Pada era modern yang serba praktis, banyak orang memilih teknologi yang memberikan kenyamanan. Salah satu inovasi yang mendukung hal tersebut adalah teknologi wireless charging. Teknologi ini memungkinkan pengguna mengisi daya perangkat elektronik tanpa menggunakan kabel. Selain mempermudah aktivitas harian, wireless charging juga menawarkan tampilan yang lebih rapi dan minimalis.
Artikel ini akan menjelaskan cara kerja wireless charging, keunggulan yang ditawarkannya, serta regulasi penting yang berlaku di Indonesia. Pemahaman ini sangat bermanfaat, baik bagi pengguna umum maupun pelaku industri teknologi.
Daftar isi
Bagaimana Cara Kerja Wireless Charging?

Teknologi wireless charging bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Sistem ini menggunakan dua kumparan, yaitu kumparan pemancar yang berada di dalam pad pengisi daya dan kumparan penerima yang berada di dalam perangkat elektronik.
Ketika arus listrik mengalir ke pad pengisi daya, kumparan pemancar akan menghasilkan medan magnet. Kumparan penerima pada perangkat akan menangkap medan magnet tersebut, lalu mengubahnya menjadi arus listrik yang dapat digunakan untuk mengisi baterai.
Proses singkat:
- Arus listrik mengalir ke pad charger.
- Kumparan pemancar menciptakan medan magnet.
- Kumparan penerima menerima medan tersebut.
- Medan magnet diubah menjadi arus listrik yang mengisi daya perangkat.
Beberapa teknologi pengisian daya nirkabel juga menggunakan prinsip resonansi magnetik, yang memungkinkan perangkat tetap terisi meski tidak sejajar sempurna dengan pad.
Keunggulan Wireless Charging

Setelah memahami cara kerja wireless charging, kini saatnya melihat manfaat nyata dari teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai keunggulan yang ditawarkan tidak hanya mempermudah aktivitas, tetapi juga memberikan pengalaman penggunaan perangkat yang lebih efisien dan aman.
Berikut adalah sejumlah keunggulan yang perlu Anda ketahui:
Mengurangi ketergantungan pada kabel
Anda cukup menghubungkan satu kabel ke pad pengisian daya, dan semua perangkat bisa diisi hanya dengan diletakkan di atasnya. Ini membuat meja kerja atau ruang tidur terlihat lebih rapi dan bebas kabel.
Mudah digunakan
Anda hanya perlu meletakkan perangkat pada pad pengisi daya. Pengisian daya akan berlangsung otomatis tanpa perlu mencolokkan kabel.
Menambah estetika ruangan
Wireless charger biasanya memiliki desain ramping dan futuristik. Meja kerja atau ruang tamu akan terlihat lebih rapi tanpa kabel berserakan.
Mengisi beberapa perangkat sekaligus
Beberapa produk wireless charger memungkinkan pengguna mengisi lebih dari satu perangkat, seperti smartphone, smartwatch, dan earbuds, secara bersamaan.
Mencegah overcharging
Perangkat wireless charger modern umumnya dilengkapi fitur auto cut-off yang secara otomatis menghentikan pengisian daya ketika baterai telah penuh.
Lebih aman dari kontak fisik
Karena tidak ada kontak langsung dengan kabel, risiko kerusakan pada port perangkat akibat debu atau cairan menjadi lebih kecil.
Regulasi Wireless Charging di Indonesia

