Pupuk urea adalah salah satu jenis pupuk nitrogen yang paling banyak digunakan di dunia, termasuk Indonesia. Bagi Anda yang baru terjun ke dunia pertanian atau bahkan hanya ingin tahu lebih banyak tentang pupuk ini, mari kita bahas lebih dalam mengenai manfaat dan cara penggunaannya.
Daftar isi
Apa itu Pupuk Urea?
Pupuk urea adalah pupuk sintetis yang mengandung nitrogen tinggi, yaitu sebesar 46%. Bentuknya biasanya berupa butiran putih kecil yang mudah larut dalam air. Nitrogen merupakan unsur hara penting yang diperlukan tanaman untuk pertumbuhan, karena berperan dalam pembentukan protein, enzim, dan klorofil.
Proses Pembuatan
Sebelum ke pembahasan utamanya, ada baiknya Anda memahami lebih dulu bagaimana pupuk ini dibuat. Siapa tahu Anda penasaran tentang proses pembuatannya hingga siap digunakan di pertanian.
Baca Juga: HS Code: Produk Bahan Kimia & Industri Sejenis
Berikut tahapan proses pembuatan pupuk urea:
- Ekstraksi amonia: Proses dimulai dengan pembuatan amonia (NH3) melalui reaksi nitrogen (N2) dari udara dan hidrogen (H2) dari gas alam. Reaksi ini berlangsung di bawah tekanan dan suhu tinggi menggunakan proses Haber-Bosch.
- Pembentukan karbon dioksida: Karbon dioksida (CO2) diperoleh dari reformasi gas alam atau pembakaran bahan bakar fosil. CO2 ini yang nantinya akan bereaksi dengan amonia untuk membentuk urea.
- Reaksi sintesis urea: Amonia dan karbon dioksida direaksikan di dalam reaktor urea pada kondisi tekanan dan suhu tinggi, menghasilkan amonium karbamat (NH2COONH4) yang kemudian diubah menjadi urea (NH2CONH2) melalui proses dehidrasi.
- Kristalisasi urea: Larutan urea didinginkan dan dikristalisasi dalam kristalizer untuk membentuk kristal urea yang solid.
- Pengeringan dan pembentukan butiran: Kristal urea dikeringkan untuk menghilangkan sisa air, kemudian dibentuk menjadi butiran kecil yang siap digunakan.
- Penyimpanan dan pengemasan: Urea yang sudah menjadi butiran akan disimpan dalam silo sebelum dikemas dalam kantong tahan air untuk mencegah kelembaban. Urea ini kemudian didistribusikan ke pasar dan siap digunakan oleh petani.
Manfaat

Berikut beberapa manfaat utama yang bisa Anda dapatkan jika menggunakan pupuk urea untuk pertanian.
1. Meningkatkan pertumbuhan tanaman
Pupuk ini membantu meningkatkan pertumbuhan tanaman dengan menyediakan nitrogen yang diperlukan. Nitrogen sendiri adalah salah satu komponen utama dalam proses fotosintesis, yang memungkinkan tanaman untuk memproduksi makanan mereka sendiri.
2. Meningkatkan hasil panen
Manfaat selanjutnya dari penggunaan pupuk ini adalah dapat meningkatkan hasil panen. Tanaman yang mendapatkan cukup nitrogen biasanya lebih hijau, sehat, dan memiliki hasil panen yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman yang kekurangan nitrogen.
Baca Juga: 8 Zat Kimia Berbahaya di Mainan Anak
3. Lebih efektif
Pupuk ini dikenal sebagai salah satu pupuk paling efektif dari segi biaya. Ini karena kandungan nitrogen dalam pupuk ini sangat tinggi, sehingga Anda cukup menggunakan sedikit saja. Tidak mengherankan, jika pupuk urea menjadi pilihan ekonomis karena bisa mendapatkan hasil optimal tanpa harus menggunakan terlalu banyak pupuk.
4. Mudah digunakan
Pupuk ini sangat mudah untuk digunakan ke berbagai jenis tanaman, baik itu tanaman pangan maupun hortikultura, seperti sayuran dan buah-buahan.
Cara Penggunan Pupuk Urea
Setelah mengetahui berbagai manfaat dari pupuk urea, kini saatnya Anda memahami cara penggunaannya.
- Aplikasi pada tanah: Pupuk ini bisa langsung ditaburkan pada tanah di sekitar tanaman. Waktu terbaik untuk pengaplikasiannya adalah saat tanah sudah cukup lembab, karena pupuk ini memerlukan air untuk melarutkan dan menyebarkan nitrogen ke akar tanaman.
- Pemupukan daun: Selain aplikasi pada tanah, pupuk ini juga bisa digunakan sebagai pupuk daun. Caranya, larutkan urea dalam air dan semprotkan larutan tersebut pada daun tanaman. Metode ini memungkinkan tanaman menyerap nitrogen lebih cepat.
- Kombinasikan dengan pupuk lain: Untuk hasil yang optimal, pupuk ini dapat dikombinasikan dengan pupuk lain seperti pupuk fosfat dan kalium. Kombinasi ini memberikan nutrisi yang seimbang sehingga tanaman bisa tumbuh dengan lebih sehat dan produktif.
Sementara untuk tips penggunaannya sebagai berikut:
- Aplikasikan bertahap: Daripada memberikan langsung dalam satu waktu, lebih baik jika aplikasi dilakukan secara bertahap. Hal ini membantu tanaman menyerap nitrogen secara lebih efektif dan mengurangi risiko kehilangan nitrogen ke udara atau air.
- Perhatikan Cuaca: Hindari penggunaan pupuk ini ketika hujan lebat. Ini karena air hujan dapat melarutkan dan menghilangkan pupuk jenis ini sebelum sempat diserap oleh tanaman. Sebaliknya, waktu terbaik menggunakan waktu tersebut adalah ketika cuaca cerah atau mendung tanpa hujan.
Pupuk Urea SNI 2801:2010
Pupuk Urea SNI 2801:2010 adalah standar yang menetapkan persyaratan kualitas untuk pupuk urea yang diproduksi atau dipasarkan di Indonesia. Standar ini dirancang untuk memastikan bahwa pupuk urea yang digunakan oleh petani memiliki kualitas yang konsisten dan aman bagi tanaman.
Menurut SNI 2801:2010, pupuk urea harus memenuhi beberapa kriteria mutu, antara lain kandungan nitrogen minimal 46%, kadar air tidak boleh melebihi 0,5% untuk memastikan pupuk tetap kering dan tidak mudah menggumpal, serta harus bebas dari kontaminan dan bahan berbahaya yang bisa merusak tanaman atau lingkungan.
Pupuk yang memenuhi standar ini telah melalui pengujian ketat untuk memastikan kualitas dan keamanannya. Kandungan nitrogen yang tinggi memastikan pupuk ini efektif dalam mendukung pertumbuhan tanaman. Selain itu, menggunakan pupuk yang sesuai dengan standar SNI memberikan kepastian produk tersebut telah sesuai dengan regulasi yang berlaku di Indonesia.
Jika Anda membutuhkan konsultasi dan jasa sertifikasi SNI, silahkan menghubungi kami.
<UN>










Leave a Comment