Dapur modern tidak lagi hanya berisi piring, gelas, atau alat masak yang dicuci secara manual. Kini semakin banyak keluarga yang mulai melirik perangkat rumah tangga pintar, termasuk dishwasher atau mesin pencuci piring.
Kehadiran perangkat ini membuat pekerjaan dapur jadi lebih ringan, higienis, dan efisien. Bahkan, beberapa model ada yang sudah dibekali teknologi WiFi sehingga bisa dikontrol dari jarak jauh melalui aplikasi, menjadikannya bagian dari ekosistem smart home.
Bagi Anda yang belum terlalu mengenal apa itu dishwasher namun penasaran karena mungkin suatu saat ingin memilikinya, mari kita bahas lebih dalam lewat penjelasan berikut.
Daftar isi
Apa itu Dishwasher dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Dishwasher adalah mesin otomatis yang dirancang untuk membersihkan peralatan makanan seperti piring, gelas, sendok, garpu, hingga panci. Cara kerjanya sederhana, Anda cukup menyusun peralatan kotor di rak menambahkan deterjen khusus, lalu memilih program pencucian yang diinginkan.
Mesin akan menyemprotkan air bertekanan tinggi yang dipanaskan untuk meluruhkan sisa makanan dan minyak, kemudian membilasnya hingga bersih. Pada tahap akhir, mesin biasanya akan mengeringkan peralatan sehingga siap langsung digunakan kembali.
Proses ini membuat hasil cucian lebih higienis dibandingkan mencuci secara manual karena kombinasi air panas dan deterjen mampu membunuh bakteri dengan lebih efektif.
Jenis-Jenis
Di pasaran, produk ini hadir dalam beberapa jenis dengan fungsi yang disesuaikan dengan kebutuhan rumah tangga.
- Built in
Dipasang permanen di kabinet dapur. Kapasitasnya besar dan cocok untuk keluarga yang aktif memasak. - Portable
Tidak dipasang permanen dan bisa dipindahkan. Biasanya dilengkapi roda kecil agar mudah diposisikan di berbagai sudut dapur. - Countertop
Ukurannya ringkas dan bisa ditempatkan di atas meja dapur. Jenis ini cocok untuk apartemen atau rumah dengan ruang dapur terbatas. - Drawer
Bentuknya menyerupai laci yang bisa dibuka tutup. Desainnya modern dan sangat hemat ruang, meski kapasitasnya lebih kecil.
Setiap jenis punya kelebihan dan kekurangan, sehingga pemilihannya biasanya disesuaikan dengan ukuran dapur, jumlah anggota keluarga, dan aktivitas memasak di rumah.
Komponen dan Teknologi Penting

Agar dapat berfungsi optimal, produk ini dilengkapi sejumlah komponen utama. Pertama, semprotan air bertekanan tinggi yang menjadi inti dari proses pencucian. Kedua, filter dan saluran pembuangan yang menjaga agar sisa makanan tidak menyumbat mesin. Ketiga, pemanas yang membantu meluruhkan noda minyak membandel.
Selain itu, setiap produk modern biasanya dilengkapi sensor yang dapat mendeteksi tingkat kekotoran sehingga mesin bisa menyesuaikan lama pencucian. Pada perangkat yang lebih premium, ada juga fitur pintar seperti konektivitas WiFi yang memungkinkan pengguna memantau dan mengontrol mengontrol mesin melalui smartphone.
Perbandingan dengan Cuci Manual
Mencuci piring secara manual memang terasa lebih sederhana, tetapi sering kali boros air dan memakan waktu. Selain itu, proses bilas yang kurang sempurna bisa membuat peralatan tidak benar-benar bersih. Sementara itu, produk ini memang membutuhkan biaya awal lebih besar, namun memberikan hasil yang konsisten, higienis, serta praktis dalam jangka panjang.
Tren di Indonesia
Di Indonesia, tren penggunaan peralatan ini mulai meningkat, terutama di kota besar. Gaya hidup yang sibuk membuat masyarakat mencari solusi rumah tangga yang lebih efisien. Apartemen dan rumah modern juga biasanya sudah menyediakan ruang khusus untuk mesin ini. Kehadiran model compact dengan harga lebih terjangkau semakin memperluas aksesibilitas produk ini bagi keluarga kecil.
Regulasi di Indonesia

