melainkan untuk kebutuhan industri. Berikut adalah perjalanan sejarah AC hingga menjadi perangkat yang kita kenal sekarang ini.
- 1902: Willis Haviland Carrier menciptakan sistem pendingin udara pertama di dunia untuk mengontrol suhu dan kelembapan di sebuah pabrik percetakan. Penemuan ini menjadi dasar dari teknologi AC modern.
- 1920-an: AC mulai digunakan di bioskop untuk memberikan kenyamanan bagi penonton. Keberhasilan ini mendorong penggunaannya di tempat umum seperti kantor, hotel, dan gedung pemerintahan.
- 1931: AC dengan desain portabel pertama diciptakan oleh H.H. Schultz dan J.Q. Sherman. AC ini dapat dipasang di ambang jendela, membuat lebih praktis untuk penggunaan rumah tangga.
- 1950-an: AC menjadi semakin terjangkau dan mulai banyak digunakan di rumah-rumah Amerika Serikat, menjadikannya simbol kenyamanan di era modern.
- 1970-an: Krisis energi memicu pengembangan teknologi hemat energi pada AC, termasuk sistem yang lebih efisien dalam penggunaan listrik.
- 2000-an: Teknologi inverter diperkenalkan, memungkinkan AC menyesuaikan kecepatan kompresor dengan kebutuhan suhu, sehingga lebih hemat energi dan ramah lingkungan.
- 2020-an: Inovasi seperti smart AC, fitur penjernihan udara, dan integrasi dengan perangkat pintar seperti smartphone dan asisten virtual menjadi standar baru dalam teknologi pendingin udara.
Jenis-Jenis Air Conditioner (AC)
Dengan banyaknya pilihan AC di pasaran, memilih yang tepat bisa menjadi tantangan. Setiap jenis AC memiliki keunggulan tersendiri, tergantung pada kebutuhan dan kondisi ruangan Anda.
Simak penjelasan berikut untuk menemukan tipe AC yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda!
1. AC portable

AC ini cocok untuk Anda yang membutuhkan fleksibilitas tinggi karena dapat dipindahkan ke berbagai ruangan.
Kelebihan:
- Tidak memerlukan instalasi permanen.
- Mudah digunakan di ruangan kecil (di bawah 12 meter persegi).
- Ideal untuk tempat tinggal sementara.
Kekurangan:
- Pendinginan lebih lambat.
- Kurang efisien untuk ruangan besar.
2. AC split

