Seiring berkembangnya teknologi otomotif, peran headunit mobil telah berubah drastis. Jika dulunya hanya berfungsi sebagai pemutar radio atau CD, kini headunit telah berevolusi menjadi pusat kendali sistem infotainment kendaraan. Perangkat ini mendukung konektivitas Bluetooth dan WiFi, navigasi digital, hingga integrasi penuh dengan smartphone, semua dalam satu layar sentuh di dashboard.
Di balik kecanggihan fitur-fiturnya, tidak banyak yang menyadari bahwa headunit mobil modern termasuk kategori perangkat telekomunikasi. Artinya, perangkat ini wajib memenuhi regulasi teknis di Indonesia, terutama karena memanfaatkan frekuensi radio untuk koneksi nirkabel. Tanpa sertifikasi resmi, penggunaannya bisa dianggap ilegal dan berpotensi menimbulkan gangguan komunikasi.
Artikel ini akan mengulas secara lengkap apa itu headunit mobil, fungsinya, fitur-fiturnya, hingga regulasi terbaru yang mengatur legalitas penggunaannya di Indonesia.
Daftar isi
Apa itu Headunit Mobil?

Headunit mobil adalah perangkat elektronik yang terpasang di dashboard kendaraan dan berfungsi sebagai pusat hiburan sekaligus pengendali berbagai fitur multimedia. Di masa lalu, headunit hanya digunakan untuk mengatur radio atau pemutar audio. Kini, fungsinya berkembang menjadi antarmuka utama antara pengemudi dan sistem digital mobil, mulai dari navigasi GPS, kamera parkir, koneksi internet, hingga perintah suara.
Headunit modern biasanya dilengkapi layar sentuh dan mendukung integrasi smartphone melalui Apple CarPlay atau Android Auto, yang memungkinkan pengguna mengakses aplikasi ponsel secara langsung dari dashboard. Beberapa model juga menjalankan sistem operasi Android, sementara yang lain menggunakan sistem tertutup milik pabrikan (OEM) untuk menjaga keamanan dan konsistensi antarmuka.
Fungsi dan Fitur Headunit Mobil Modern

Setelah memahami apa itu headunit mobil, penting juga untuk mengetahui beragam fungsi dan fitur modern yang ditawarkan perangkat ini. Berikut beberapa fitur utama yang umum ditemukan pada headunit generasi terbaru:
- Koneksi Bluetooth: Untuk menyambungkan ponsel ke sistem audio mobil, melakukan panggilan hands-free, atau streaming musik tanpa kabel.
- WiFi dan hotspot seluler: Beberapa headunit dapat terhubung ke jaringan Wi-Fi atau bahkan menjadi hotspot untuk perangkat lain di dalam mobil.
- Navigasi GPS terintegrasi: Dengan aplikasi seperti Google Maps atau sistem navigasi bawaan, headunit membantu pengemudi menavigasi perjalanan secara real-time.
- Integrasi smartphone (Android Auto / Apple CarPlay): Memungkinkan pengguna mengakses aplikasi ponsel langsung dari layar headunit, seperti Spotify, YouTube, dan Google Assistant.
- Kamera dan sensor kendaraan: Headunit juga sering menjadi layar output dari kamera belakang, kamera 360, dan sensor parkir kendaraan.
Jenis Headunit Berdasarkan Ukuran dan Sistem
- Single DIN: Berukuran standar dan umumnya hanya mendukung fitur dasar seperti radio, pemutar USB, atau Bluetooth tanpa layar sentuh.
- Double DIN: Ukurannya dua kali lebih tinggi dari Single DIN, dilengkapi layar sentuh dan fitur multimedia yang lebih lengkap seperti navigasi, kamera parkir, dan integrasi ponsel.
- Headunit Android: Menjalankan sistem operasi Android, memungkinkan pengguna menginstal berbagai aplikasi dari Play Store, termasuk YouTube, Google Maps, atau Spotify secara langsung.
- Headunit Apple CarPlay / Android Auto: Dirancang khusus untuk mendukung integrasi penuh dengan smartphone, baik iPhone maupun Android. Dengan fitur ini, pengguna dapat mengakses aplikasi seperti Apple Maps, Waze, WhatsApp, hingga menerima panggilan dan pesan secara hands-free langsung dari tampilan dashboard. Biasanya tersedia dalam versi OEM maupun aftermarket.
- OEM vs Aftermarket: OEM (Original Equipment Manufacturer) adalah headunit bawaan pabrik yang sudah terintegrasi dengan sistem kendaraan. Sementara aftermarket adalah headunit tambahan yang dibeli dan dipasang terpisah untuk meningkatkan fitur hiburan atau konektivitas mobil.
Apakah Headunit Mobil Perlu Sertifikasi?