Setiap produk dengan fitur konektivitas nirkabel, seperti WiFi, termasuk dalam kategori perangkat yang wajib mengikuti regulasi telekomunikasi di Indonesia. Aturan ini tercantum dalam Keputusan Menteri Komunikasi dan Digital (KEPMEN KOMDIGI) Nomor 12 Tahun 2025 tentang penggunaan spektrum frekuensi untuk jaringan WiFi.
Regulasi tersebut memuat persyaratan umum dan teknis yang wajib dipenuhi sebelum alat atau produk dengan fitur WiFi bisa dipasarkan secara resmi. Adapun rincian persyaratannya antara lain sebagai berikut:
Persyaratan umum
- Catu daya: Produk ini harus mampu bekerja secara stabil dengan sumber energi rumah tangga berupa listrik AC dari stop kontak. Kinerja mesin wajib tetap normal sesuai tegangan dan kapasitas daya yang direkomendasikan produsen. Jika menggunakan adaptor tambahan atau inverter hemat energi, komponen tersebut tidak boleh memengaruhi fungsi pencucian maupun menurunkan performa perangkat.
- Keamanan listrik: Aspek keselamatan menjadi hal yang tidak bisa ditawar. Produk ini harus mematuhi standar keamanan listrik agar tidak menimbulkan risiko, seperti kebocoran arus, lonjakan tegangan, atau kejutan listrik yang dapat membahayakan pengguna. Biasanya acuan yang dipakai merujuk pada standar internasional seperti SNI IEC 60950-1 atau SNI IEC 62368-1.
- Kompatibilitas elektromagnetik (EMC): Perangkat ini digunakan di rumah yang juga memiliki banyak perangkat elektronik lain. Karena itu, perangkat harus lolos uji EMC untuk memastikan tidak menimbulkan gangguan, sekaligus tidak mudah terganggu oleh peralatan lain di sekitarnya. Pengujian ini umumnya mengacu pada standar SNI ISO/IEC CISPR 32:2015 atau standar relevan lainnya.
Persyaratan teknis
| Pita Frekuensi Operasi | Klasifikasi Penggunaan | Daya Pancar | Lebar Pita | Emisi Spurious |
| 2400 – 2483.5 | Access type 1 | ≤ 27 dBm EIRP (500 mWatt) | ≤ 40 MHz | ETSI EN 300 328 (min version 1.8.1) |
Setiap produk modern dengan fitur WiFi wajib menjalani uji teknis di laboratorium yang telah terakreditasi oleh Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital (DJID). Uji teknis ini bertujuan untuk memastikan perangkat beroperasi sesuai dengan standar teknis, tidak mengganggu spektrum frekuensi radio, serta aman digunakan di lingkungan rumah tangga.
Tahapan sertifikasinya:
- Persiapan dokumen teknis
Produsen atau importir harus menyiapkan berkas lengkap sebelum mengajukan sertifikasi. Dokumen ini mencakup manual pengguna, spesifikasi teknis, laporan uji RF dan EMC, diagram konektivitas WiFi, hingga detail pabrikan dan produk. Kelengkapan dokumen menjadi faktor krusial agar proses berjalan lancar. - Pengajuan sampel dan dokumen
Unit produk beserta dokumen teknis diajukan ke laboratorium pengujian yang sudah diakui DJID. - Pengujian laboratorium
Laboratorium akan melakukan serangkaian uji untuk memastikan kinerja perangkat sesuai standar. Fokus pengujian ada pada frekuensi operasi, daya pancar, bandwidth WiFi, serta uji kompatibilitas elektromagnetik (EMC). Hal ini penting agar dishwasher tidak menimbulkan interferensi dengan perangkat elektronik lain di rumah. - Penerbitan Laporan Hasil Uji (LHU)
Jika perangkat dinyatakan lulus uji, laboratorium akan menerbitkan Laporan Hasil Uji (LHU). Dokumen ini menjadi dasar untuk mengajukan sertifikat ke DJID. - Pengajuan ke DJID
Semua dokumen dan laporan uji kemudian diajukan ke DJID sebagai otoritas regulasi telekomunikasi di Indonesia. DJID akan memverifikasi berkas untuk memastikan kepatuhan perangkat terhadap KEPMEN KOMDIGI Nomor 12 Tahun 2025. - Penerbitan sertifikat resmi
Apabila permohonan disetujui, DJID akan menerbitkan sertifikat. Sertifikat ini menjadi bukti bahwa dishwasher berfitur WiFi telah memenuhi semua persyaratan teknis dan regulasi, sehingga bisa dipasarkan secara legal di Indonesia. Sertifikat biasanya memiliki masa berlaku tertentu dan perlu diperpanjang sesuai ketentuan.
Bagi produsen, importir, atau distributor, proses sertifikasi ini memang tidak sederhana, apalagi jika baru pertama kali mengurusnya. Untungnya, saat ini sudah ada jasa sertifikasi DJID yang dapat membantu dalam menyiapkan dokumen, mendampingi uji teknis, hingga memastikan sertifikat diterbitkan tanpa kendala berarti.
Dengan begitu, perusahaan bisa tetap fokus pada inovasi produk dan pemasaran, sementara aspek administratif tetap terkelola dengan baik. <UN>
FAQ
Berikut pertanyaan umum seputar produk ini:
Apa itu dishwasher dan apa fungsinya?
Dishwasher adalah mesin otomatis untuk mencuci peralatan makan seperti piring, gelas, sendok, garpu, hingga panci. Fungsinya menggantikan proses cuci manual dengan cara menyemprotkan air bertekanan tinggi yang dipanaskan, kemudian membilas dan mengeringkan peralatan.
Apakah dishwasher boros listrik dan air?
Tidak. Mesin pencuci piring modern justru lebih efisien. Dalam satu kali siklus, konsumsi air bisa lebih hemat dibanding cuci manual. Sementara untuk listrik, penggunaan rata-rata setara dengan peralatan rumah tangga lain seperti rice cooker atau mesin cuci kecil.
Apakah semua peralatan makan bisa dicuci dengan dishwasher?
Tidak semua. Peralatan dari kayu, alumunium lunak, tembaga, atau gelas kristal tipis biasanya tidak aman untuk dishwasher. Sebaiknya hanya gunakan peralatan yang berlabel “dishwasher safe”.
Apakah dishwasher dengan fitur WiFi perlu sertifikasi di Indonesia?
Ya. Jika dilengkapi konektivitas WiFi, maka dishwasher wajib mengikuti regulasi dari KOMINFO/KOMDIGI dan menjalani sertifikasi melalui DJID agar bisa dipasarkan secara legal di Indonesia.










Leave a Comment