Jenis AC ini terdiri dari unit indoor dan outdoor, cocok untuk rumah dan kantor.
Kelebihan:
- Efisien untuk ruangan besar.
- Suara mesin lebih tenang.
- Banyak dilengkapi teknologi inverter untuk hemat energi.
Kekurangan:
- Biaya instalasi lebih tinggi.
- Membutuhkan instalasi permanen.
3. AC window
AC ini dipasang di jendela atau dinding dan ideal untuk ruangan kecil hingga sedang.
Kelebihan:
- Relatif murah dibandingkan AC split.
- Instalasi lebih sederhana.
Kekurangan:
- Desain kurang modern.
- Suara mesin cenderung lebih bising.
4. AC cassette
Biasanya digunakan di ruang besar dengan plafon tinggi, seperti ruang pertemuan atau kantor.
Kelebihan:
- Pendinginan lebih merata.
- Estetis dan tidak memakan banyak ruang.
Kekurangan:
- Harga dan instalasi cukup mahal.
- Perlu perawatan lebih sering.
Teknologi Modern pada Air Conditioner
AC masa kini dilengkapi dengan teknologi canggih yang membuatnya lebih efisien dan nyaman digunakan. Berikut beberapa inovasi terbaru:
- Inverter technology: Mengurangi konsumsi listrik dengan menyesuaikan kecepatan kompresor sesuai suhu ruangan.
- Air purification: Menyaring debu, alergen, dan polutan, sehingga kualitas udara dalam ruangan lebih sehat.
- Smart AC: Dapat dikontrol melalui aplikasi di smartphone atau asisten suara seperti Google Home dan Alexa.
- Eco mode: Mode hemat energi yang mengurangi penggunaan listrik tanpa mengorbankan kenyamanan.
- Quiet mode: Operasi mesin yang sangat hening, ideal untuk digunakan saat tidur.
- Multi-Split Systems: Satu unit outdoor dapat mendukung beberapa unit indoor, cocok untuk rumah dengan banyak ruangan.
Tips Memilih Air Conditioner Sesuai Kebutuhan
Sebelum memutuskan air conditioner mana yang paling sesuai untuk kebutuhan Anda, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan:
1. Ketahui ukuran ruangan
Pilih AC yang sesuai dengan ukuran ruangan Anda. Jika bingung, Anda bisa menggunakan panduan berikut ini:
- Untuk ruangan kecil (hingga 12 meter persegi), AC portable 1/2 PK sudah cukup.
- Untuk ruangan sedang (18-24 meter persegi), AC 1 PK adalah pilihan yang tepat.
- Untuk ruangan besar atau terbuka, Anda mungkin membutuhkan AC split dengan kapasitas lebih tinggi.
2. Jenis AC
Tentukan apakah Anda membutuhkan AC permanen atau portable. Jika Anda tinggal di apartemen sewaan atau sering memindahkan AC dari satu ruangan ke ruangan lain, air conditioner portable lebih cocok.
Namun, jika Anda menginginkan solusi jangka panjang yang lebih efisien, air conditioner split adalah pilihan yang lebih baik.
3. Efisiensi energi
Pastikan untuk memilih AC yang memiliki rating energi yang baik. Air conditioner split dengan teknologi inverter biasanya lebih hemat energi dan dapat menyesuaikan suhu dengan lebih efisien.
4. Fitur
Perhatikan fitur seperti mode tidur, kontrol suhu otomatis, atau bahkan teknologi penjernih udara. Fitur-fitur ini dapat menambah kenyamanan dan kepraktisan saat menggunakan AC.
Dengan panduan ini, Anda dapat lebih mudah memilih air conditioner yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, sehingga ruangan Anda selalu terasa sejuk dan nyaman sepanjang hari.
Regulasi AC di Indonesia
Agar dapat dipasarkan dan digunakan di Indonesia, AC harus memenuhi standar keamanan dan kualitas yang diatur oleh pemerintah. Dua regulasi utama yang wajib dipenuhi adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Sertifikasi Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI).
Standar Nasional Indonesia (SNI)
SNI berlaku untuk semua jenis AC yang diperjualbelikan di Indonesia. Label SNI menandakan bahwa perangkat telah melalui uji kualitas dan keamanan yang ketat. Tanpa label ini, perangkat AC dianggap tidak memenuhi standar nasional dan kualitasnya diragukan.
Sertifikasi SDPPI
Sertifikasi ini khusus untuk AC modern yang dilengkapi fitur komunikasi nirkabel seperti Bluetooth atau WiFi. Proses sertifikasi dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk memastikan perangkat tidak mengganggu frekuensi lain di sekitarnya.
Sertifikasi SDPPI dapat diperoleh melalui dua metode, yaitu mengurus secara mandiri atau menggunakan jasa sertifikasi SDPPI profesional. Mengurus secara mandiri memerlukan waktu dan tenaga lebih, sementara menggunakan jasa sertifikasi menawarkan kepraktisan. Semua proses, mulai dari administrasi hingga pengujian perangkat, akan ditangani oleh profesional. Anda hanya perlu menunggu hasilnya tanpa harus terlibat langsung dalam prosedur yang rumit.
FAQ
Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan umum tentang air conditioner (AC) dan regulasi yang berlaku di Indonesia:
Apa yang dimaksud air conditioner?
Air conditioner (AC) adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk mengatur suhu udara di dalam ruangan dengan cara menyerap panas dari dalam ruangan dan melepaskannya ke luar.
Apa fungsi air conditioner?
Air conditioner (AC) memiliki fungsi utama untuk menyejukkan udara di dalam ruangan. Selain itu, AC modern juga dapat:
- Mengatur suhu dan kelembapan udara.
- Menyaring debu, polutan, dan alergen untuk meningkatkan kualitas udara.
- Memberikan kenyamanan optimal, terutama di wilayah dengan suhu panas atau lembap.
Apakah semua AC di Indonesia wajib memiliki Sertifikasi SDPPI?
Tidak semua AC membutuhkan sertifikasi SDPPI. Hanya AC yang dilengkapi fitur komunikasi nirkabel seperti Bluetooth atau WiFi yang wajib memiliki sertifikasi ini. AC tanpa fitur tersebut hanya membutuhkan sertifikasi SNI.
Bagaimana cara mendapatkan Sertifikasi SNI dan SDPPI untuk AC?
Produsen atau importir dapat mengurus sertifikasi ini melalui dua cara:
- Mengurus secara mandiri: Melibatkan proses administratif dan teknis yang memerlukan waktu lebih lama.
- Menggunakan jasa sertifikasi profesional: Prosesnya lebih praktis, karena semua tahap, dari administrasi hingga pengujian perangkat, ditangani oleh profesional.
Apa risiko menggunakan AC tanpa sertifikasi di Indonesia?
AC tanpa sertifikasi SNI atau SDPPI tidak memenuhi standar keamanan dan kualitas yang ditetapkan. Risiko yang mungkin terjadi adalah:
- Kerusakan pada perangkat listrik lain.
- Konsumsi energi yang tidak efisien.
- Potensi bahaya seperti kebakaran akibat kelistrikan yang tidak memenuhi standar.

















Leave a Comment