Polusi udara kini tidak hanya menjadi masalah di luar ruangan, tetapi juga merambah ke dalam rumah. Debu, asap rokok, bulu hewan peliharaan, hingga partikel mikroskopis dari aktivitas sehari-hari bisa memengaruhi kualitas udara di dalam ruangan. Di sinilah peran penting air purifier atau alat pemurni udara menjadi sangat relevan.
Artikel ini akan membahas secara menyeluruh apa itu air purifier, bagaimana cara kerjanya, teknologi yang digunakan, manfaatnya bagi kesehatan, serta regulasi yang berlaku di Indonesia.
Daftar isi
Apa itu Air Purifier?

Air purifier adalah perangkat elektronik yang dirancang untuk menyaring, membersihkan, dan memurnikan udara dari berbagai partikel pencemar. Alat ini bekerja dengan menarik udara dari lingkungan sekitar, memprosesnya melalui beberapa lapisan filter, lalu mengeluarkan kembali udara bersih ke ruangan.
Berbeda dengan AC yang fokus pada pengaturan suhu, air purifier memiliki fungsi utama untuk meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan agar lebih sehat untuk dihirup.
Manfaat Air Purifier
Menggunakan air purifier secara rutin dapat memberikan berbagai manfaat, terutama bagi Anda yang tinggal di kota besar atau memiliki masalah kesehatan tertentu. Berikut beberapa manfaat utamanya:
Menyaring partikel mikro
Air purifier dapat menyaring debu, serbuk sari, bulu hewan, dan partikel PM2.5 yang sangat kecil dan berbahaya jika terhirup dalam jangka panjang.
Mengurangi risiko alergi dan asma
Dengan menyaring alergen dari udara, air purifier membantu mengurangi risiko kambuhnya alergi dan memperbaiki kondisi penderita asma.
Menghilangkan bau tidak sedap
Beberapa jenis air purifier dilengkapi dengan filter karbon aktif yang mampu menyerap bau dari asap rokok, masakan, atau kelembapan.
Menangkal polusi dari luar ruangan
Jika Anda tinggal di area yang rawan polusi atau dekat dengan kawasan industri, air purifier bisa menjadi perlindungan tambahan terhadap paparan udara kotor.
Meningkatkan kualitas tidur
Udara bersih dan segar terbukti dapat membuat tidur lebih nyenyak dan mengurangi gangguan pernapasan saat malam hari.
Cara Kerja Air Purifier

Secara umum, air purifier bekerja dengan tiga tahap utama:
- Penyedotan udara: Kipas internal mengisap udara dari ruangan dan mengarahkannya ke dalam sistem filtrasi.
 - Proses penyaringan: Udara yang masuk akan melewati beberapa jenis filter, tergantung pada tipe air purifier. Filter ini akan menangkap berbagai partikel, mikroorganisme, dan zat berbahaya.
 - Sirkulasi udara bersih: Setelah disaring, udara bersih dialirkan kembali ke ruangan, sehingga kualitas udara di dalam ruangan meningkat secara bertahap.
 
Fitur pada Air Purifier
Air purifier modern tidak hanya mengandalkan filter fisik, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih untuk meningkatkan efektivitas pemurnian serta kenyamanan pengguna. Beberapa fitur yang umum ditemukan antara lain:
HEPA filter (High Efficiency Particulate Air)
Filter ini mampu menangkap hingga 99,97% partikel kecil berukuran 0,3 mikron, termasuk debu, serbuk sari, bulu hewan, dan partikel PM2.5 yang sangat berbahaya bagi kesehatan pernapasan.
Filter karbon aktif
Digunakan untuk menyerap bau, gas, dan senyawa organik volatil (VOC) dari udara, seperti bau asap rokok atau masakan.
Ionizer
Menghasilkan ion negatif yang membantu menjatuhkan partikel polutan ke permukaan. Meski efektif, fitur ini masih menjadi perdebatan karena berpotensi menghasilkan ozon dalam jumlah kecil.
UV-C Light
Teknologi ini menggunakan sinar ultraviolet gelombang pendek untuk membunuh mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur yang terperangkap di dalam sistem.
Smart sensor dan konektivitas nirkabel (WiFi/Bluetooth)
Air purifier modern umumnya dilengkapi dengan sensor kualitas udara yang dapat mendeteksi tingkat polusi secara real time. Sensor ini memungkinkan alat bekerja secara otomatis, menyesuaikan kecepatan dan mode kerja berdasarkan kondisi udara di sekitarnya.
Untuk mendukung kenyamanan pengguna, banyak model juga dilengkapi dengan konektivitas WiFi atau Bluetooth yang memungkinkan pengoperasian jarak jauh melalui aplikasi di smartphone.
Melalui aplikasi tersebut, Anda dapat menyalakan atau mematikan alat, mengatur jadwal penggunaan, memantau kualitas udara, serta menerima pemberitahuan saat terjadi peningkatan polusi di dalam ruangan. Beberapa model bahkan mendukung integrasi dengan sistem smart home seperti Google Assistant atau Amazon Alexa untuk kontrol berbasis suara.
Regulasi Air Purifier di Indonesia