Wireless charging merupakan teknologi baru yang mulai diadopsi secara luas di Indonesia. Oleh karena itu, setiap produk dengan fitur pengisian daya nirkabel wajib memenuhi standar teknis yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Regulasi ini bertujuan untuk memastikan perangkat aman dan dapat diandalkan ketika digunakan oleh konsumen.
Regulasi mengenai pengisian daya nirkabel dijelaskan dalam KEPMEN Komdigi terbaru No.46 Tahun 2025 tentang Spektrum Frekuensi Radio Berdasarkan Izin Kelas dan Standar Teknis untuk Wireless Power Transmission.
Dalam regulasi ini, terdapat beberapa aspek penting yang menjadi fokus pengujian, terutama terkait dengan frekuensi radio (RF) dan emisi elektromagnetik.
Pengujian RF
Pengujian RF menjadi bagian utama dalam proses sertifikasi perangkat wireless charging. Terdapat tiga poin penting dalam pengujian ini:
Frekuensi operasional
Direktorat Jenderal Informasi dan Digital (DJID) menetapkan beberapa pita frekuensi yang diperbolehkan untuk digunakan oleh teknologi wireless charging, yaitu:
- 100 – 148,5 kHz
- 315 – 405 kHz
- 1700 – 1800 kHz
- 6765 – 6795 kHz
- 13,553 – 13,567 MHz
Kekuatan medan (field strength)
Field strength adalah ukuran kuatnya medan listrik atau magnetik pada jarak tertentu. Pengujian dilakukan dalam ruang khusus pada jarak 3 dan 10 meter. Berikut adalah batas field strength berdasarkan frekuensi:
| Frekuensi | Batas Field Strength |
| 100 – 148,5 kHz | ≤ 66 dBµA/m pada jarak 10 meter |
| 315 – 405 kHz | ≤ -5 dBµA/m pada jarak 10 meter |
| 1700 – 1800 kHz | ≤ -5 dBµA/m pada jarak 10 meter |
| 6765 – 6795 kHz | ≤ 42 dBµA/m pada jarak 10 meter |
| 13.553 – 13.567 MHz | ≤ 60 dBµA/m pada jarak 10 meter |
Pengaturan ini dimaksudkan agar perangkat tidak mengganggu kinerja alat elektronik lain yang berada di sekitarnya.
Emisi spurious
Emisi spurious adalah gelombang elektromagnetik yang tidak diinginkan dan dapat mengganggu perangkat lain. Pengujian ini mengacu pada standar internasional EN 303 417, dan seluruh hasil pengujian pada rentang frekuensi 30 MHz – 1 GHz harus berada di bawah ambang batas yang telah ditentukan.
Pengujian EMC (electromagnetic compatibility)
Selain pengujian RF, perangkat wireless charging juga harus lolos pengujian EMC (kompatibilitas elektromagnetik) sesuai standar CISPR32. DJID mewajibkan hasil pengujian terhadap emisi radiasi dan emisi konduktif untuk memastikan perangkat tidak menimbulkan gangguan terhadap perangkat lain.
Kepatuhan terhadap regulasi ini menjadi kunci agar perangkat bisa dipasarkan secara legal di Indonesia. Oleh karena itu, produsen, importir, dan distributor wajib memastikan bahwa perangkat wireless charging telah melalui seluruh proses uji dan mendapatkan sertifikasi resmi dari otoritas terkait. Jika Anda membutuhkan bantuan dalam proses pengurusan dokumen tersebut, jangan ragu untuk menggunakan jasa sertifikasi DJID.
FAQ
Berikut pertanyaan umum seputar wireless charging.
Apa yang dimaksud dengan wireless charging?
Wireless charging adalah metode mengisi daya baterai perangkat tanpa kabel, menggunakan prinsip induksi elektromagnetik.
Apa kelemahan wireless charging?
Kelemahannya antara lain pengisian daya cenderung lebih lambat, posisi perangkat harus tepat, dan tidak semua perangkat mendukung teknologi ini.
Bagaimana cara menggunakan wireless charger?
Cukup sambungkan pad charger ke listrik, lalu letakkan perangkat yang mendukung wireless charging di atas pad tersebut.
Apakah semua handphone bisa menggunakan wireless charger?
Tidak. Hanya handphone yang memiliki fitur wireless charging bawaan atau menggunakan casing tambahan khusus yang dapat menggunakan wireless charger.










Leave a Comment