Tumbuh kembang bayi adalah hal yang selalu jadi perhatian orang tua. Salah satu cara sederhana untuk memantaunya adalah dengan rutin menimbang berat badan si kecil. Dalam hal ini timbangan bayi berperan penting. Alat ini bukan sekadar penunjuk angka, tapi juga membantu memastikan bayi tumbuh sehat sesuai standar medis.
Sekarang bahkan sudah ada timbangan khusus untuk bayi yang modern dan dibekali fitur Bluetooth sehingga hasil pengukuran bisa tersimpan langsung di smartphone. Fitur ini memang memudahkan, tetapi penggunaannya tetap harus mengikuti standar teknis yang berlaku di Indonesia.
Nah, buat Anda yang ingin tahu lebih dalam tentang timbangan untuk bayi, mulai dari fungsi, jenis, fitur modern, hingga regulasi Bluetooth-nya di Indonesia, yuk simak penjelasan lengkap berikut.
Daftar isi
Apa itu Timbangan Bayi?

Timbangan bayi adalah alat khusus untuk mengukur berat badan bayi dengan akurasi tinggi. Tidak sama dengan timbangan orang dewasa, timbangan ini dirancang agar lebih aman, stabil, dan sensitif terhadap perubahan berat sekecil apa pun. Dengan begitu, orang tua maupun tenaga medis bisa memantau perkembangan bayi dari minggu ke minggu.
Fungsi Utama
Beberapa fungsi utama dari produk ini antara lain:
- Memantau pertumbuhan: Memastikan berat badan bayi naik sesuai kurva pertumbuhan World Health Organization (WHO).
- Deteksi dini masalah kesehatan: Penurunan berat badan signifikan bisa menjadi tanda adanya gangguan nutrisi atau penyakit.
- Membantu tenaga medis: Dokter dan bidan menggunakan timbangan sebagai dasar dalam memberikan saran nutrisi atau perawatan.
- Memberi ketenangan bagi orang tua: Dengan mengetahui berat badan bayi stabil, orang tua jadi merasa lebih yakin bahwa si kecil tumbuh dengan sehat.
Jenis – Jenis Timbangan

Tidak semua produk timbangan untuk bayi itu sama. Berikut beberapa jenis yang umum digunakan:
- Timbangan mekanik
Menggunakan jarum analog. Biasanya ditemukan di posyandu atau klinik. Meskipun sederhana, timbangan satu ini cukup akurat jika sudah terkalibrasi dengan baik. - Timbangan digital
Menampilkan angka secara langsung di layar digital. Lebih praktis, akurat, dan mudah dibaca dibandingkan jenis mekanik. - Timbangan bayi duduk
Jenis satu ini cocok untuk bayi yang sudah bisa duduk tegak. Desainnya dibuat agar bayi tetap aman saat pengukuran. - Timbangan bayi tidur
Biasanya berbentuk cekungan lebar sehingga bayi bisa berbaring dengan nyaman saat ditimbang. - Timbangan multifungsi
Beberapa model modern bisa digunakan tidak hanya untuk bayi, tetapi juga balita, bahkan bisa berubah menjadi timbangan orang dewasa dengan penyesuaian terlebih dahulu.
Fitur Modern
Seiring dengan perkembangan teknologi, tidak sedikit produk timbangan untuk bayi kini hadir dengan fitur tambahan yang bikin proses pemantauan berat badan si kecil jadi lebih praktis. Beberapa fitur modern yang ada di produk ini antara lain:
- Layar digital besar: Memudahkan pembacaan angka.
- Fungsi hold: Menahan hasil pengukuran meski bayi bergerak.
- Konektivitas Bluetooth: Memungkinkan data berat bayi tersimpan di aplikasi smartphone, sehingga orang tua bisa memantau grafik pertumbuhan dari waktu ke waktu.
- Alarm atau indikator gizi: Beberapa model dilengkapi fitur yang memberi peringatan jika berat bayi tidak sesuai dengan kurva standar.
Regulasi di Indonesia

