#1 Your Trusted Business Partner

Electronic Shelf Label: Pengertian, Cara Kerja, dan Regulasinya di Indonesia

Galih Nugroho

electronic shelf label - Narmadi.co.id

Bayangkan Anda sedang berada di sebuah supermarket modern. Anda lihat label harga di rak berubah sendiri beberapa detik setelah promo baru diumumkan. Enggak ada staf yang datang mengganti label manual. Semuanya serba otomatis. Nah, teknologi yang memungkinkan hal itu terjadi disebut Electronic Shelf Label (ESL).

Di balik kesan sederhana label digital di rak, ternyata ada sistem pintar yang terintegrasi dengan jaringan dan software retail. ESL bukan cuma soal tampilan harga, tapi juga efisiensi operasional dan pengalaman belanja yang lebih modern. 

Artikel ini akan bantu Anda memahami apa itu Electronic Shelf Label, bagaimana cara kerjanya, dan seperti apa regulasi yang mengaturnya di Indonesia.

Apa itu Electronic Shelf Label?

Apa itu Electronic Shelf Label?

Electronic Shelf Label adalah label elektronik yang dipasang di rak toko untuk menampilkan informasi produk, terutama harga. Bedanya dengan label kertas biasa, ESL bisa diperbarui secara otomatis, tanpa harus diganti satu-satu oleh karyawan toko.

Label ini biasanya menggunakan layar e-paper atau LCD untuk menampilkan data seperti harga, nama produk, barcode, bahkan QR code. Sistemnya terhubung langsung ke pusat data toko, jadi kalau ada perubahan harga, diskon, atau promo baru, semuanya bisa langsung diperbarui dari jarak jauh. Efisien banget, kan?

Mengapa ESL Jadi Solusi Populer di Dunia Retail?

Mengapa ESL Jadi Solusi Populer di Dunia Retail?

ESL bukan sekadar tren. Ada alasan kuat kenapa semakin banyak toko yang mulai beralih dari label manual ke digital.

  • Efisiensi waktu dan biaya: Tanpa perlu mencetak dan mengganti label kertas satu per satu, staf bisa fokus pada pelayanan pelanggan.
  • Akurasi harga: Harga di rak dan di kasir akan selalu sinkron karena terhubung langsung ke sistem Point of Sale (POS).
  • Fleksibilitas promosi: Toko bisa mengupdate harga promo kapan pun, bahkan per jam, tanpa effort fisik.
  • Tampilan profesional: Rak terlihat lebih rapi dan modern.

Bukan cuma itu saja, ESL juga mendukung upaya pengurangan limbah kertas dan plastik, sejalan dengan prinsip keberlanjutan (sustainability) yang kini banyak diadopsi perusahaan retail global.

Cara Kerja

Secara umum, cara kerja ESL melibatkan empat komponen utama:

  • Server atau sistem backend
    Sistem pusat ini menyimpan semua informasi produk dan harga. Di sinilah pengaturan promosi, diskon, dan manajemen harga dilakukan.
  • Software ESL Management System (EMS)
    Berfungsi sebagai antarmuka untuk mengatur label, mulai dari desain, tampilan, penjadwalan perubahan harga, hingga pengelolaan stok barang.
  • Access point atau gateway
    Berperan sebagai “jembatan” yang mengirimkan sinyal dari server ke perangkat ESL di rak. Komunikasi ini biasanya dilakukan lewat teknologi nirkabel seperti Bluetooth, NFC, atau bahkan WiFi.
  • Perangkat ESL itu sendiri
    Label ini menerima sinyal dan menampilkan informasi yang telah disesuaikan. Beberapa label juga mendukung dua arah komunikasi untuk mengirim status baterai atau konfirmasi pembaruan.

Jenis-Jenis

ESL hadir dalam beberapa tipe, tergantung teknologi dan kebutuhan toko:

  • ESL dengan e-paper: Hemat energi, tampilan stabil, dan tetap terlihat jelas meski tanpa pencahayaan dari belakang (backlight).
  • ESL LCD/TFT: Memiliki tampilan warna-warni dan bisa menampilkan elemen grafis lebih kompleks, meskipun lebih boros daya.
  • ESL dengan fitur NFC atau QR code: Konsumen bisa tap atau scan untuk melihat informasi tambahan, termasuk stok atau rekomendasi produk.
  • ESL interaktif (touch-enabled): Cocok untuk toko modern yang ingin menawarkan pengalaman belanja yang lebih engaging.

