Wireless adalah istilah yang semakin akrab di kehidupan kita sehari-hari, tetapi tahukah Anda sebenarnya apa itu wireless? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara menyeluruh pengertian wireless, jenis-jenis teknologi yang ada, hingga manfaat serta tantangannya. Tujuannya adalah memberikan pemahaman komprehensif tentang teknologi yang telah menjadi tulang punggung era digital.
Daftar isi
Pengertian Wireless

Untuk memahami apa itu wireless, kita harus mulai dari definisinya. Wireless adalah teknologi komunikasi yang memungkinkan pengiriman data, suara, atau video tanpa menggunakan kabel fisik.
Alih-alih kabel, teknologi ini memanfaatkan gelombang elektromagnetik seperti sinyal radio, inframerah, atau bahkan gelombang mikro untuk mentransmisikan informasi.
Misalnya, ketika Anda mengakses internet melalui WiFi di rumah, Anda menggunakan jaringan wireless. Proses ini memungkinkan perangkat Anda terhubung ke internet tanpa harus mencolokkan kabel ke router.
Sejarah Singkat Wireless
Mendalami apa itu wireless juga memerlukan pemahaman tentang asal-usulnya. Teknologi wireless bermula pada abad ke-19, ketika Guglielmo Marconi berhasil mengirimkan sinyal radio tanpa kabel pada tahun 1895. Penemuan ini menjadi langkah awal dalam dunia komunikasi tanpa kabel.
Seiring berjalannya waktu, teknologi wireless terus berkembang. Pada pertengahan abad ke-20, teknologi ini digunakan untuk komunikasi satelit dan siaran televisi. Kini, wireless hadir dalam berbagai bentuk seperti WiFi, Bluetooth, dan 5G, yang menjadi tulang punggung perangkat modern.
Jenis-Jenis Teknologi Wireless
Teknologi wireless kini telah diterapkan dalam banyak aspek kehidupan, mulai dari rumah tangga, transportasi, hingga industri. Yuk, kita bahas beberapa teknologi wireless yang paling sering digunakan, lengkap dengan kategori kelas izin spektrumnya yang mengacu pada PERMEN KOMDIGI No. 2 Tahun 2025.
WiFi
WiFi (Wireless Fidelity) adalah salah satu contoh paling umum dari teknologi wireless. Dengan teknologi ini, perangkat seperti laptop, smartphone, dan tablet bisa terhubung ke internet tanpa perlu kabel yang merepotkan.
WiFi banyak digunakan di rumah, kantor, hingga tempat umum, menjadikannya solusi utama untuk konektivitas harian kita. Nah, berikut ini izin kelas spektrum frekuensi yang digunakan oleh WiFi di Indonesia.
| Pita Frekuensi Operasi | Penggunaan Daya Pancar Maksimum | Lebar Kanal | Penempatan Perangkat | 
| 2400 – 2483,5 | Akses tipe 1: 500 mW (27 dBm) | 40 MHz | Di dalam ruangan | 
| Akses tipe 2: 4 Watt (36 dBm) | 20 MHz | Digunakan di luar ruangan | |
| Backhaul: 4 Watt (36 dBm) | |||
| 5150 – 5250 MHz | Akses tipe 1: 200 mW (23 dBm) | 80 MHz | Di dalam ruangan dan dilarang ditempatkan di luar ruangan | 
| 5250 – 5350 MHz | Akses tipe 1: 200 mW (23 dBm) | 80 MHz | Di dalam ruangan dan dilarang ditempatkan di luar ruangan | 
| 5150 – 5350 MHz | Akses tipe 1: 200 mW (23 dBm) | 160 MHz | Di dalam ruangan dan dilarang ditempatkan di luar ruangan | 
| 5725 – 5825 MHz | Akses tipe 1: 200 mW (23 dBm) | 80 MHz | Di dalam ruangan | 
| Akses tipe 2: 4 Watt (36 dBm) | 20 MHz | Digunakan di ruangan | |
| Backhaul: 4 Watt (36 dBm) | Digunakan di luar ruangan | ||
| 5925 – 6425 MHz | Akses tipe 1: Low Power Indoor (LPI) 200 mW (23 dBm) | 320 MHz | Di dalam ruangan dan dilarang ditempatkan di luar ruangan | 
| Akses tipe 1: Very Low Power (VLP) 25 mW (14 dBm) | Di dalam ruangan dan di luar ruangan | ||
| 57 – 64 GHz | 10 Watt (40 dBm) | 2,16 GHz | Dilarang ditempatkan di luar ruangan | 
Bluetooth
Bluetooth adalah teknologi wireless yang dirancang untuk koneksi jarak dekat, biasanya dalam radius kurang dari 10 meter. Contohnya seperti saat Anda menyambungkan headphone ke ponsel, atau menghubungkan keyboard ke laptop tanpa kabel.