Air purifier yang dilengkapi dengan fitur konektivitas seperti Bluetooth dan WiFi wajib memenuhi standar teknis yang berlaku di Indonesia. Pemenuhan standar ini dilakukan melalui proses sertifikasi DJID (Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital) yang berada di bawah naungan KOMDIGI (Kementerian Komunikasi dan Digital).
Sebelum mengajukan sertifikasi DJID, produsen, distributor, maupun importir air purifier harus terlebih dahulu menyelesaikan tiga jenis pengujian, yaitu uji frekuensi radio (RF), uji kompatibilitas elektromagnetik (EMC), dan uji keselamatan listrik. Berikut penjelasan masing-masing pengujian:
Uji RF
Uji RF dilakukan untuk menguji fitur Bluetooth dan WiFi pada perangkat air purifier. Umumnya, perangkat ini hanya menggunakan pita frekuensi 2,4 GHz untuk keperluan konektivitas nirkabel.
- Parameter pengujian untuk Bluetooth mengacu pada KEPMEN KOMINFO No. 260 Tahun 2024
 - Parameter pengujian untuk WiFi mengacu pada KEPMEN KOMDIGI No. 12 Tahun 2025
 
Uji EMC
Parameter pengujian EMC (electromagnetic compatibility) yang diwajibkan meliputi:
- Radiated emission (radiasi emisi)
 - Conducted emission (emisi konduksi)
 
Pengujian kedua parameter tersebut mengacu pada standar internasional CISPR 32, yang dirancang untuk memastikan perangkat tidak mengganggu perangkat elektronik lain saat beroperasi.
Uji keselamatan listrik
Karena air purifier menggunakan arus listrik AC secara langsung, maka uji keselamatan listrik menjadi kewajiban. Pengujian ini bertujuan untuk mencegah potensi sengatan listrik saat perangkat digunakan oleh konsumen di rumah.
Adapun parameter pengujian keselamatan yang diwajibkan mencakup:
- Electric strength (kekuatan listrik)
 - Leakage current (arus bocor)
 
Pengujian keselamatan ini dilakukan berdasarkan standar IEC 60950.
Jika Anda belum familiar dengan ketiga prosesnya, bekerja sama dengan penyedia jasa sertifikasi DJID dapat membantu mempercepat proses legalitas perangkat agar siap edar di pasar Indonesia.
Kesimpulan
Air purifier merupakan solusi efektif untuk menjaga kualitas udara di dalam ruangan agar tetap bersih dan sehat, terutama di tengah tingginya tingkat polusi di wilayah perkotaan. Dengan teknologi seperti HEPA filter, karbon aktif, serta konektivitas pintar melalui WiFi atau Bluetooth, perangkat ini mampu menyaring partikel berbahaya sekaligus memberikan kenyamanan dalam pengoperasian.
Selain memahami cara kerja dan manfaatnya, penting bagi produsen, distributor, maupun importir untuk mematuhi regulasi yang berlaku di Indonesia. Kepemilikan sertifikasi DJID menjadi bukti kepatuhan terhadap standar teknis yang ditetapkan oleh pemerintah.
Dengan memilih air purifier yang telah tersertifikasi dan sesuai dengan kebutuhan, Anda tidak hanya melindungi kesehatan keluarga, tetapi juga turut memastikan penggunaan perangkat yang aman dan bertanggung jawab.
FAQ
Berikut pertanyaan umum seputar air purifier.
Apa itu air purifier dan fungsinya?
Air purifier adalah alat elektronik yang berfungsi untuk menyaring udara di dalam ruangan dari partikel berbahaya seperti debu, asap, alergen, hingga bau tak sedap. Tujuannya adalah menjaga kualitas udara agar tetap bersih dan sehat untuk dihirup.
Apakah air purifier efektif untuk penderita asma dan alergi?
Air purifier sangat bermanfaat bagi penderita asma dan alergi karena mampu menyaring alergen seperti debu, serbuk sari, dan bulu hewan. Pilihlah air purifier yang dilengkapi dengan HEPA filter untuk hasil maksimal.
Apakah air purifier bisa menghilangkan virus?
Beberapa air purifier dengan fitur HEPA filter dan UV-C light dapat membantu mengurangi partikel virus di udara. Namun, alat ini tidak bisa sepenuhnya menggantikan protokol kesehatan seperti ventilasi dan kebersihan ruangan.
Apakah air purifier boros listrik?
Sebagian besar air purifier rumah tangga mengonsumsi daya sekitar 30–70 watt, tergantung ukuran dan fiturnya. Konsumsi listriknya tergolong rendah dan hemat untuk pemakaian harian.
					









Leave a Comment