Regulasi di Indonesia

Electronic Shelf Label: Pengertian, Cara Kerja, dan Regulasinya di Indonesia

Mengingat produk ini dibekali fitur Bluetooth, NFC, dan WiFi, maka perangkat ini masuk ke dalam kategori alat/perangkat telekomunikasi yang wajib memenuhi standar teknis dari pemerintah Indonesia.

Pemenuhan standar teknis ini ditentukan oleh fitur yang terdapat di dalam ESL. Jika menggunakan fitur Bluetooth dan NFC, maka regulasi teknis yang berlaku ada Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika (KEPMEN KOMINFO) Nomor 260 Tahun 2024.

Sementara untuk ESL yang menggunakan fitur WiFi, maka regulasi teknis yang berlaku adalah Keputusan Menteri Komunikasi dan Digital (KEPMEN KOMDIGI) Nomor 12 Tahun 2025 yang mengatur syarat teknis perangkat berbasis WLAN. 

Persyaratan umum

  • Catu daya: Perangkat ESL harus bisa berfungsi stabil dengan sumber daya baterai yang digunakan. Sementara untuk model yang dilengkapi adaptor pengisian daya, perangkat wajib kompatibel dengan standar listrik di Indonesia (220V ±10%).
  • Keamanan listrik: Untuk mencegah risiko korsleting atau kerusakan, perangkat ESL wajib mengikuti standar keselamatan internasional seperti IEC 60950-1:2016 atau IEC 62368-1.
  • Kompatibilitas elektromagnetik (EMC): ESL juga harus lolos uji EMC agar tidak mengganggu fungsi perangkat elektronik lain di sekitarnya. Pengujian ini mengacu pada standar SNI ISO/IEC CISPR 32:2015.

Persyaratan teknis

Bluetooth

Pita Frekuensi OperasiDaya PancarEmisi SpuriousMetode Testing
2400 – 2483.5≤ 20 dBm EIRPEN 300 440EN 300 440

NFC

Pita Frekuensi OperasiDaya PancarEmisi SpuriousMetode Testing
13.553 – 13.567≤ 20 dBm EIRP atau ≤ 94 dBµV/m pada Jarak 10 meterEN 302 291EN 302 291

WiFi

Pita Frekuensi OperasiKlasifikasi PenggunaanDaya PancarLebar PitaEmisi Spurious
2400 – 2483.5Access type 1≤ 27 dBm EIRP (500 mWatt)≤ 40 MHzETSI EN 300 328 (min version 1.8.1)

Semua perangkat ESL yang mengandung fitur komunikasi nirkabel wajib diuji di laboratorium yang diakui oleh Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital (DJID).

Proses ini meliputi:

  1. Pengajuan sampel dan dokumen teknis
  2. Pengujian laboratorium yang meliputi frekuensi, daya pancar, hingga kompatibilitas elektromagnetik.
  3. Laporan Hasil Uji (LHU) yang nantinya digunakan untuk mengajukan sertifikat resmi ke DJID.

Jika Anda adalah produsen, importir, atau distributor yang baru pertama kali mengurus proses ini, mungkin terasa cukup kompleks. Tapi tenang, sekarang sudah banyak jasa sertifikasi DJID yang bisa membantu dari awal sampai sertifikat keluar.

Dengan begitu, Anda bisa lebih fokus mengembangkan produk tanpa harus pusing urusan teknis dan administratif. <UN>

FAQ

Berikut pertanyaan umum seputar ESL:

Apa itu Electronic Shelf Label (ESL)?

Electronic Shelf Label (ESL) adalah label harga digital yang dipasang di rak toko dan dapat diperbarui secara otomatis melalui sistem pusat, menggantikan label kertas konvensional.

Apa keunggulan ESL dibanding label harga biasa?

ESL menawarkan efisiensi tinggi, pembaruan harga real-time, tampilan profesional, dan mengurangi limbah kertas. Selain itu, ESL terintegrasi dengan sistem POS toko.

Bagaimana cara kerja Electronic Shelf Label?

ESL bekerja dengan sistem backend yang terhubung ke software manajemen label dan gateway nirkabel seperti Bluetooth, NFC, atau WiFi untuk mengirim data ke perangkat ESL di rak.

Apakah ESL wajib disertifikasi di Indonesia?

Ya. ESL yang memiliki fitur konektivitas seperti Bluetooth, NFC, atau WiFi wajib memenuhi standar teknis dan disertifikasi oleh Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital (DJID).

Tags

ESL

Related Post

Leave a Comment

Ready to talk?   Get in touch with our friendly team of experts.   We’re ready to assist you.