#1 Your Trusted Business Partner

Mengenal Apa Itu Video Conference dan Regulasinya di Indonesia

Galih Nugroho

video conference - Narmadi.co.id

Dulu, rapat kerja, kuliah, atau pertemuan keluarga harus dilakukan secara langsung. Tapi sekarang, cukup duduk di depan laptop atau ponsel, kita bisa ngobrol tatap muka dari mana aja. Semua berkat teknologi yang disebut video conference.

Teknologi ini sudah jadi bagian penting dari keseharian kita. Bukan cuma dipakai di dunia kerja, tapi juga di dunia pendidikan, layanan kesehatan, bahkan sidang pengadilan. Artikel ini akan mengajak Anda mengenal lebih dalam soal video conference, mulai dari definisi, jenis, cara kerja, sampai regulasi penting yang berlaku di Indonesia. Yuk, simak bersama!

Apa itu Video Conference?

Apa itu Video Conference

Vicon atau Video conference adalah teknologi yang memungkinkan dua orang atau lebih melakukan komunikasi dua arah melalui suara dan gambar secara langsung. Dengan bantuan kamera, mikrofon, speaker, dan koneksi internet, kita bisa ngobrol layaknya bertemu langsung, walaupun berada di kota atau negara berbeda.

Awalnya, teknologi ini hanya digunakan di perusahaan besar karena biayanya mahal dan butuh perangkat khusus. Tapi sekarang, siapa pun bisa memanfaatkan vicon lewat aplikasi seperti Zoom, Google Meet, atau Microsoft Teams, bahkan hanya bermodal handphone dan kuota internet.

Jenis-jenis

Ada beberapa jenis vicon yang digunakan sesuai kebutuhan:

Point-to-Point vs multipoint

  • Point-to-point: Hanya dua lokasi yang terhubung. Cocok untuk wawancara online atau konsultasi pribadi.
  • Multipoint: Menghubungkan banyak peserta dari berbagai tempat dalam satu sesi. Biasanya butuh perangkat tambahan bernama MCU (Multipoint Control Unit).

Synchronous vs asynchronous

  • Synchronous: Komunikasi berlangsung secara langsung, misalnya kelas daring yang sedang berlangsung.
  • Asynchronous: Interaksi terjadi secara tidak langsung, seperti video presentasi yang direkam dan ditonton kemudian.

Berbasis hardware vs software

  • Hardware-based: Menggunakan perangkat khusus seperti kamera PTZ, mikrofon eksternal, dan codec video/audio.
  • Software-based: Lebih fleksibel karena cukup pakai aplikasi di laptop atau smartphone. Cocok untuk kebutuhan personal atau UMKM.

Teknologi Kunci dalam ViCon

Koneksi dan bandwidth

Agar video dan suara tidak putus-putus, koneksi internet yang stabil sangat dibutuhkan. Idealnya, satu partisipan membutuhkan minimal 1 Mbps untuk kualitas HD. Koneksi fiber optik akan memberikan hasil terbaik.

Protokol video

Untuk mengirim video tanpa lag, digunakan standar kompresi seperti:

  • H.261, H.263, H.264: Umum digunakan di banyak sistem.
  • H.265 (HEVC): Versi terbaru yang lebih hemat bandwidth tapi tetap tajam.

Codec audio dan fitur tambahan

Suara yang jernih membuat percakapan jadi lebih nyaman. Beberapa codec yang umum dipakai antara lain G.711, G.722, G.729. Sistem modern juga dilengkapi fitur seperti:

  • Echo Cancellation (mengurangi gema)
  • Noise Suppression (menghilangkan suara latar)
  • Automatic Gain Control (mengatur volume suara otomatis)

Sistem keamanan

Karena sering dipakai untuk komunikasi penting, vicon perlu dilengkapi sistem keamanan seperti enkripsi (misalnya H.233, H.234, H.235) dan proteksi password agar tidak mudah dibobol.

