Di balik lancarnya koneksi internet, komunikasi seluler, hingga siaran TV satelit yang kita nikmati setiap hari, ada teknologi yang bekerja tanpa henti, salah satunya adalah microwave antenna. Perangkat ini mungkin tidak banyak dikenal oleh masyarakat umum, tapi perannya sangat vital dalam sistem komunikasi modern.
Dari menara BTS di daerah terpencil hingga jaringan backhaul yang menghubungkan kota besar, microwave antenna memastikan sinyal tetap stabil dan data bisa dikirimkan dalam kecepatan tinggi. Keandalan dan efisiensinya membuat teknologi ini menjadi pilihan utama dalam banyak sektor.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan microwave antenna? Bagaimana prinsip kerjanya, apa saja jenis-jenisnya, dan seperti apa aturan penggunaannya di Indonesia? Artikel ini akan membahas semuanya secara lengkap di sini.
Daftar isi
Pengertian Microwave Antenna

Microwave antenna adalah jenis antena yang digunakan untuk mentransmisikan dan menerima gelombang mikro (microwave), yakni gelombang radio dengan frekuensi tinggi mulai dari 1 GHz hingga 100 GHz. Gelombang ini digunakan untuk komunikasi jarak jauh karena dapat membawa data dalam jumlah besar dan relatif cepat.
Prinsip kerja antena ini bergantung pada kemampuan mengarahkan gelombang secara fokus agar bisa menjangkau titik tujuan dengan efisien.
Jenis-Jenis Antena Microwave
Untuk memahami lebih dalam bagaimana sistem ini bekerja, mari kita kenali beberapa jenis microwave antenna yang umum digunakan dalam berbagai aplikasi komunikasi.
Patch Antenna (Microstrip)
Antena ini berbentuk datar dan tipis, biasanya digunakan untuk perangkat yang kompak. Cocok untuk sistem komunikasi jarak pendek dan dalam ruang terbatas seperti perangkat GPS atau sensor nirkabel.
Parabolic Antenna
Bentuknya menyerupai piringan besar. Antena ini memiliki daya pancar yang sangat terfokus dan kuat. Banyak digunakan untuk komunikasi satelit dan link antar tower BTS.
Horn Antenna
Memiliki bentuk seperti corong dan sering digunakan untuk pengujian dalam laboratorium atau sistem radar. Efisien dalam transmisi frekuensi tinggi.
Grid Antenna
Terbuat dari logam berbentuk jaring atau kisi. Grid antenna mampu menahan angin dan cocok untuk penggunaan di area terbuka, seperti komunikasi point-to-point.
Komponen Sistem Antena Microwave
Dalam sistem microwave antenna, terdapat dua komponen utama yang mencakup:
- IDU (Indoor Unit): Berfungsi sebagai pengendali utama. IDU mengolah data dari jaringan atau perangkat pengguna, lalu mengubahnya menjadi sinyal yang siap ditransmisikan melalui antena.
- ODU (Outdoor Unit): Diposisikan di luar ruangan dan terhubung langsung ke microwave antenna. ODU bertugas mentransmisikan dan menerima sinyal dari antena, serta menghubungkannya kembali ke IDU.
Karakteristik dan Prinsip Kerja

Saat digunakan dalam sistem komunikasi, microwave antenna memiliki beberapa karakteristik teknis yang memengaruhi transmisi sinyal. Pertama, antena ini membutuhkan Line of Sight (LOS), yaitu jalur pandang langsung tanpa halangan antara pemancar dan penerima. Tanpa jalur ini, sinyal bisa melemah atau bahkan gagal diteruskan secara optimal.
Kemudian, ada yang disebut pola radiasi, yaitu arah utama di mana sinyal dipancarkan, serta polarisasi, yang menggambarkan orientasi gelombang (horizontal atau vertikal). Dua hal ini penting untuk memastikan sinyal tidak tumpang tindih atau terganggu saat melintasi jarak jauh.
Tak kalah penting, frekuensi kerja antena turut menentukan jarak dan ketajaman sinyal. Semakin tinggi frekuensinya, sinyal cenderung lebih terfokus namun juga lebih sensitif terhadap hambatan fisik dan kondisi cuaca seperti hujan deras atau kabut tebal.
Aplikasi Microwave Antenna
Penggunaan antena micro sangatlah luas, berikut di antaranya:
- Telekomunikasi: Digunakan sebagai backhaul jaringan BTS dan komunikasi antar menara.
- Siaran televisi: Digunakan untuk pengiriman sinyal dari studio ke menara siaran atau satelit.
- Radar dan Navigasi: Digunakan dalam sistem militer, penerbangan, dan cuaca.
- Jaringan Data Nirkabel: Untuk menghubungkan area terpencil dengan jaringan internet.
Regulasi Microwave Antenna di Indonesia

