Bagi penderita diabetes atau siapa saja yang ingin memantau kesehatan gula darahnya, glukometer adalah perangkat yang sangat membantu. Alat ini memungkinkan pengukuran kadar glukosa dilakukan secara mandiri di rumah, di kantor, atau bahkan saat bepergian.
Kini, produk seperti ini hadir dengan fitur-fitur pintar seperti konektivitas Bluetooth yang bisa terhubung ke aplikasi kesehatan di ponsel. Fitur ini membuat proses pemantauan lebih praktis karena data hasil pengukuran tersimpan otomatis dan bisa dibagikan ke tenaga medis tanpa perlu mencatat manual.
Perkembangan teknologi ini memang membawa banyak kemudahan, tetapi agar manfaatnya bisa dirasakan sepenuhnya, produk modern ini perlu dipahami secara menyeluruh, mulai dari pengertian, fungsi, cara kerja, hingga regulasi yang berlaku di Indonesia.
Bukan hanya pengguna yang perlu mengetahui hal ini, distributor dan importir juga wajib memahami persyaratan teknis, termasuk kewajiban sertifikasi untuk perangkat dengan fitur Bluetooth.
Dengan begitu, perangkat yang beredar di pasar tidak hanya memberikan kemudahan pemantauan gula darah, tetapi juga terjamin keamanannya, sesuai standar, dan mematuhi ketentuan hukum yang berlaku.
Daftar isi
Apa itu Glukometer?

Glukometer adalah alat ukur portabel yang digunakan untuk mengetahui kadar gula (glukosa) dalam darah. Alat ini menjadi bagian penting dalam manajemen diabetes karena membantu pengguna memantau kadar gula secara rutin dan cepat.
Berbeda dengan metode pemeriksaan laboratorium yang membutuhkan waktu lebih lama, alat ini dapat memberikan hasil hanya dalam hitungan detik. Untuk penggunaan sehari-hari, produk ini membantu pengguna menyesuaikan pola makan, olahraga, dan konsumsi obat sesuai kebutuhan.
Fungsi
Fungsi utamanya adalah memberikan informasi cepat tentang kadar gula darah. Informasi ini sangat penting, terutama bagi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2, untuk mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat kadar gula darah terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Selain itu, alat ini juga berfungsi sebagai alat pencatat riwayat kadar gula. Dengan fitur memori atau integrasi aplikasi, hasil pengukuran dari hari ke hari bisa dibandingkan untuk melihat tren dan perkembangan kondisi kesehatan.
Cara Kerja

Secara umum, alat ini bekerja dengan bantuan strip tes yang mengandung bahan kimia khusus. Berikut prosesnya:
- Menyiapkan strip tes: Strip dimasukkan ke alatnya sebelum pengambilan sampel.
- Mengambil sampel darah: Biasanya dengan menusuk ujung jari menggunakan lancet.
- Mengaplikasikan darah ke strip: Darah akan bereaksi dengan enzim di strip, sehingga menghasilkan sinyal listrik.
- Penghitungan hasil: alat membaca sinyal tersebut dan menampilkan kadar gula darah di layar.
Pada produk yang memiliki fitur Bluetooth, hasil pengukuran akan otomatis dikirim ke aplikasi ponsel. Dengan begitu, pengguna dapat memantau data secara real-time, melihat grafik perkembangan, hingga membagikannya ke dokter untuk evaluasi.
Jenis-Jenis
Perkembangan teknologi menghadirkan beberapa jenis produk yang bisa dipilih sesuai kebutuhan:
Produk digital konvensional
- Hasil pengukuran ditampilkan di layar perangkat.
- Tidak memiliki konektivitas tambahan.
Produk Pintar
- Dilengkapi konektivitas Bluetooth.
- Terhubung ke aplikasi untuk menyimpan dan menganalisis data.
- Cocok untuk pengguna yang ingin memantau kesehatan secara digital.
Continuous Glucose Monitoring (CGM)
- Menggunakan sensor yang dipasang di bawah kulit untuk memantau kadar gula darah secara terus-menerus.
- Data diperbarui secara berkala tanpa perlu pengambilan sampel darah manual setiap kali.
Regulasi di Indonesia

