Merekam video dengan drone telah menjadi tren dalam dunia videografi, baik untuk keperluan profesional maupun sekadar hobi. Dengan kemampuan menangkap gambar dari ketinggian dan perspektif unik, drone memberikan hasil yang tidak bisa didapatkan dengan kamera biasa. Namun, tidak semua orang tahu bagaimana cara mendapatkan hasil video yang tajam, sinematik, dan berkualitas tinggi.
Dalam artikel ini, kita akan membahas cara merekam video dengan drone agar hasilnya terlihat profesional. Mulai dari pemilihan drone yang tepat, pengaturan kamera, teknik penerbangan, hingga pascaproduksi.
Daftar isi
Memilih Drone yang Tepat untuk Videografi

Sebelum mulai merekam video dengan drone, pastikan Anda menggunakan drone yang sesuai dengan kebutuhan. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih drone untuk videografi, seperti resolusi kamera, kestabilan, dan fitur pendukung lainnya.
Faktor yang perlu diperhatikan:
- Resolusi kamera: Untuk hasil profesional, pilih drone dengan kamera 4K atau lebih tinggi. Resolusi yang tinggi memberikan detail yang lebih tajam.
- Gimbal 3-axis: Gimbal sangat penting untuk menjaga stabilitas gambar, terutama saat drone bergerak.
- Bitrate video: Pilih drone dengan bitrate tinggi (minimal 100 Mbps) agar hasil video lebih jernih dan minim noise.
- Format file: Pastikan drone mendukung format video seperti RAW atau D-Log untuk fleksibilitas saat proses editing.
Rekomendasi drone untuk videografi profesional:
- DJI Air 2S – Kamera 5.4K dengan sensor besar untuk hasil tajam.
- DJI Mavic 3 – Fitur zoom dan sensor Hasselblad untuk video sinematik.
- Autel EVO II Pro – Kamera 6K dengan kontrol manual yang luas.
Mengatur Kamera Drone untuk Hasil Terbaik
Setelah memilih drone yang tepat, langkah selanjutnya adalah menyesuaikan pengaturan kamera agar video terlihat lebih profesional.
Pengaturan penting dalam merekam video dengan drone:
Resolusi dan frame rate
- Gunakan 4K 30fps atau 60fps untuk kualitas terbaik.
- Jika ingin efek slow motion, gunakan 120fps atau lebih tinggi.
Shutter speed dan ISO
- Gunakan aturan 180-degree shutter rule, yaitu shutter speed = 2x frame rate (misalnya, jika 30fps, gunakan shutter speed 1/60).
- Gunakan ISO serendah mungkin untuk menghindari noise, kecuali dalam kondisi low-light.
White balance
- Atur white balance secara manual untuk menghindari perubahan warna yang tidak konsisten.
ND Filter (Neutral Density Filter)
- Gunakan ND filter untuk mengontrol cahaya dan menjaga eksposur tetap stabil di siang hari.
Teknik Menerbangkan Drone untuk Video yang Stabil dan Sinematik

Teknik penerbangan sangat mempengaruhi hasil akhir video. Video yang goyah atau terlalu cepat bisa membuat hasilnya tidak terlihat profesional.
Gunakan gerakan lambat dan halus
Hindari gerakan mendadak. Gunakan gerakan perlahan dan stabil untuk hasil yang lebih sinematik.
Pakai Tripod Mode atau Cinematic Mode
Beberapa drone memiliki mode Cinematic Mode atau Tripod Mode untuk memperlambat gerakan dan meningkatkan stabilitas.
Gunakan teknik reveal shot
- Drone pullback: Mundurkan drone perlahan untuk memberikan efek cinematic.
- Tilt reveal: Naikkan kamera perlahan untuk membuka pemandangan dramatis.
- Orbiting shot: Putar drone mengelilingi objek secara perlahan untuk hasil dinamis.
Hindari gerakan berlebihan
Jangan sering mengubah arah atau ketinggian secara drastis karena dapat membuat video terasa tidak nyaman untuk ditonton.
Memilih Lokasi yang Tepat untuk Merekam Video dengan Drone

Pemilihan lokasi juga berperan penting dalam menghasilkan video berkualitas. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat memilih lokasi adalah:
- Hindari area berangin kencang – Angin bisa mengganggu stabilitas drone dan membuat video goyang.
- Periksa regulasi setempat – Jangan merekam di area terlarang seperti zona militer atau bandara.
- Cari pencahayaan yang bagus – Waktu terbaik untuk merekam adalah saat golden hour (pagi atau sore hari) untuk mendapatkan pencahayaan alami yang indah.
Beberapa lokasi ideal untuk merekam video dengan drone:
- Pemandangan alam: Gunung, pantai, hutan, atau air terjun.
- Kota besar: Gedung pencakar langit dan jalanan kota yang ramai.
- Ladang atau pertanian: Cocok untuk video bertema landscape.
Proses Editing agar Video Drone Tampak Profesional
Setelah mendapatkan rekaman drone, tahap selanjutnya adalah proses editing untuk menyempurnakan hasilnya.
Stabilisasi tambahan
- Meskipun drone sudah menggunakan gimbal, gunakan fitur stabilization di software editing (seperti Premiere Pro atau Final Cut Pro) untuk hasil lebih mulus.
Color grading
- Gunakan LUTs (Look-Up Tables) atau grading manual untuk meningkatkan warna dan memberikan kesan sinematik.
- Jika merekam dalam D-Log atau RAW, lakukan color correction terlebih dahulu sebelum grading.
Pemotongan dan transisi yang halus
- Gunakan transisi fade atau cross dissolve untuk perpindahan yang lebih halus.
- Hindari transisi yang berlebihan agar tetap terlihat profesional.
Tambahkan musik dan sound effects
- Pilih musik latar yang sesuai dengan mood video.
- Tambahkan ambient sound seperti suara angin atau ombak untuk meningkatkan kesan imersif.
Kesimpulan
Merekam video dengan drone yang terlihat profesional membutuhkan pemahaman tentang pemilihan drone, pengaturan kamera, teknik penerbangan, pemilihan lokasi, hingga proses editing. Dengan menerapkan tips di atas, Anda bisa menghasilkan video yang tajam, stabil, dan sinematik.
Jika Anda baru mulai belajar videografi dengan drone, cobalah berlatih di tempat terbuka dan gunakan mode otomatis terlebih dahulu sebelum beralih ke mode manual. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan regulasi penerbangan drone agar tidak mengalami masalah hukum.
Selamat mencoba dan semoga hasil video Anda semakin profesional!










Leave a Comment