Karena termasuk alat kesehatan, produk seperti ini wajib memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan. Proses ini memastikan bahwa perangkat aman, akurat, dan layak digunakan untuk pemantauan tumbuh kembang bayi.
Selain itu, untuk produk timbangan yang sudah dibekali fitur Bluetooth, perangkat ini juga masuk kategori alat dan/atau perangkat telekomunikasi. Artinya, ada kewajiban tambahan untuk mengikuti regulasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO/KOMDIGI).
Berdasarkan Keputusan Menteri Komunikasi dan Digital (KEPMEN KOMDIGI) Nomor 260 Tahun 2024, perangkat dengan fitur Bluetooth wajib memenuhi sejumlah persyaratan teknis yang mencakup:
Persyaratan umum
- Catu daya: Produk seperti ini harus dapat beroperasi stabil menggunakan sumber daya yang umum tersedia di Indonesia. Untuk jenis timbangan portable, biasanya menggunakan baterai agar lebih praktis. Perangkat ini wajib tetap berfungsi normal sesuai kapasitas baterai yang dianjurkan pabrikan. Jika menggunakan adaptor tambahan (misalnya konverter AC ke DC untuk tipe digital), komponen tersebut tidak boleh mengganggu kinerja perangkat atau menyebabkan hasil penimbangan menjadi tidak akurat.
- Keamanan listrik: Demi menjamin keselamatan pengguna, produk juga harus memenuhi standar keselamatan listrik yang berlaku. Standar ini penting untuk mencegah risiko seperti kebocoran arus listrik, lonjakan tegangan, atau potensi kejutan listrik yang bisa membahayakan bayi maupun orang tua. Umumnya, perangkat harus mengikuti acuan standar seperti SNI IEC 60950-1 atau SNI IEC 62368-1.
- Kompatibilitas elektromagnetik (EMC): Karena produk ini sering digunakan di lingkungan yang penuh perangkat elektronik, baik di rumah, klinik, maupun rumah sakit, perangkat ini wajib lolos pengujian EMC. Tujuannya adalah memastikan timbangan tidak mengganggu atau terganggu oleh sinyal elektromagnetik dari perangkat lain. Pengujian EMC ini biasanya mengacu pada standar SNI ISO/IEC CISPR 32:2015 atau standar lain yang relevan.
Persyaratan teknis
| Pita Frekuensi Operasi | Daya Pancar | Emisi Spurious | Metode Testing |
| 2400 – 2483.5 | ≤ 20 dBm EIRP | EN 300 440 | EN 300 440 |
Untuk semua produk yang sudah dibekali konektivitas Bluetooth, perangkat ini termasuk kategori alat telekomunikasi sehingga harus melalui uji teknis sebelum resmi beredar di Indonesia. Pengujian ini dilakukan di laboratorium yang telah diakreditasi oleh Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital (DJID).
Secara umum, tahapannya mencakup:
- Pengajuan sampel dan dokumen teknis: Produsen atau importir perlu menyerahkan unit perangkat beserta dokumen pendukung seperti manual pengguna, spesifikasi teknis, hingga dokumen pendukung lain.
- Pengujian laboratorium: Perangkat diuji untuk memastikan kinerjanya sesuai ketentuan. Pengujian biasanya meliputi uji frekuensi, daya pancar, dan kompatibilitas elektromagnetik (EMC) agar timbangan tidak menimbulkan gangguan maupun terganggu oleh perangkat elektronik lain.
- Penerbitan Laporan Hasil Uji (LHU): LHU ini menjadi dokumen dasar yang diperlukan untuk mengajukan sertifikat resmi ke DJID.
Bagi produsen, importir, maupun distributor produk seperti ini, proses ini mungkin terlihat teknis dan memakan waktu, terlebih jika baru pertama kali melakukannya. Kabar baiknya, kini tersedia jasa sertifikasi DJID yang dapat mendampingi prosesnya dari awal hingga sertifikat terbit.
Dengan begitu, Anda dapat lebih fokus pada inovasi produk dan pengembangan pasar, tanpa harus direpotkan urusan administrasi dan detail teknis yang cukup kompleks. <UN>
FAQ
Berikut pertanyaan umum seputar produk ini:
Apa fungsi utama timbangan bayi?
Timbangan bayi digunakan untuk memantau pertumbuhan bayi melalui pengukuran berat badan secara berkala. Data ini penting untuk memastikan bayi sesuai dengan kurva pertumbuhan dan mendeteksi potensi masalah kesehatan lebih awal.
Apakah timbangan bayi bisa digunakan hingga usia balita?
Ya, beberapa model timbangan bayi memiliki kapasitas yang cukup besar dan mode yang bisa menyesuaikan sehingga bisa dipakai sampai balita (bayi di atas lima tahun) atau anak kecil. Pastikan kapasitas maksimalnya memadai.
Kapan waktu terbaik untuk menimbang bayi agar hasil akurat?
Waktu ideal adalah saat bayi dalam keadaan istirahat (tidak menangis atau aktif), misalnya pagi hari sebelum menyusu atau makan. Hindari menimbang setelah bayi menangis, makan besar, atau bermain aktif karena bisa mempengaruhi hasil.
Apakah timbangan bayi dengan Bluetooth harus disertifikasi?
Ya. Timbangan bayi yang dilengkapi fitur Bluetooth termasuk perangkat dengan konektivitas nirkabel. Karena itu, alat ini wajib melalui pengujian teknis di laboratorium terakreditasi dan mendapatkan sertifikasi dari Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital (DJID) sesuai ketentuan KEPMEN KOMINFO No. 260 Tahun 2024, agar aman dan legal digunakan di Indonesia.










Leave a Comment