Bluetooth menjadi solusi praktis untuk kebutuhan komunikasi antarperangkat yang simpel dan efisien. Berikut adalah izin kelas spektrum frekuensi yang digunakan oleh teknologi Bluetooth di Indonesia.
| Pita Frekuensi Operasi | Daya Pancar | Emisi Spurious | Metode Pengujian | 
| 2400 – 2483,5 | ≤ 20 dBm EIRP | EN 300 440 | EN 300 440 | 
RFID dan NFC
RFID dan NFC adalah dua teknologi wireless yang cukup sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. RFID (Radio Frequency Identification) biasanya dipakai untuk pelacakan barang, misalnya di gudang, logistik, atau kartu akses.
Sementara NFC (Near Field Communication) memungkinkan transaksi digital dan transfer data secara instan hanya dengan mendekatkan dua perangkat, seperti saat Anda membayar pakai dompet digital di kasir.
Berikut izin spektrum frekuensi yang digunakan oleh RFID dan NFC di Indonesia.
| Pita Frekuensi Operasi | Penggunaan Daya Pancar Maksimum | 
| 13,553 – 13,567 MHz | Sesuai dengan standar teknis yang berlaku (KEPMEN KOMINFO No. 260 Tahun 2024) | 
Jaringan seluler (3G, 4G, dan 5G)
Jaringan seluler adalah salah satu bentuk teknologi wireless dalam skala yang paling luas. Dengan teknologi ini, Anda bisa menelepon, mengirim pesan, atau berselancar di internet dari hampir mana saja, selama masih terjangkau sinyal.
Kini, jaringan 5G hadir sebagai generasi terbaru, membawa kecepatan tinggi dan latensi rendah yang sangat dibutuhkan oleh perangkat modern, seperti smart home, IoT, hingga streaming berkualitas tinggi tanpa jeda.
Berikut adalah izin spektrum frekuensi yang digunakan oleh jaringan seluler di Indonesia.
| Pita Frekuensi Radio | Penggunaan Daya Pancar Maksimum | Lebar Kanal | Penempatan Perangkat | 
| 5150 – 5250 MHz | 200 mW (23 dBm) | 20 MHz | Dilarang ditempatkan di luar ruangan | 
| 5250 – 5350 MHz | 200 mW (23 dBm) | 20 MHz | Dilarang ditempatkan di luar ruangan | 
| 5725 – 5825 MHz | 200 mW (23 dBm) | 20 MHz | Digunakan di luar ruangan | 
| 4 Watt (36 dBm) | 20 MHz | Digunakan di luar ruangan | 
IoT (Internet of Things)
IoT (Internet of Things) adalah jaringan perangkat yang saling terhubung tanpa kabel melalui koneksi wireless. Misalnya, lampu pintar yang bisa Anda nyalakan atau matikan dari smartphone, bahkan saat sedang tidak di rumah.
Teknologi ini menunjukkan bahwa konektivitas wireless tidak cuma soal internet atau komunikasi, tapi juga sudah merambah ke berbagai aspek kehidupan, mulai dari rumah tangga, transportasi, hingga industri.
Nah, supaya bisa digunakan dengan aman dan legal, perangkat IoT juga perlu mengikuti aturan spektrum frekuensi tertentu. Berikut izin spektrum frekuensinya di Indonesia.
| Pita Frekuensi Radio | Penggunaan Daya Pancar Maksimum | Lebar Kanal | Siklus Tugas Maksimum | 
| 433,05 – 434,79 MHz | 16,4 mW (12,15 dBm) | 125 KHz | Tidak diatur | 
| 920 – 923 MHz | Gateway/Base Station: 400 mW (26 dBm) | 250 kHz | Downlink: 1% Uplink: 1% | 
| End Node/Subscriber Station: 100 mW (20 dBm) | |||
| 2400 – 2483,5 MHz | 1 Watt (30 dBm) | 1 MHz | Tidak diatur | 
Cara Kerja Wireless

Teknologi wireless memungkinkan pengiriman data tanpa kabel dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik. Proses ini terjadi melalui beberapa tahapan dan melibatkan elemen-elemen penting yang bekerja secara sinergis.
