Conducted emissions testing adalah salah satu jenis pengujian penting dalam memastikan perangkat elektronik mematuhi standar elektromagnetik (EMC). Berbeda dengan radiated emissions testing, pengujian ini fokus pada emisi elektromagnetik yang dipancarkan melalui kabel daya ke sumber listrik, yang dapat memengaruhi perangkat lain di sekitarnya.
Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap apa itu conducted emissions testing, metode pengujiannya, risiko kegagalan yang perlu dihindari, serta tips mempersiapkan perangkat agar lolos pengujian.
Daftar isi
Apa itu Conducted Emissions Testing?
Seperti yang sudah disinggung di awal, conducted emissions testing dilakukan untuk mengukur jumlah energi elektromagnetik yang dihasilkan perangkat elektronik dan dihantarkan melalui kabel daya ke jaringan listrik. Emisi ini, jika tidak diatur, dapat mengganggu perangkat lain yang terhubung ke jaringan listrik yang sama.
Pengujian ini biasanya dilakukan pada rentang frekuensi 150 kHz hingga 30 MHz dan digunakan untuk memastikan pasokan listrik yang digunakan bersama tetap relatif “bersih” dan tidak mengganggu perangkat lain di sekitarnya.
Metode Pengujian Conducted Emissions

Pengujian conducted emissions dilakukan di laboratorium dengan prosedur standar. Berikut langkah-langkah pengujiannya:
Setup pengujian
Perangkat yang diuji (Equipment Under Test/EUT) ditempatkan di meja khusus atau tetap berada di lantai jika ukurannya besar.
- LISN (Line Impedance Stabilization Network): Ditempatkan di antara sumber daya listrik dan perangkat. LISN membantu menciptakan impedansi yang seragam dan menyaring noise yang tidak diinginkan dari sumber daya listrik.
- Spektrum analyzer: Alat ini terhubung ke LISN untuk mengukur noise elektromagnetik yang dihasilkan perangkat.
Proses pengukuran
- Frekuensi: Pengujian biasanya dilakukan dalam rentang 150 kHz hingga 30 MHz.
- Pengukuran noise: Noise pada kabel fasa dan netral diukur untuk memastikan bahwa keduanya memenuhi batas emisi yang telah ditentukan.
Klasifikasi perangkat
Perangkat dikategorikan berdasarkan lingkungan penggunaannya:
- Class A: Untuk penggunaan di lingkungan komersial atau industri.
- Class B: Untuk penggunaan di lingkungan perumahan dengan batas emisi yang lebih ketat.
Risiko Kegagalan Conducted Emissions Testing
Tidak jarang perangkat gagal dalam conducted emissions testing, bahkan jika menggunakan adaptor daya eksternal yang telah tersertifikasi. Beberapa alasan umum kegagalan dari pengujian ini meliputi:
- Adaptor daya non-kompilasi: Meskipun adaptor daya telah tersertifikasi, perubahan pada perangkat keras atau batch produksi dapat menyebabkan ketidakpatuhan.
- Pengujian awal dengan beban DC: Pengujian adaptor daya sering dilakukan dengan beban DC. Namun, perangkat nyata menghasilkan beban AC/RF yang dapat memengaruhi profil emisi.
Tips untuk Lolos Pengujian Conducted Emissions
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu perangkat Anda lolos conducted emissions testing:
Pilih adaptor daya yang tepat

Gunakan adaptor daya yang sesuai dengan kelas perangkat Anda. Misalnya, perangkat Class B memerlukan adaptor yang memenuhi batas emisi Class B.
Siapkan alternatif adaptor
Bawa beberapa adaptor daya dari produsen yang berbeda ke laboratorium untuk pengujian. Jika satu adaptor gagal, Anda dapat mencoba alternatif lain.
Periksa ripple pada rel daya
Pastikan pasokan daya Anda bersih dari ripple atau lonjakan tegangan yang berlebihan. Noise pada rel daya dapat memengaruhi hasil pengujian.
Perhatikan emisi pada port Ethernet

Di beberapa wilayah, seperti Eropa, emisi noise pada port Ethernet juga diuji. Pastikan perangkat Anda tidak memancarkan noise yang melebihi batas.
Mengapa Conducted Emissions Testing itu Penting?
Conducted emissions testing bukan hanya tentang memenuhi regulasi, tetapi juga memastikan keandalan dan keamanan perangkat. Beberapa alasan pentingnya pengujian ini meliputi:
Kepatuhan regulasi
Banyak negara, termasuk wilayah seperti Eropa (CE), Amerika Serikat (FCC), dan Indonesia (SDPPI), menetapkan batas emisi untuk perangkat elektronik. Pengujian ini memastikan perangkat Anda mematuhi peraturan yang berlaku.
Keandalan produk
Emisi yang tidak terkendali dapat menyebabkan gangguan pada perangkat lain atau bahkan kerusakan sistem jaringan listrik. Dengan lolos pengujian ini, Anda memastikan produk Anda bekerja dengan andal tanpa mengganggu perangkat lain.
Menjaga kepuasan konsumen
Pengujian ini membantu menjaga pengalaman pengguna dengan memastikan perangkat Anda tidak menimbulkan masalah kompatibilitas atau gangguan pada perangkat lain di rumah atau kantor.
Kesimpulan
Conducted emissions testing adalah langkah penting dalam memastikan perangkat elektronik mematuhi standar elektromagnetik yang berlaku. Pengujian ini tidak hanya memastikan kepatuhan terhadap regulasi internasional tetapi juga menjamin keandalan perangkat dan kenyamanan pengguna.
Dengan memahami metode pengujian, risiko kegagalan, dan langkah-langkah persiapan, Anda dapat meminimalkan potensi masalah dan meningkatkan peluang perangkat Anda lolos pengujian.
Jika perangkat Anda memerlukan pengujian conducted emissions, bekerja sama dengan jasa sertifikasi SDPPI bisa menjadi solusi yang tepat. Jasa sertifikasi ini biasanya memiliki jaringan kerja sama dengan laboratorium lokal yang berpengalaman dalam melakukan pengujian perangkat elektronik sesuai standar yang berlaku.
FAQ
Berikut pertanyaan umum terkait conducted emission testing:
Apa contoh dari conducted emission?
Contoh conducted emission adalah noise elektromagnetik yang dihasilkan oleh perangkat elektronik, seperti komputer atau adaptor daya, yang dihantarkan melalui kabel daya ke jaringan listrik. Noise ini dapat mengganggu perangkat lain yang terhubung ke jaringan listrik yang sama.
Berapa level conducted emissions yang diperbolehkan?
Level conducted emissions yang diperbolehkan bergantung pada standar yang berlaku di wilayah tertentu dan kategori perangkat (Class A atau Class B).
- Class A: Untuk perangkat yang digunakan di lingkungan industri atau komersial, dengan batas emisi yang lebih longgar.
- Class B: Untuk perangkat di lingkungan perumahan, dengan batas emisi yang lebih ketat.
Apa saja alasan kegagalan conducted emissions test?
Beberapa alasan umum perangkat gagal dalam conducted emissions test meliputi:
- Adaptor daya yang tidak sesuai: Adaptor daya yang tidak mematuhi batas emisi, meskipun telah tersertifikasi.
- Ripple atau noise pada rel daya: Lonjakan tegangan yang berlebihan pada pasokan daya perangkat.
- Emisi pada port Ethernet: Noise yang melebihi batas pada port komunikasi seperti Ethernet.
- Desain perangkat yang buruk: Grounding yang tidak optimal atau komponen yang tidak dirancang untuk meminimalkan emisi elektromagnetik.










Leave a Comment