Komponen Utama dalam Sistem ViCon

Komponen Utama dalam Sistem Video Conference

Supaya vicon bisa berjalan mulus, bukan cuma aplikasinya yang penting, perangkat keras dan sistem pendukung di baliknya juga punya peran besar. Bayangkan saja, komunikasi visual dan audio dari banyak peserta di lokasi berbeda harus diproses dalam waktu nyaris tanpa jeda. Nah, untuk bisa mewujudkan itu semua, ada beberapa komponen penting yang harus saling bekerja sama.

Mulai dari perangkat yang kita pakai langsung, hingga sistem yang berada di balik layar, semuanya punya fungsi masing-masing agar proses komunikasi tetap lancar, stabil, dan berkualitas. Mari kita bahas satu per satu.

Endpoint

Ini adalah perangkat utama pengguna, seperti laptop, tablet, kamera, mikrofon, dan speaker. Sistem yang lebih profesional biasanya menggunakan kamera PTZ (Pan-Tilt-Zoom) dan mikrofon omnidirectional.

MCU (Multipoint Control Unit)

MCU bertugas sebagai pusat kontrol saat konferensi diikuti banyak peserta. Ia akan menyatukan dan mengatur alur komunikasi audio-video antar peserta.

Jaringan dan infrastruktur

Untuk koneksi yang aman dan stabil, sistem video conference biasanya terhubung melalui LAN, VPN, atau jaringan internet publik. Protokol seperti SIP dan H.323 juga digunakan untuk memastikan perangkat bisa saling berbicara meskipun berbeda merek.

Daya dan pendinginan

Perangkat video conference butuh listrik yang stabil dan sistem pendingin, baik pasif maupun aktif, agar tidak overheat saat digunakan dalam waktu lama.

Indikator dan identitas perangkat

Perangkat yang baik dilengkapi dengan indikator (untuk menunjukkan status aktif/error) dan label informasi seperti merek, model, dan negara pembuat.

Regulasi di Indonesia

Mengenal Apa Itu Video Conference dan Regulasinya di Indonesia

Di Indonesia, penggunaan perangkat vicon diatur melalui Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (PERMEN KOMINFO) Nomor 4 Tahun 2013. Regulasi ini mengatur syarat teknis perangkat agar aman, kompatibel, dan tidak mengganggu sistem komunikasi nasional.

Tabel persyaratan teknis perangkat video conference

Bahan Baku & Konstruksi
AspekKetentuan Teknis
Struktur dan materialMaterial kuat, tahan iklim tropis, anti karat, dan anti kondensasi
DesainKomponen modular disusun rapi dan fungsional
PerawatanDilengkapi terminal untuk pengukuran dan pemeliharaan
Konektor endpoint (input)Audio: RCA, HDMI, Jack Mini, XLR, RJ11
Video: VGA, DVI, RCA, HDMI, Composite
Konektor endpoint (output)Audio: RCA, HDMI
Video: VGA, DVI,RCA, HDMI, Composite, S-Video
Konektor MCURJ45 (input/output) wajib tersedia (regulasinya mengikuti KEPMEN KOMINFO NO. 60 Tahun 2022)
PendinginanWajib ada sistem pendinginan, baik aktif maupun pasif
Persyaratan Operasi
AspekKetentuan Teknis
Catu dayaEndpoint: 220Vac ±10%, 50Hz ±6%
MCU: 48Vdc
VideoSistem PAL, protokol minimal H.261–H.264, frame rate ≥10 fps, bandwidth ≥4 Mbps
AudioMinimal G.711, G.722, G.723, G.728, G.729; tambahan MPEG-4 AAC-LC/LD 
MCU: Fitur Echo Cancellation, AGC, ANS
DataMinimal dukung ITU-T T.120, H.239, atau BFCP
JaringanFitur: QoS, RSVP, DHCP, TCP/IP, dual tone signaling, waktu & tanggal; Protokol: H.323 dan SIP
KeamananEnkripsi H.233, H.234, H.235; konfigurasi harus pakai password; MCU mendukung  AES & DES
KameraBoleh terintegrasi (dengan/ tanpa PTZ); jika stand-alone, wajib mendukung PTZ
Lingkungan dan indikatorBeroperasi normal pada suhu 0–40°C, kelembapan 5–95%, noise ≤45 dB; indikator error dan gangguan wajib ada
Keselamatan Listrik, Kesehatan, dan EMC– Standar Keselamatan Listrik mengacu IEC 60950-1
– Standar Kesehatan mengacu IEEE Std C95.1:2005
– Standar EMC mengikuti regulasi nasional atau standar internasional yang setara
Fungsi dan Manajemen– MCU: Bisa atur video multipoint dan kontrol konferensi
– Endpoint: Kirim/terima data dan suara, originating/accepting call
– Dekompresi video: MPEG-2/H.264, audio: Dolby Digital/MPEG layer II
– Dapat dikonfigurasi minimal via RS-232/webGUI
– Monitoring via SNMP/Ethernet
– Remote control & on-screen menu

