Tekanan ban yang tidak ideal bisa berujung pada risiko besar di jalan. Untungnya, teknologi modern menghadirkan sistem pemantauan tekanan ban atau Tire Pressure Monitoring System (TPMS) yang secara otomatis memberi tahu Anda jika tekanan udara pada ban menurun. Tapi, bagaimana sebenarnya cara kerja TPMS ini?
Dalam artikel ini, kami akan membahas tuntas mengenai cara kerja TPMS, jenis-jenisnya, serta bagaimana sistem ini membantu Anda berkendara dengan lebih aman dan efisien.
Daftar isi
Apa itu TPMS dan Mengapa Penting?

TPMS adalah sistem elektronik yang digunakan untuk memantau tekanan udara pada ban kendaraan secara real-time. Tujuannya adalah memberikan peringatan kepada pengemudi ketika tekanan ban turun di bawah batas aman.
Fungsi utama TPMS adalah untuk:
- Menjaga keselamatan berkendara
- Menghemat konsumsi bahan bakar
- Memperpanjang umur ban
- Mempermudah pemantauan kondisi ban tanpa harus memeriksa secara manual
Dengan adanya TPMS, risiko kecelakaan akibat ban kempis atau pecah dapat dikurangi secara signifikan.
Cara Kerja TPMS: Dua Pendekatan yang Digunakan

TPMS bekerja dengan mendeteksi tekanan udara di dalam ban melalui sensor, kemudian mengirimkan data tersebut ke ECU kendaraan. Meskipun terlihat sederhana, proses transmisi data ini sebenarnya cukup kompleks. Sensor TPMS memancarkan sinyal elektromagnetik yang sangat lemah dan menyebar ke segala arah. Sinyal ini dipantulkan oleh badan kendaraan maupun lingkungan sekitar sebelum akhirnya diterima oleh antena penerima, yang dapat ditempatkan di kaca depan, ruang roda, atau bagian kendaraan lainnya.
TPMS umumnya menggunakan frekuensi rendah, yaitu di kisaran 433 MHz hingga 434,79 MHz. Sayangnya, pita frekuensi ini juga digunakan oleh perangkat lain seperti remote kunci kendaraan dan pembuka pintu garasi. Akibatnya, interferensi antar perangkat dapat terjadi, ibarat banyak orang berbicara secara bersamaan dalam satu ruangan.
Untuk mengatasi potensi gangguan tersebut, setiap negara menerapkan regulasi khusus terkait penggunaan spektrum frekuensi radio. Di Indonesia, pengelolaan dan pengawasan frekuensi ini berada di bawah tanggung jawab DJID (Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital), yang merupakan bagian dari Kementerian Komunikasi dan Digital (KOMDIGI).
Terdapat dua jenis TPMS berdasarkan cara kerjanya, yaitu direct TPMS dan indirect TPMS.
Direct TPMS (TPMS langsung)
Direct TPMS menggunakan sensor tekanan yang dipasang langsung pada setiap ban, biasanya di dalam pelek atau katup ban. Sensor ini mengukur tekanan dan suhu secara real-time, lalu mengirimkan data melalui frekuensi radio ke ECU kendaraan.
Kelebihan:
- Akurasi tinggi
- Dapat menampilkan tekanan tiap ban secara spesifik
- Mendeteksi kebocoran dengan cepat
Kekurangan:
- Sensor lebih mahal
- Umur baterai terbatas
- Membutuhkan kalibrasi ulang saat mengganti ban
Indirect TPMS (TPMS tidak langsung)
Berbeda dari direct TPMS, sistem indirect tidak memiliki sensor tekanan. Sebagai gantinya, sistem ini memanfaatkan sensor ABS untuk mengukur kecepatan rotasi roda. Jika satu roda berputar lebih cepat, TPMS mengasumsikan tekanan angin ban tersebut berkurang.
Kelebihan:
- Lebih hemat biaya
- Tidak membutuhkan sensor tambahan
Kekurangan:
- Tidak dapat mengukur tekanan secara spesifik
- Kurang akurat pada situasi tertentu
Apa yang Terjadi Saat Indikator TPMS Menyala?

Jika indikator TPMS menyala di dashboard kendaraan Anda, itu artinya tekanan salah satu atau lebih ban berada di bawah standar. Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah:
- Cek tekanan keempat ban menggunakan alat pengukur tekanan.
- Jika tekanan rendah, segera isi ulang angin.
- Jika tekanan sudah sesuai tapi lampu masih menyala, lakukan reset pada Tire Pressure Monitoring System(jika tersedia).
- Bila lampu tetap menyala, periksakan ke bengkel untuk evaluasi sensor.
Kesimpulan
Memahami cara kerja TPMS bukan hanya soal teknis, tetapi juga berkaitan langsung dengan keselamatan berkendara. TPMS bekerja dengan mendeteksi perubahan tekanan angin ban dan memberi peringatan dini pada pengemudi.
Dengan dua jenis sistem, direct dan indirect, TPMS menawarkan cara efektif untuk menjaga performa ban dan mencegah potensi kecelakaan. Perkembangan teknologi seperti penggunaan Bluetooth pada sensor TPMS juga membuka kemungkinan baru dalam hal akurasi dan fungsi tambahan.
Pastikan kendaraan Anda dilengkapi dengan TPMS yang berfungsi optimal agar perjalanan lebih aman, efisien, dan nyaman.










Leave a Comment