Enggak semua tempat di Indonesia bisa pasang kabel internet atau nikmatin sinyal 4G dengan lancar. Di beberapa daerah, satu-satunya cara biar tetap bisa terhubung ya pakai VSAT. Meski kelihatannya satu nama aja, VSAT itu punya beberapa jenis, dan masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Banyak yang mikir, asal pasang aja asal koneksi jalan. Padahal, kalau Anda enggak ngerti jenis VSAT yang dipakai, bisa-bisa koneksi malah lemot, gampang putus saat hujan, atau enggak sesuai sama kebutuhan di lapangan.
Supaya enggak salah langkah, yuk kenali dulu jenis VSAT yang umum dipakai di Indonesia. Siapa tahu, setelah ini Anda bisa lebih yakin menentukan mana yang paling cocok untuk tempat Anda.
Daftar isi
Jenis-Jenis VSAT

C-Band
Kalau tempat Anda sering dilanda hujan deras, langit mendung tiap hari, atau cuacanya memang enggak bisa diprediksi, C-Band bisa jadi pilihan yang paling masuk akal. Di negara tropis kayak Indonesia, jenis VSAT ini banyak dipakai karena sinyalnya tetap stabil walau cuaca sering berubah-ubah.
Tapi memang, karena sinyalnya kuat, perangkatnya juga lebih gede dan butuh ruang lebih luas buat dipasang.
Spesifikasinya kurang lebih begini:
- Frekuensi uplink: 5.925 – 6.425 GHz
- Frekuensi downlink: 3.700 – 4.200 GHz
- Ukuran antena: biasanya di atas 1,8 meter
- Koneksi tetap stabil walau hujan
Biasanya digunakan di:
- Kantor pemerintahan yang ada di pelosok
- Mesin ATM di desa terpencil
- Proyek tambang jangka panjang
Kalau Anda butuh koneksi yang “bandel” dan bisa diandalkan meskipun cuaca sering berubah, C-Band enggak bakal bikin Anda repot.
Ku-Band
Nah, kalau Anda cari VSAT yang bentuknya kecil, gampang dipasang, dan bisa dipindah sewaktu-waktu, Ku-Band bisa jadi jawaban. Jenis VSAT ini sering dipakai di proyek-proyek lapangan atau lokasi yang belum permanen.
Tapi perlu diingat, karena frekuensinya lebih tinggi, Ku-Band jadi agak rewel kalau cuaca lagi jelek. Hujan deras bisa bikin koneksi putus-putus. Jadi, pastikan lokasi Anda cukup bersahabat sebelum pilih VSAT satu ini.
Detail teknisnya kira-kira seperti ini:
- Frekuensi uplink: 13.754 – 14.486 GHz (untuk tipe Fixed Satellite Services) dan 14.400 – 14.500 GHz (untuk tipe Fixed Services)
- Frekuensi downlink: 10.954 – 11.686 GHz (FSS) dan 10.950 – 11.706 GHz (FS)
- Antena lebih kecil (kadang di bawah 1 meter)
- Cepat dipasang, fleksibel buat dibongkar-pasang
Cocok untuk:
- Lokasi proyek yang sering berpindah
- Internet di komunitas kecil
- Penggunaan pribadi di pinggiran kota
Kalau kebutuhan Anda lebih ke arah kepraktisan dan tempatnya enggak terlalu jauh dari area layanan umum, Ku-Band bisa jadi pilihan yang efisien.
Extended C-Band
Kalau C-Band adalah “si tangguh”, maka Extended C-Band bisa dibilang versi premiumnya. Kapasitas datanya lebih besar, cocok banget buat proyek besar yang butuh koneksi cepat dan simultan dari banyak perangkat.
Jenis ini biasanya dipakai di lokasi yang memang jadi pusat kegiatan, kayak basecamp tambang, kantor logistik, atau pos komando di lokasi terpencil.
Spesifikasi teknis seperti ini:
- Frekuensi uplink: 6.425 – 6,725 GHz
- Frekuensi downlink: 3.400 – 3.700 GHz
- Tahan cuaca, bandwidth lebih besar
- Stabil walaupun trafik datanya padat
Ideal buat:
- Pemantauan CCTV dari jarak jauh
- Basecamp proyek besar
- Instansi pemerintah atau swasta yang operasionalnya 24 jam
Kalau Anda butuh jaringan kuat, tahan banting, dan siap kerja nonstop, ini pilihan yang pas.
Terus, Harus Pilih yang Mana?

Jawabannya tergantung sama kondisi di lapangan. Ada tiga hal utama yang harus Anda perhitungkan:
- Letak geografisnya kayak apa
- Seberapa besar kebutuhan datanya
- Cuaca di sekitar area (sering hujan atau relatif kering?)
Kalau Anda di daerah yang cuacanya ekstrem dan butuh koneksi stabil sepanjang hari, C-Band atau Extended C-Band lebih aman. Tapi kalau Anda cuma butuh koneksi untuk jangka pendek dan lokasi cenderung cerah, Ku-Band bisa lebih praktis.
Nah, di tengah semua pilihan ini, mungkin Anda jadi penasaran, gimana sih sebenarnya data dari perangkat VSAT bisa sampai ke pusat? Kok bisa koneksi tetap jalan, padahal enggak pakai kabel atau menara sinyal? Kalau Anda ingin tahu alur teknologinya dengan cara yang gampang dicerna, coba baca artikel kami tentang cara kerja VSAT.
Kesimpulannya, memilih jenis VSAT itu ibarat milih kendaraan buat jalur tertentu. Ada yang cocok buat off-road, ada yang lebih pas buat jalan aspal. Anda tinggal sesuaikan sama “medan” yang akan Anda hadapi.
Yang penting, jangan buru-buru. Tanya dulu ke penyedia layanan, cek kondisi lapangan, dan bandingkan kelebihan tiap jenis. Soalnya, begitu VSAT dipasang, dia akan jadi penyambung utama Anda ke dunia luar,dan Anda pasti ingin dia bisa diandalkan kapan saja.










Leave a Comment