Untuk memastikan perangkat tersebut sesuai persyaratan teknis di atas, diperlukan proses pengujian di laboratorium (Balai Uji) yang telah ditunjuk dan diakreditasi oleh Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital (DJID).

Jika perangkat dinyatakan lolos uji, pemohon, baik itu produsen, importir, maupun distributor, akan menerima Laporan Hasil Uji (LHU). Dokumen ini menjadi dasar utama untuk mengajukan permohonan sertifikasi perangkat ke DJID. Sertifikat yang dikeluarkan inilah yang menjadi bukti legal bahwa perangkat tersebut boleh beroperasi dan diperdagangkan secara resmi di Indonesia.

Bagi yang belum terbiasa dengan proses ini, pengurusan sertifikasi DJID memang bisa terasa cukup teknis dan memakan waktu. Tapi saat ini, sudah tersedia layanan jasa sertifikasi DJID yang bisa membantu dari awal hingga akhir, mulai dari menyiapkan dokumen, mengatur pengiriman sampel, sampai perangkat dinyatakan sah dan bersertifikat.

Dengan bantuan layanan ini, Anda tak perlu lagi repot mengurus semuanya sendiri. Cukup serahkan pada tim yang berpengalaman, dan Anda bisa fokus menjalankan bisnis tanpa khawatir soal legalitas perangkat. <UN>

FAQ

Berikut pertanyaan umum seputar vicon:

Apa itu video conference dan bagaimana cara kerjanya?

Video conference adalah komunikasi dua arah secara langsung menggunakan video dan audio. Teknologi ini memungkinkan orang dari lokasi berbeda untuk bertatap muka secara virtual menggunakan internet dan perangkat seperti kamera, mikrofon, dan aplikasi khusus.

Apa saja jenis-jenis video conference yang umum digunakan?

Jenis utamanya meliputi:

  • Point-to-point (dua peserta)
  • Multipoint (banyak peserta dengan MCU)
  • Synchronous (langsung)
  • Asynchronous (tidak langsung).

Selain itu, ada juga pembagian berdasarkan perangkat: berbasis hardware dan software.

Apa yang dibutuhkan untuk menjalankan video conference dengan lancar?

Koneksi internet stabil (minimal 1 Mbps per pengguna), perangkat endpoint (kamera, mikrofon, dan speaker), aplikasi konferensi, serta sistem pendukung seperti protokol video/audio yang sesuai dan keamanan enkripsi.

Apakah perangkat video conference perlu sertifikasi di Indonesia?

Semua perangkat video conference yang digunakan atau dijual di Indonesia wajib memenuhi standar teknis berdasarkan PERMEN KOMINFO No. 4 Tahun 2013 dan harus melalui proses sertifikasi DJID.

Related Post

Leave a Comment

Ready to talk?   Get in touch with our friendly team of experts.   We’re ready to assist you.