Internet of Things (IoT) terus berkembang pesat dan kebutuhan akan jaringan yang luas serta efisien semakin meningkat. Low Power Wide Area Network (LPWAN) hadir sebagai solusi untuk mengatasi tantangan ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai LPWAN dan bagaimana teknologi ini dapat mendukung jaringan IoT. Yuk, simak.
Daftar isi
Apa itu LPWAN?
LPWAN adalah akronim dari Low Power Wide Area Network, yaitu sebuah teknologi jaringan yang dirancang untuk komunikasi jarak jauh dengan konsumsi daya yang sangat rendah. Teknologi ini sangat cocok untuk perangkat IoT yang membutuhkan daya tahan baterai lama dan jangkauan yang luas.
Sejarah Singkat
Teknologi ini mulai berkembang pada awal 2000-an sebagai respon terhadap kebutuhan akan jaringan yang bisa menghubungkan perangkat IoT dengan daya rendah dan jangkauan luas.
Beberapa perusahaan teknologi besar, seperti Semtech dan Sigfox, mulai mengembangkan protokol LPWAN mereka sendiri. LoRaWAN, salah satu standar LPWAN paling populer, dikembangkan oleh Semtech dan pertama kali diperkenalkan pada 2015. Sejak saat itu, teknologi ini telah mengalami berbagai inovasi dan penerapan dalam sektor industri, termasuk pada pertanian hingga kota pintar (smart city).

Keunggulan
LPWAN adalah protokol jaringan yang memiliki tiga keunggulan utama, yaitu:
1. Biaya operasional rendah
Salah satu keunggulan teknologi ini adalah biaya operasional yang rendah. Infrastruktur jaringan LPWAN biasanya lebih murah untuk dipasang dan dirawat ketimbang dengan teknologi jaringan lainnya. Hal inilah yang membuat teknologi ini menjadi pilihan ekonomis untuk menghubungkan banyak perangkat IoT.
2. Masa pakai baterai lebih lama
Teknologi ini telah dirancang untuk dapat mengirimkan data dalam jumlah kecil dengan konsumsi daya yang minimal. Ini sangat penting untuk perangkat IoT yang sering kali ditempatkan di lokasi yang sulit dijangkau dan sangat bergantung pada baterai untuk operasionalnya.
3. Jangkauan lebih luas
LPWAN menawarkan jangkauan yang lebih luas daripada dengan teknologi jaringan lain, semisal Wi-Fi atau Bluetooth. Dengan teknologi ini, perangkat IoT dapat berkomunikasi dengan jaringan pusat meskipun berada di area terpencil, sehingga sangat ideal untuk aplikasi seperti pemantauan lingkungan, smart agriculture, serta manajemen infrastruktur kota.
Kekurangan
Di sisi lain, teknologi ini juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu menjadi perhatian. Berikut kekurangannya:
Keterbatasan transfer data
LPWAN tidak cocok untuk aplikasi yang memerlukan transfer data lebih sering atau berukuran besar. Apalagi untuk aplikasi IoT yang bersifat real-time, LPWAN tentu bukan bagian dari solusi tersebut.
Pasalnya, rentang ukuran paket data teknologi ini hanya berkisar antara 300 bit/s sampai 50kb/s, jauh lebih rendah dibandingkan internet dial-up era 90-an yang bisa mencapai 56 kbit/s.
Operasi di pita non-lisensi
LPWAN adalah protokol jaringan yang mayoritas beroperasi di pita non-lisensi. Hal ini bisa menjadi kelemahan karena perangkat yang beroperasi di pita ini sangat rentan terhadap gangguan sinyal berenergi tinggi di atas GHz, terutama jika ditempatkan di tempat terbuka seperti ujung tower.
Jika gangguan ini terjadi pada IoT vital seperti smart hospital atau self-driving car, maka konsekuensi bisa sangat berbahaya.
Penerapan dalam Kehidupan Sehari-Hari
Berikut contoh penerapan teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari:
Pemantauan lingkungan
Dengan LPWAN, Anda bisa memasang sensor di berbagai lokasi terpencil untuk memantau kondisi lingkungan seperti kualitas udara, suhu, dan kelembaban. Data yang dikumpulkan selanjutnya bisa dijadikan landasan dalam pengambilan keputusan yang lebih baik terkait pelestarian lingkungan dan respons terhadap bencana alam.
Smart agriculture
LPWAN adalah teknologi yang sangat berguna dalam pertanian cerdas. Petani bisa menggunakan sensor untuk memantau kondisi tanah, irigasi, dan cuaca, yang semuanya dapat dihubungkan melalui jaringan Low Power Wide Area Network. Informasi ini membantu dalam meningkatkan efisiensi dan juga hasil panen.
Manajemen kota
Banyak kota pintar (smart city) yang sudah mengadopsi Low Power Wide Area Network untuk berbagai aplikasi, seperti pengelolaan lampu pintar, parkir pintar, serta pemantauan limbah, Teknologi ini memungkinkan kota untuk mengelola sumber daya dengan lebih efisien dan meningkatkan kualitas hidup warganya.
Kesimpulan
Teknologi LPWAN terus mengalami perkembangan dan semakin banyak digunakan dalam berbagai aplikasi IoT. Dengan inovasi yang terus berlanjut, tidak menutup kemungkinan Low Power Wide Area Network menjadi tulang punggu dari ekosistem IoT yang semakin luas dan kompleks.
Kendati demikian, penggunaan Low Power Wide Area Network sebaiknya harus sesuai dengan regulasi yang berlaku di suatu negara. Indonesia, misalnya, penggunaan LPWAN atau perangkat yang berbasis jaringan tersebut harus mendapatkan sertifikasi SDPPI Kominfo sesuai dengan PERDIRJEN SDPPI Nomor 161 Tahun 2019 Tentang Persyaratan Teknis Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi Short Range Devices.
Sertifikasi ini yang nantinya menjadi bukti bahwa perangkat berbasis Low Power Wide Area Network telah memenuhi standar frekuensi dan kekuatan sinyal yang telah ditetapkan, sehingga tidak menyebabkan interferensi dengan perangkat komunikasi lain.
Sertifikasi SDPPI bisa diperoleh dengan mengurusnya sendiri di Ditjen SDPPI atau menggunakan jasa Dimulti Approval. Melalui jasa Dimulti Approval, pengurusan sertifikasi tersebut bisa lebih mudah karena tidak perlu menjalani prosedur yang cukup panjang untuk memperoleh dokumen tersebut. Jadi, segera urus sertifikasi SDPPI bersama Dimulti Approval. <UN>
					









Leave a Comment