#1 Your Trusted Business Partner

6 Jenis Alat Pacu Jantung yang Perlu Anda Tahu

Galih Nugroho

jenis alat pacu jantung - Narmadi.co.id

Gangguan irama jantung atau aritmia bisa membuat detak jantung terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan. Salah satu terapi medis yang banyak digunakan untuk mengatasi kondisi ini adalah alat pacu jantung atau pacemaker. Perangkat kecil ini ditanam di dalam tubuh untuk membantu mengatur detak jantung agar tetap stabil.

Namun, tidak semua pacemaker sama. Ada beberapa jenis alat pacu jantung yang dikembangkan sesuai kebutuhan medis pasien. Mengenal perbedaan tiap jenisnya bisa membantu pasien dan keluarga memahami prosedur yang akan dijalani, sekaligus mempersiapkan diri sebelum konsultasi dengan dokter.

Jenis-Jenis Alat Pacu Jantung

6 Jenis Alat Pacu Jantung yang Perlu Anda Tahu

Alat pacu jantung sementara (temporary pacemaker)

Jenis ini biasanya digunakan dalam kondisi darurat atau sementara, misalnya setelah serangan jantung, pasca operasi, atau saat pasien menunggu pemasangan pacemaker permanen.

Pacemaker sementara ditempatkan di luar tubuh dan dihubungkan ke jantung melalui kabel khusus yang masuk lewat pembuluh darah. Karena sifatnya sementara, alat ini hanya digunakan dalam hitungan hari atau minggu sampai kondisi pasien stabil.

Alat pacu jantung permanen (permanent pacemaker)

Berbeda dengan versi sementara, alat pacu jantung permanen ditanam di bawah kulit, biasanya di dekat tulang selangka. Alat ini dirancang untuk digunakan dalam jangka panjang, bahkan bertahun-tahun.

Pacemaker permanen cocok untuk pasien dengan gangguan irama jantung kronis yang membutuhkan bantuan terus-menerus agar detak jantungnya stabil. Baterai pada pacemaker jenis ini umumnya bisa bertahan antara 5–15 tahun, tergantung tipe dan penggunaan.

Single chamber pacemaker

Pacemaker jenis ini hanya mengirim sinyal listrik ke salah satu ruang jantung, biasanya ventrikel kanan. Tujuannya untuk memastikan ruang jantung tersebut berkontraksi dengan ritme yang tepat.

Single chamber pacemaker umumnya diberikan pada pasien dengan gangguan detak jantung tertentu yang tidak terlalu kompleks. Karena lebih sederhana, prosedurnya juga relatif lebih cepat dibandingkan jenis lainnya.

Dual chamber pacemaker

Jenis pacemaker ini bekerja pada dua ruang jantung sekaligus, yaitu atrium kanan dan ventrikel kanan. Dengan begitu, irama detak jantung bisa lebih sinkron antara bagian atas (atrium) dan bawah (ventrikel).

Dual chamber pacemaker biasanya direkomendasikan untuk pasien dengan masalah irama jantung yang memerlukan koordinasi lebih baik antara ruang jantung. Hasilnya, aliran darah menjadi lebih efisien dan gejala seperti pusing atau mudah lelah bisa berkurang.

Biventricular pacemaker

Jenis alat pacu jantung ini lebih canggih karena mengirim sinyal listrik ke kedua ventrikel (kanan dan kiri). Tujuannya untuk membuat kedua sisi jantung memompa darah secara lebih sinkron.

Biventricular pacemaker sering diberikan pada pasien dengan gagal jantung berat yang disertai gangguan irama jantung. Dengan terapi ini, kinerja jantung bisa meningkat dan kualitas hidup pasien biasanya ikut membaik.

Pacemaker tanpa kabel (leadless pacemaker)

Inovasi terbaru dalam teknologi pacemaker adalah leadless pacemaker. Ukurannya sangat kecil, mirip kapsul, dan dipasang langsung di dalam jantung tanpa kabel penghubung.

Kelebihan jenis ini adalah risiko infeksi lebih rendah, prosedur pemasangan lebih sederhana, dan tidak meninggalkan bekas kantong alat di bawah kulit. Namun, tidak semua pasien cocok dengan pacemaker tanpa kabel, sehingga harus melalui pertimbangan medis yang ketat.

Bagaimana Dokter Menentukan Jenis yang Tepat?

6 Jenis Alat Pacu Jantung yang Perlu Anda Tahu

Pemilihan jenis alat pacu jantung sangat bergantung pada kondisi pasien. Dokter akan mempertimbangkan:

  • Jenis aritmia yang dialami (misalnya bradikardia atau gagal jantung)
  • Riwayat kesehatan pasien
  • Usia dan gaya hidup pasien
  • Risiko komplikasi dari prosedur pemasangan

Dengan evaluasi menyeluruh, dokter bisa menentukan apakah pasien membutuhkan pacemaker sementara, permanen, atau jenis alat pacu jantung khusus seperti dual chamber dan biventricular.

Hidup dengan Alat Pacu Jantung

6 Jenis Alat Pacu Jantung yang Perlu Anda Tahu

Memiliki pacemaker bukan berarti aktivitas sehari-hari harus berhenti. Sebagian besar pasien tetap bisa berolahraga ringan, bekerja, dan beraktivitas normal. Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:

  • Kontrol rutin ke dokter untuk memantau kinerja pacemaker
  • Menghindari paparan kuat medan magnet tertentu
  • Mematuhi gaya hidup sehat agar jantung tetap optimal

Dengan perawatan yang tepat, pasien dengan pacemaker dapat hidup lebih lama dan lebih berkualitas.

Kesimpulannya, mengenal berbagai jenis alat pacu jantung sangat penting bagi pasien dan keluarga sebelum menjalani prosedur medis ini. Mulai dari pacemaker sementara hingga teknologi terbaru yang tanpa kabel, masing-masing memiliki kelebihan dan indikasi medisnya sendiri.

Kalau Anda atau orang terdekat direkomendasikan untuk menggunakan pacemaker, jangan ragu berdiskusi dengan dokter mengenai jenis yang paling sesuai. Dengan begitu, terapi yang dijalani bisa memberikan hasil terbaik sekaligus meningkatkan kualitas hidup pasien.

Tags

Pacemaker

Related Post

Leave a Comment

Ready to talk?   Get in touch with our friendly team of experts.   We’re ready to assist you.