Mobil keluaran terbaru bukan cuma soal mesin yang bertenaga atau tampilan yang keren. Di balik kap dan dashboard, ada sistem komputer canggih yang terus menerus memantau kondisi kendaraan. Salah satu alat yang bisa membantu kita mengakses informasi penting dari sistem ini adalah OBD scanner. Alat mungil ini bisa jadi “dokter mobil” pribadi yang mampu mendeteksi masalah sebelum jadi parah, membantu servis lebih cepat, bahkan menghemat uang.
Tapi sebenarnya, apa saja sih fungsi OBD scanner yang membuatnya begitu berguna untuk pemilik kendaraan? Yuk, kita bahas bareng!
Daftar isi
Fungsi OBD Scanner
Mendeteksi kerusakan lebih cepat
Salah satu fungsi utama OBD scanner adalah mendeteksi kerusakan atau gangguan pada mobil jauh sebelum gejalanya terasa. Misalnya, saat sensor oksigen mulai bermasalah, sistem OBD akan langsung mencatatnya. Dengan alat scanner, Anda bisa tahu lebih awal dan mencegah kerusakan yang lebih besar.
Enggak perlu tunggu sampai mobil mogok di tengah jalan. Scanner ini bisa memberikan peringatan dini lewat kode error yang bisa Anda baca langsung dari layar alat atau aplikasi smartphone.
Membaca dan menghapus kode error

Kalau lampu “Check Engine” tiba-tiba menyala, itu tandanya ada yang tidak beres. Nah, OBD scanner memungkinkan Anda untuk membaca Diagnostic Trouble Codes (DTC) yang muncul. Dari kode-kode ini, Anda bisa tahu apakah masalahnya serius atau cukup ringan.
Setelah perbaikan dilakukan, OBD scanner juga bisa digunakan untuk menghapus kode tersebut agar indikator di dashboard kembali normal. Praktis, kan?
Memantau data real-time kendaraan
Beberapa OBD scanner, terutama yang sudah mendukung koneksi Bluetooth atau WiFi, bisa menampilkan data kendaraan secara real-time. Contohnya:
- Putaran mesin (RPM)
- Suhu pendingin mesin
- Posisi throttle
- Tegangan aki
- Kecepatan kendaraan
- Konsumsi bahan bakar
Dengan data ini, Anda bisa memantau performa mobil saat digunakan, sekaligus menilai seberapa hemat bahan bakar dan optimal mesin bekerja saat berkendara.
Membantu efisiensi perawatan

Daripada menebak-nebak bagian mana yang rusak, OBD scanner memberi informasi yang lebih akurat. Ini tentu menghemat waktu di bengkel dan menghindari biaya perbaikan yang tidak perlu. Beberapa pemilik mobil bahkan rutin mengecek kendaraannya sendiri sebelum servis berkala untuk tahu apa saja yang perlu diperhatikan teknisi.
Mengawasi sistem emisi kendaraan
Mobil modern dibekali sensor emisi untuk memantau gas buang. Nah, OBD scanner bisa membaca hasil monitoring ini, termasuk jika ada kebocoran atau kerusakan pada sistem knalpot, catalytic converter, hingga sensor oksigen.
Fitur ini penting banget, terutama jika Anda tinggal di daerah yang memberlakukan uji emisi kendaraan bermotor. Dengan scanner, Anda bisa persiapan lebih matang sebelum inspeksi.
Menunjukkan status lampu indikator

Kadang lampu indikator di dashboard nyala tanpa alasan yang jelas. Bisa jadi itu hanya error sementara. Dengan OBD scanner, Anda bisa tahu apakah perlu khawatir atau cukup reset saja. Alat ini juga bisa bantu memastikan apakah lampu indikator sudah mati setelah perbaikan dilakukan.
Aturannya di Indonesia
Semakin banyak OBD scanner yang hadir dalam bentuk wireless, baik dengan koneksi Bluetooth maupun WiFi. Biasanya, alat ini tinggal dicolok ke port OBD-II, lalu dihubungkan ke smartphone untuk melihat data lewat aplikasi seperti Torque, Car Scanner, atau OBDLink.
Namun perlu diingat, OBD scanner dengan fitur nirkabel termasuk perangkat telekomunikasi, jadi harus memenuhi ketentuan teknis di Indonesia.
Regulasi yang berlaku:
- KEPMEN KOMINFO No. 260 Tahun 2024 untuk perangkat Bluetooth
- KEPMEN KOMDIGI No. 12 Tahun 2025 untuk perangkat WiFi
Beberapa persyaratan teknis di antaranya:
- Pita frekuensi Bluetooth: 2400 – 2483.5 MHz dengan daya pancar ≤ 20 dBm
- Pita frekuensi WiFi: 2400 – 2483.5 MHz, daya pancar ≤ 27 dBm, lebar pita ≤ 40 MHz
- Uji kompatibilitas elektromagnetik (EMC) dan keselamatan listrik wajib dilakukan di laboratorium uji yang terakreditasi oleh DJID
Semua OBD scanner wireless yang ingin dijual secara legal harus melalui proses uji teknis dan mendapatkan Sertifikat DJID dari pemerintah Indonesia.
Kesimpulannya, fungsi OBD scanner bukan cuma untuk membaca kode error saja. Lebih dari itu, alat kecil ini bisa membantu Anda lebih peka terhadap kondisi mobil, mencegah kerusakan besar, sekaligus membuat pengalaman berkendara jadi lebih nyaman dan aman. Buat Anda yang sering mengandalkan mobil sehari-hari atau ingin lebih mandiri dalam merawat kendaraan, OBD scanner adalah investasi kecil dengan manfaat yang besar.










Leave a Comment