Ya. Karena headunit mobil modern umumnya sudah dilengkapi teknologi Bluetooth dan WiFi, perangkat ini tergolong sebagai alat dan perangkat telekomunikasi. Artinya, headunit wajib memiliki sertifikasi dari DJID (Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital) agar bisa digunakan dan diperjualbelikan secara legal di Indonesia.
Regulasi yang berlaku untuk headunit mobil di Indonesia
KEPMEN KOMINFO No. 260 Tahun 2024 – Sertifikasi Perangkat Bluetooth
KEPMEN Kominfo No. 260 Tahun 2024 mengatur penggunaan spektrum frekuensi radio untuk perangkat yang menggunakan konektivitas Bluetooth, yang termasuk dalam kategori Short Range Device (SRD). Oleh karena itu, headunit mobil dengan fitur seperti hands-free calling, streaming audio, dan sinkronisasi data ponsel melalui Bluetooth wajib memenuhi persyaratan teknis dan administratif yang ditetapkan dalam regulasi ini.
KEPMEN KOMDIGI No. 12 Tahun 2025 – Sertifikasi Perangkat WiFi
KEPMEN Komdigi No. 12 Tahun 2025 mengatur pemanfaatan frekuensi ISM (Industrial, Scientific and Medical) band untuk koneksi WiFi. Headunit yang bisa terhubung ke internet atau menyediakan hotspot WiFi harus melalui proses pengujian agar tidak menyebabkan interferensi dan telah lulus uji kompatibilitas elektromagnetik (EMC) serta radio frequency (RF).
Dampak Jika Tidak Bersertifikat DJID
Menggunakan atau memperdagangkan headunit tanpa sertifikasi DJID yang sah dapat menimbulkan berbagai risiko, seperti:
- Pelarangan beredar: Barang tanpa izin bisa disita atau dilarang masuk ke pasar Indonesia oleh otoritas terkait.
- Gangguan sinyal: Perangkat tidak tersertifikasi DJID bisa memicu interferensi terhadap sistem navigasi, komunikasi internal mobil, bahkan perangkat rumah tangga lain.
- Tidak bisa diklaim garansi atau diservis resmi: Produk yang tidak legal umumnya tidak mendapat dukungan resmi dari pabrikan atau distributor lokal.
Bagaimana Cara Mengecek Sertifikasi Headunit Mobil?

Anda bisa memeriksa apakah headunit sudah tersertifikasi dengan:
- Melihat label sertifikasi DJID/KOMDIGI pada kemasan atau bodi perangkat.
- Mengecek database resmi di situs sertifikasi.postel.go.id dengan memasukkan merek dan tipe perangkat.
- Bertanya langsung ke penjual atau distributor apakah perangkat sudah bersertifikat dan bisa menunjukkan nomor sertifikasinya.
Tips Memilih Headunit Mobil Legal dan Aman
- Pilih produk dari merek yang sudah memiliki reputasi dan distribusi resmi di Indonesia.
- Pastikan headunit mendukung protokol koneksi terbaru seperti Bluetooth 5.0 dan dual-band WiFi (2.4GHz dan 5GHz).
- Utamakan perangkat yang menyertakan bukti sertifikasi dari DJID (untuk Bluetooth) dan KOMDIGI (untuk WiFi).
- Hindari produk impor tanpa izin resmi karena besar kemungkinan belum lolos uji teknis di Indonesia.
Kesimpulan
Headunit mobil bukan sekadar perangkat hiburan, melainkan sistem kendali yang terintegrasi dengan teknologi komunikasi nirkabel. Karena menggunakan Bluetooth dan WiFi, perangkat ini termasuk dalam kategori alat telekomunikasi yang wajib disertifikasi oleh pemerintah Indonesia.
Dengan diberlakukannya KEPMEN Kominfo No. 260 Tahun 2024 untuk perangkat Bluetooth dan KEPMEN Komdigi No. 12 Tahun 2025 untuk perangkat WiFi, penting bagi konsumen maupun pelaku usaha untuk memastikan bahwa headunit yang digunakan telah memenuhi standar regulasi tersebut.
Jika Anda adalah produsen atau distributor, menggunakan layanan jasa sertifikasi DJID bisa membantu mempercepat proses pengajuan dan memastikan semua persyaratan teknis terpenuhi.
Dengan memilih produk bersertifikat, Anda tidak hanya mematuhi hukum, tetapi juga memastikan kenyamanan, keamanan, dan kualitas koneksi yang lebih baik di dalam kendaraan.
FAQ
Berikut pertanyaan umum seputar headunit mobil.
Apa yang dimaksud headunit mobil?
Headunit mobil adalah perangkat di dashboard kendaraan yang berfungsi sebagai pusat kendali sistem hiburan, navigasi, dan konektivitas.
Berapa kisaran harga headunit Android di pasaran?
Kisaran harga headunit Android di pasaran cukup beragam, mulai dari sekitar Rp600 ribuan hingga lebih dari Rp3 jutaan, tergantung pada merek, ukuran layar, dan fitur yang ditawarkan.
Apakah pemasangan headunit mobil memakan waktu lama?
Tidak, pemasangan headunit mobil umumnya tidak memakan waktu lama, terutama jika modelnya sesuai dengan sistem kelistrikan mobil.
Kenapa headunit mobil bisa rusak?
Headunit mobil bisa rusak karena sejumlah faktor, mulai dari korsleting listrik, komponen yang aus, pemasangan yang tidak tepat, hingga penggunaan perangkat yang tidak resmi.










Leave a Comment