Berikut penjelasan rinci tentang cara kerjanya:
1. Pengirim
Pengirim adalah perangkat yang bertugas mengubah data digital menjadi sinyal elektromagnetik. Data tersebut dapat berupa teks, gambar, suara, atau video. Perangkat pengirim, seperti router WiFi atau ponsel, menggunakan modulasi frekuensi untuk mengkodekan data ke dalam sinyal yang dapat ditransmisikan melalui udara.
2. Media transmisi
Setelah data dikonversi menjadi sinyal, media transmisi berupa udara menjadi jalur perjalannya. Gelombang elektromagnetik, seperti gelombang radio, berfungsi sebagai pembawa informasi ini. Setiap teknologi wireless menggunakan frekuensi tertentu untuk menghindari gangguan antar perangkat.
3. Penerima
Penerima adalah perangkat yang menangkap sinyal elektromagnetik dan mengubahnya kembali menjadi data digital yang dapat digunakan. Proses ini melibatkan demodulasi, di mana perangkat penerima memisahkan data dari gelombang pembawa.
Sebagai ilustrasi, router WiFi di rumah Anda bertindak sebagai pengirim. Ia menerima data internet dari penyedia layanan melalui kabel, lalu mengubahnya menjadi sinyal elektromagnetik.
Sinyal ini selanjutnya dipancarkan ke udara menggunakan frekuensi tertentu. Laptop atau ponsel yang bertindak sebagai penerima, menangkap sinyal tersebut melalui antena internal, lalu mengubahnya kembali menjadi data yang bisa di akses.
Manfaat Wireless dalam Kehidupan Sehari-Hari
Teknologi wireless memberikan banyak manfaat yang membuatnya sangat penting di era modern. Berikut beberapa di antaranya:
- Kemudahan mobilitas: Anda bisa bekerja, belajar, atau berkomunikasi tanpa terganggu oleh kabel.
- Efisiensi waktu: Transfer data, streaming, dan komunikasi menjadi lebih cepat dan mudah.
- Konektivitas global: Dengan teknologi wireless, dunia terasa lebih kecil karena Anda dapat terhubung dengan siapa saja di seluruh penjuru dunia.
Tantangan dalam Penggunaan Wireless
Meskipun bermanfaat, teknologi wireless memiliki beberapa tantangan:
- Keamanan data: Sinyal wireless rentan terhadap peretasan jika tidak diamankan dengan enkripsi yang kuat.
- Interferensi sinyal: Gelombang elektromagnetik dapat terganggu oleh perangkat lain atau penghalang fisik seperti dinding tebal.
- Keterbatasan jarak: Beberapa teknologi seperti Bluetooth hanya efektif dalam jarak pendek.
Namun, dengan inovasi yang terus berkembang, banyak dari tantangan ini sudah memiliki solusi, seperti penggunaan protokol keamanan WPA3 untuk WiFi.
Inovasi Terkini dalam Wireless

Industri wireless terus berkembang pesat, menghadirkan teknologi canggih yang mengubah cara kita hidup dan bekerja. Berikut adalah tiga inovasi utama yang menunjukkan perkembangan teknologi ini:
1. 5G
Teknologi jaringan generasi kelima ini menghadirkan kecepatan internet yang jauh lebih tinggi, latensi rendah, dan kapasitas jaringan yang lebih besar. Jaringan 5G mendukung perangkat IoT dan aplikasi real-time, seperti augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) berfungsi dengan optimal.
2. WiFi 6
Standar WiFi terbaru ini menawarkan koneksi lebih cepat, stabil, dan efisien, bahkan saat digunakan oleh banyak perangkat secara bersamaan. Teknologi ini cocok untuk lingkungan dengan kebutuhan koneksi tinggi, seperti smart home atau kantor modern.
3. Wireless charging
Teknologi pengisian daya tanpa kabel ini memanfaatkan induksi elektromagnetik untuk mengisi daya perangkat seperti ponsel, earbud, hingga kendaraan listrik. Wireless charging memberikan kemudahan dan kenyamanan, terutama di era perangkat portabel.