Di Indonesia, penggunaan microwave antenna telah diatur dalam KEPMEN KOMINFO No. 601 Tahun 2023. Dalam regulasi tersebut, alat telekomunikasi antena, seperti microwave antenna, wajib memenuhi standar teknis yang berlaku. Dan, pemenuhan akan standar tersebut harus dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat alat dan/atau perangkat telekomunikasi atau familiar disebut sebagai sertifikasi DJID.
Berikut standar teknis antena microwave yang harus dipenuhi:
| Frekuensi Kerja | Voltage Standing Wave Radio (VSWR) |
| 4400 – 5000 MHz | ≤ 1,5 |
| 6425 – 7110 MHz | |
| 7125 – 7425 MHz | |
| 7425 – 7725 MHz | |
| 7725 – 8275 MHz | |
| 8275 – 8500 MHz | |
| 10,7 – 11,7 GHz | |
| 12,75 -13,25 GHz | |
| 14,40 – 15,35 GHz | |
| 17,70 – 19,7 GHz | |
| 21,20 – 23,6 GHz | |
| 31,80 – 33,4 GHz | |
| 37,0 – 38,5 GHz | |
| 71 – 76 GHz berpasangan dengan 81 – 86 MHz |
*Catatan: Antena microwave hanya bisa beroperasi pada frekuensi yang sudah disebutkan di tabel, tapi dengan ketentuan sebagai berikut:
- Frekuensi radio tersebut sudah ditetapkan untuk keperluan microwave link dalam TASFRI (Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia).
- Memenuhi ketentuan VSWR sesuai dengan daya pancar seperti yang sudah tertulis di dalam tabel.
Metode pengujian
Pengujian antena microwave dilakukan dengan metode sebagai berikut:
- Pengujian antena dilaksanakan sesuai dengan metode yang sudah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital atau DJID. Metode ujinya bisa dilihat di tabel ini:
| Parameter Uji | Metode Pengujian |
| Gain | IEEE Std 149 |
| VSWR | IEEE Std 149 |
- Antena microwave yang memiliki gain dengan satuan dBd akan dikonversi menjadi dBi.
- Frekuensi antena dapat melebihi batas dari frekuensi yang sudah ditetapkan dalam regulasi ini.
Setelah antena lolos uji, perangkat akan mendapatkan Laporan Hasil Uji (LHU) yang nantinya digunakan dalam proses pengajuan sertifikasi DJID. Bagi pelaku industri yang belum familiar, proses sertifikasi ini bisa jadi sangat membingungkan. Untungnya, kini tersedia layanan jasa sertifikasi DJID yang siap membantu Anda, mulai dari persiapan dokumen, pengujian, hingga pengajuan ke DJID. Ini membuat proses sertifikasi menjadi lebih cepat, terstruktur, dan minim hambatan.
FAQ
Berikut pertanyaan umum seputar microwave antenna:
Apa itu microwave antenna?
Microwave antenna adalah jenis antena yang digunakan untuk mentransmisikan dan menerima gelombang mikro, yaitu sinyal frekuensi tinggi yang umum digunakan dalam sistem komunikasi jarak jauh seperti jaringan seluler, radar, dan internet nirkabel.
Di mana biasanya microwave antenna digunakan?
Microwave antenna banyak digunakan pada menara BTS untuk backhaul jaringan, pemancar siaran televisi, sistem radar militer atau penerbangan, hingga jaringan internet pedesaan yang tidak terjangkau kabel optik.
Apakah microwave antenna membutuhkan jalur pandang langsung?
Kebanyakan microwave antenna membutuhkan Line of Sight (LOS), yaitu jalur tanpa hambatan antara pemancar dan penerima. Hal ini agar sinyal bisa ditransmisikan tanpa gangguan.
Apakah microwave antenna perlu disertifikasi sebelum digunakan?
Setiap microwave antenna yang diproduksi, diimpor, atau digunakan di Indonesia wajib mendapatkan sertifikasi dari DJID untuk memastikan perangkat sesuai dengan standar nasional. Adapun regulasi yang mengatur perangkat ini adalah KEPMEN KOMINFO No. 601 Tahun 2023










Leave a Comment