Buat pengguna biasa, detail regulasi mungkin bukan hal yang perlu dipikirkan. Tapi ceritanya berbeda untuk produsen, distributor, atau importir. Bagi mereka, memahami aturan ini adalah kewajiban, karena berkaitan langsung dengan legalitas perangkat di Indonesia. Tanpa sertifikasi resmi, produk pintar yang punya fitur Bluetooth tidak boleh beredar di pasaran.
Aturannya cukup jelas, semua perangkat dengan konektivitas nirkabel wajib memiliki sertifikat dari Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital (DJID). Ketentuan ini juga berlaku untuk produk ini yang bisa terhubung ke aplikasi lewat Bluetooth. Persyaratan teknisnya sendiri sudah diatur dalam Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika (KEPMEN KOMINFO) Nomor 260 Tahun 2024, yang mencakup beberapa poin penting berikut.
Persyaratan umum
- Catu daya: Menggunakan sumber listrik yang umum tersedia seperti listrik rumah tangga (AC 220 V ±10%) atau baterai. Apa pun jenis sumber dayanya, kinerja fitur Bluetoothnya harus tetap stabil.
- Keamanan listrik: Memenuhi standar keselamatan seperti SNI IEC 60950-1:2016 atau IEC 62368-1 untuk mencegah risiko korsleting dan sengatan listrik.
- Kompatibilitas elektromagnetik (EMC): Lulus uji SNI ISO/IEC CISPR 32:2015 agar tidak mengganggu perangkat lain di sekitarnya.
Persyaratan teknis
| Pita Frekuensi Operasi | Daya Pancar | Emisi Spurious | Metode Testing |
| 2400 – 2483.5 | ≤ 20 dBm EIRP | EN 300 440 | EN 300 440 |
Untuk mematuhi regulasi, produk ini wajib melalui pengujian teknis di laboratorium yang telah terdaftar di DJID. Proses ini dimulai dengan menyiapkan satuan sampel perangkat beserta dokumen teknis pendukung.
Setelah itu, perangkat akan menjalani serangkaian pengujian untuk memastikan keamanannya dan kesesuaiannya dengan standar yang berlaku. Jika hasil pengujian dinyatakan lulus, laboratorium akan menerbitkan Laporan Hasil Uji (LHU) yang menjadi dasar pengajuan sertifikat resmi ke DJID.
Bagi pelaku usaha, tahapan ini bisa terasa rumit, terutama jika baru pertama kali mengurusnya. Untungnya, kini sudah ada jasa sertifikasi DJID yang siap membantu dari awal hingga akhir, mulai dari penyiapan dokumen, pengaturan pengiriman sampel, sampai perangkat resmi bersertifikat. Dengan begitu, pelaku usaha bisa tetap fokus mengembangkan bisnis, sementara urusan regulasi ditangani oleh pihak yang berpengalaman.
FAQ
Berikut pertanyaan umum seputar produk ini:
Apa fungsi utama glukometer?
Glukometer berfungsi untuk mengukur kadar gula darah secara cepat dan praktis, sehingga membantu penderita diabetes maupun orang sehat memantau kondisi gula darah mereka secara rutin.
Apa perbedaan glukometer biasa dan smart glukometer?
Glukometer biasa menampilkan hasil di layar perangkat tanpa konektivitas tambahan, sedangkan smart glukometer memiliki fitur Bluetooth untuk mengirim data otomatis ke aplikasi ponsel.
Apakah glukometer harus disertifikasi di Indonesia?
Ya, khusus smart glukometer dengan konektivitas Bluetooth wajib memiliki sertifikat dari DJID sesuai KEPMEN KOMINFO Nomor 260 Tahun 2024 sebelum boleh beredar di pasaran.










Leave a Comment