Inovasi-inovasi ini tidak hanya mempermudah kehidupan sehari-hari tetapi juga membuka peluang baru dalam berbagai sektor, dari teknologi konsumen hingga industri besar.
Wireless dan Sertifikasi DJID
Teknologi wireless yang digunakan di Indonesia harus memenuhi standar tertentu untuk memastikan kualitas dan keamanannya. Salah satu standar yang wajib dipenuhi adalah sertifikasi DJID (Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital), yang berada di bawah naungan Kementerian Komunikasi dan Digital (KOMDIGI).
Sertifikasi ini bertujuan untuk memastikan perangkat wireless yang digunakan atau dipasarkan di Indonesia tidak mengganggu frekuensi lain, memenuhi standar teknis yang berlaku, dan memberikan perlindungan kepada konsumen.
Proses sertifikasi SDPPI berlaku untuk berbagai perangkat wireless seperti router WiFi, smartphone, perangkat IoT, hingga alat komunikasi seperti radio atau walkie-talkie.
Untuk memperoleh sertifikasi ini, produsen atau distributor perangkat harus melalui pengujian teknis yang mencakup pengujian kompatibilitas frekuensi dan kinerja perangkat. Selain itu, dokumen teknis seperti spesifikasi produk dan laporan uji juga harus disiapkan.
Proses ini dapat memakan waktu dan perhatian, terutama bagi perusahaan yang ingin segera meluncurkan produk ke pasar. Untuk mempermudah proses ini, banyak perusahaan memilih menggunakan jasa sertifikasi DJID yang dapat membantu menangani seluruh prosedur pengujian dan administrasi.
Dengan demikian, produsen atau distributor dapat fokus pada pengembangan produk atau hal penting lainnya, sementara proses sertifikasi tetap berjalan sesuai regulasi.
FAQ
Berikut pertanyaan-pertanyaan terkait wireless dan hal yang berkaitan dengan perizinan perangkat wireless di Indonesia:
Apa pengertian dari teknologi wireless?
Teknologi wireless adalah sistem komunikasi yang memungkinkan pengiriman data atau informasi tanpa menggunakan kabel fisik. Teknologi ini memanfaatkan gelombang elektromagnetik, seperti gelombang radio, inframerah, atau gelombang mikro, untuk mentransmisikan data antar perangkat.
Apa saja jenis perangkat yang menggunakan teknologi wireless?
Teknologi wireless digunakan di berbagai perangkat, seperti:
- Smartphone: Untuk koneksi seluler atau Wi-Fi.
- Router: Untuk menghubungkan jaringan internet tanpa kabel.
- Bluetooth earphone: Untuk mendengarkan musik tanpa kabel.
- Smart home devices: Seperti lampu pintar atau kamera keamanan yang terhubung melalui Wi-Fi atau Zigbee.
- Perangkat IoT: Seperti alat kesehatan wearable dan perangkat pintar lainnya.
Apakah perangkat wireless harus memiliki izin di Indonesia?
Semua perangkat wireless yang menggunakan spektrum frekuensi radio wajib memiliki izin berupa sertifikasi dari SDPPI (Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika). Sertifikasi ini memastikan perangkat sesuai dengan regulasi yang berlaku di Indonesia.
Apa tujuan dari sertifikasi perangkat wireless?
Tujuannya adalah:
- Memastikan perangkat tidak mengganggu frekuensi lain.
- Melindungi konsumen dari perangkat yang tidak sesuai standar.
- Mendukung penggunaan spektrum frekuensi secara efisien dan aman.
Perangkat apa saja yang membutuhkan perizinan SDPPI?
Perangkat wireless yang membutuhkan sertifikasi SDPPI meliputi:
- Smartphone dan tablet
- Router WiFi dan access point
- Perangkat IoT ( seperti smart home dan wearable devices)
- Radio komunikasi seperti walkie-talkie
- Alat komunikasi berbasis frekuensi lainnya
Apa sanksi jika perangkat wireless tidak memiliki izin?
Perangkat yang tidak memiliki sertifikasi tidak boleh dipasarkan atau digunakan di Indonesia. Jika tetap dijual, produsen atau distributor dapat dikenakan sanksi berupa denda, penyitaan produk atau larangan beroperasi.
 
					









Leave a Comment