#1 Your Trusted Business Partner

Barcode Scanner: Cara Kerja, Jenis, hingga Regulasinya di Indonesia

Galih Nugroho

barcode scanner - Narmadi.co.id

Barcode scanner adalah perangkat penting dalam dunia ritel, logistik, manufaktur, dan layanan kesehatan. Dengan alat ini, proses input data menjadi jauh lebih cepat dan akurat. Tapi tahukah Anda, tidak semua barcode scanner bisa langsung masuk ke pasar Indonesia begitu saja? Jika perangkat tersebut menggunakan konektivitas nirkabel, maka ada satu hal krusial yang wajib dipenuhi, yaitu sertifikasi dari DJID.

Lalu, bagaimana sebenarnya cara kerja barcode scanner? Apa saja jenisnya? Dan kapan perangkat ini harus disertifikasi? Yuk, kita bahas tuntas satu per satu.

Apa itu Barcode Scanner dan Bagaimana Cara Kerjanya?

barcode scanner

Barcode scanner adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk membaca kode batang (barcode) yang umumnya tercetak pada produk, label pengiriman, kartu identitas, atau dokumen lainnya. Informasi yang terkandung dalam barcode akan diterjemahkan ke dalam data digital dan dikirim ke sistem komputer atau aplikasi, sehingga proses input data menjadi lebih cepat dan minim kesalahan.

Secara umum, cara kerja barcode scanner melibatkan proses optik dan elektronik:

  • Sensor pemindai memancarkan cahaya, biasanya berupa sinar laser atau LED, ke arah barcode.
  • Cahaya dipantulkan kembali dari garis-garis barcode (hitam dan putih) ke dalam sensor penerima.
  • Pantulan cahaya ini dikonversi menjadi sinyal listrik oleh komponen optoelektronik di dalam scanner.
  • Sinyal tersebut kemudian diterjemahkan menjadi data digital, dan dikirim ke perangkat tujuan seperti komputer, mesin kasir, atau sistem inventaris.

Barcode scanner modern umumnya sudah mendukung integrasi langsung dengan sistem POS (Point of Sale) dan aplikasi berbasis cloud, terutama jika menggunakan konektivitas nirkabel seperti Bluetooth. Hal ini membuat proses operasional di sektor ritel, logistik, atau industri menjadi lebih efisien dan real-time.

Jenis-Jenis Barcode Scanner

barcode scanner

Barcode scanner hadir dalam berbagai bentuk dan teknologi, tergantung pada kebutuhan operasional, jenis barcode yang akan dibaca, dan lingkungan penggunaannya. Berikut beberapa jenis barcode scanner yang paling umum ditemui di pasar:

Handheld barcode scanner

Jenis ini paling sering digunakan di kasir atau gudang. Biasanya dipegang tangan dan dioperasikan secara manual. Tersedia dalam versi kabel (USB) maupun nirkabel (Bluetooth), sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan mobilitas.

Fixed-mount scanner

Dipasang secara permanen di satu lokasi, scanner jenis ini sering digunakan dalam otomatisasi lini produksi, konveyor barang, atau sistem logistik yang memerlukan pemindaian cepat tanpa campur tangan manusia.

Omnidirectional scanner

Dirancang untuk membaca barcode dari berbagai sudut tanpa harus menyusunnya secara presisi. Cocok untuk lingkungan sibuk seperti supermarket besar, di mana kecepatan transaksi menjadi prioritas utama.

2D Image scanner

Mampu membaca barcode dua dimensi seperti QR Code, selain barcode tradisional 1D. Digunakan secara luas di sektor kesehatan, transportasi, hingga ticketing, karena bisa membaca data lebih kompleks dalam satu kali pemindaian.

Setiap jenis memiliki keunggulan dan spesifikasi masing-masing. Pemilihan scanner yang tepat sangat bergantung pada alur kerja, lingkungan operasional, dan jenis data yang ingin diproses.

Wajibkah Barcode Scanner Disertifikasi DJID?

barcode scanner

Penting untuk diketahui, tidak semua barcode scanner wajib memiliki sertifikasi dari DJID. Barcode scanner yang hanya menggunakan kabel (wired) untuk mengirimkan data ke komputer, misalnya melalui koneksi USB, tidak termasuk dalam kategori perangkat yang wajib disertifikasi.

Namun, jika barcode scanner tersebut menggunakan koneksi nirkabel seperti Bluetooth untuk mentransfer data ke perangkat lain, maka perangkat tersebut tergolong sebagai alat telekomunikasi dan wajib memperoleh sertifikasi dari DJID (Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital) sebelum dapat diedarkan secara legal di Indonesia.

Dasar Hukum Sertifikasi Barcode Scanner

Barcode scanner dengan koneksi nirkabel masuk ke dalam kategori Short Range Devices (SRD) atau perangkat jarak dekat. Karena itu, sertifikasi perangkat ini mengacu pada regulasi:

  • KEPMEN Kominfo No. 260 Tahun 2024 tentang Standar Teknis Short Range Devices

Dalam peraturan tersebut ditegaskan bahwa perangkat harus melalui proses uji teknis, yang mencakup karakteristik frekuensi, daya pancar, serta batas emisi yang tidak diinginkan (spurious emission).

Kesimpulan

Barcode scanner merupakan perangkat penting yang membantu mempercepat proses input data dalam berbagai sektor, mulai dari ritel hingga logistik. Memahami cara kerja dan jenis-jenis barcode scanner akan membantu pengguna dalam memilih produk yang tepat sesuai kebutuhan pasar.

Namun, yang tidak boleh diabaikan adalah aspek regulasi. Jika barcode scanner menggunakan koneksi nirkabel seperti Bluetooth, maka perangkat tersebut wajib memperoleh sertifikasi dari DJID sebelum bisa diedarkan secara legal di Indonesia. Sertifikasi ini bertujuan memastikan perangkat memenuhi standar teknis nasional dan tidak mengganggu spektrum frekuensi yang digunakan.

Untuk mempermudah proses legalisasi produk, banyak importir dan distributor yang kini memanfaatkan layanan dari pihak ketiga yang menyediakan jasa sertifikasi DJID secara profesional dan sesuai prosedur.

Dengan mematuhi regulasi yang berlaku, Anda tidak hanya melindungi bisnis dari risiko hukum, tetapi juga membangun kepercayaan pasar dan mitra distribusi. Jadi, pastikan setiap perangkat yang Anda edarkan telah memenuhi standar dan tersertifikasi dengan benar.

FAQ

Berikut pertanyaan umum seputar barcode scanner.

Apa itu barcode scanner?

Barcode scanner adalah alat elektronik yang digunakan untuk membaca dan mengubah informasi dari kode batang (barcode) menjadi data digital yang bisa diproses oleh sistem komputer.

Barcode scanner termasuk perangkat apa?

Barcode scanner termasuk dalam perangkat input data, dan jika menggunakan koneksi nirkabel seperti Bluetooth, juga tergolong perangkat telekomunikasi yang wajib disertifikasi di Indonesia.

Bagaimana cara kerja barcode scanner?

Barcode scanner bekerja dengan memindai barcode menggunakan cahaya, kemudian mengubah pantulan cahaya tersebut menjadi sinyal digital yang dikirim ke sistem komputer.

Tags

Scanner

Related Post

Leave a Comment

Ready to talk?   Get in touch with our friendly team of experts.   We’re ready to assist you.