Motor bukan sekadar alat transportasi, bagi sebagian orang, motor adalah sahabat harian, teman touring, atau bahkan bagian dari gaya hidup. Di tengah perkembangan teknologi otomotif, satu komponen yang ikut berevolusi secara signifikan adalah motorcycle cluster.
Dari yang awalnya hanya menampilkan speedometer dan odometer, kini panel instrumen sepeda motor hadir dengan tampilan digital, konektivitas smartphone, hingga navigasi GPS. Artikel ini akan mengulas apa itu motorcycle cluster, bagaimana cara kerjanya, jenis-jenisnya, serta regulasi yang berlaku di Indonesia.
Daftar isi
Apa itu Motorcycle Cluster?

Produk ini, atau disebut juga panel instrumen motor, adalah bagian dashboard motor yang menampilkan berbagai informasi penting bagi pengendara. Letaknya biasanya berada di tengah stang motor dan mudah terlihat saat berkendara.
Informasi yang umum ditampilkan dalam cluster antara lain:
- Kecepatan (speedometer)
- Putaran mesin (tachometer)
- Jarak tempuh (odometer dan trip meter)
- Indikator bahan bakar
- Indikator suhu mesin
- Indikator lampu (sein, lampu jauh, dan netral)
- Indikator sistem injeksi atau ECU
- Gear position
- Jam digital
Seiring waktu, banyak motor modern, terutama di kelas sport, premium, atau adventure, menggunakan panel fully digital atau bahkan layar TFT warna beresolusi tinggi dengan berbagai fitur tambahan.
Cara Kerja
Produk ini bekerja dengan menerima sinyal dari berbagai sensor dan sistem kelistrikan motor. Misalnya:
- Sensor kecepatan (speed sensor) akan membaca putaran roda, lalu mengirim data ke Electronic Control Unit (ECU). Setelah itu, ECU meneruskannya ke cluster untuk ditampilkan sebagai indikator kecepatan digital atau analog.
- Sensor bahan bakar mendeteksi jumlah bensin di dalam tangki dan mengirimkan informasi tersebut ke cluster, yang kemudian menampilkannya dalam bentuk bar grafis atau angka persentase.
- Sensor suhu mesin mengukur temperatur cairan pendingin atau blok mesin, lalu mengirimkan data tersebut ke cluster untuk ditampilkan sebagai grafik suhu atau indikator warna.
- ECU juga bertugas memantau sistem secara menyeluruh. Jika terjadi malfungsi, ECU akan mengirimkan sinyal ke cluster, yang kemudian menampilkan peringatan seperti simbol check engine, lampu indikator, atau pesan teks tertentu.
Pada cluster digital, semua data ini diolah oleh mikrokontroler dan ditampilkan dalam bentuk visual di layar digital. Sedangkan pada cluster analog, informasi ditampilkan secara mekanis atau dengan kombinasi jarum dan lampu indikator.
Fitur-Fitur Canggih dan Modern

Kalau dulu panel motor cuma menampilkan jarum kecepatan dan indikator bensin seadanya, sekarang cluster motor berkembang jadi pusat informasi yang super canggih, bahkan menyerupai dashboard mobil premium.
Banyak model motor terbaru yang sudah menggunakan layar digital full color, lengkap dengan animasi saat dinyalakan. Tapi kecanggihan itu bukan sekadar buat gaya-gayaan. Justru, fitur-fitur ini dirancang untuk bikin pengalaman berkendara lebih nyaman, aman, dan terkoneksi.
Apa saja fitur canggih yang biasanya ada di motorcycle cluster modern?
Layar TFT/LCD full color
Layar ini bukan cuma tajam dan terang, tapi juga responsif. Informasi seperti kecepatan, putaran mesin, hingga sisa bensin ditampilkan dalam format digital yang mudah dibaca, bahkan di bawah sinar matahari terik. Beberapa model juga bisa menampilkan animasi saat motor dinyalakan, sehingga menambah kesan premium.
Navigasi terintegrasi
Bagi pengendara yang sering touring atau sekadar ingin petunjuk arah tanpa ribet, fitur navigasi ini sangat berguna. Cluster bisa menampilkan turn-by-turn direction dari Google Maps atau aplikasi lain lewat koneksi smartphone. Jadi. enggak perlu lagi pasang holder HP di stang.
Konektivitas Bluetooth & WiFi
Ingin tahu siapa yang telepon saat di jalan? Atau kontrol musik tanpa harus buka ponsel? Dengan konektivitas Bluetooth dan WiFi, semua itu bisa dilakukan langsung dari cluster. Bahkan beberapa model bisa menampilkan notifikasi WhatsApp atau status baterai ponsel.
Pemantauan sistem motor
Produk modern juga bisa menampilkan informasi teknis seperti tekanan ban (TPMS), suhu mesin, tegangan aki, sisa oli, hingga mode berkendara yang sedang aktif (seperti sport, eco, atau rain). Jadi, Anda bisa tahu kondisi motor secara real-time tanpa harus ke bengkel.
Riwayat perjalanan & diagnostik
Beberapa model high-end bisa menyimpan data perjalanan dan error code yang bisa dicek saat servis. Ini sangat membantu mekanik untuk menganalisis masalah tanpa perlu bongkar banyak komponen terlebih dahulu.
Regulasi di Indonesia

Alat dan perangkat yang dilengkapi fitur Bluetooth atau WiFi wajib mengikuti regulasi perangkat telekomunikasi yang berlaku di Indonesia. Fitur konektivitas nirkabel ini tergolong teknologi radio, sehingga harus diuji dan disertifikasi sebelum dipasarkan secara legal.
Regulasi yang berlaku mencakup:
- KEPMEN KOMINFO No. 260 Tahun 2024 untuk perangkat dengan fitur Bluetooth
- KEPMEN KOMDIGI No. 12 Tahun 2025 untuk perangkat yang menggunakan WiFi atau WLAN
Berikut rincian persyaratan teknis dari kedua regulasi tersebut:
Persyaratan umum
- Catu daya: Alat ini harus mampu beroperasi secara stabil, terutama jika mendapat daya dari baterai motor atau baterai isi ulang internal. Fitur konektivitas nirkabel seperti Bluetooth dan WiFi tetap harus berjalan optimal dalam kondisi voltase yang bervariasi.
- Keamanan listrik: Perangkat harus memenuhi standar keselamatan internasional seperti IEC 60950-1 atau IEC 62368-1, untuk mencegah risiko sengatan listrik, korsleting, atau kebakaran akibat arus pendek.
- Kompatibilitas elektromagnetik (EMC): Produk ini wajib lolos uji EMC agar tidak menimbulkan interferensi pada perangkat elektronik lain di sekitarnya. Standar acuan yang digunakan adalah SNI ISO/IEC CISPR 32:2015.
Persyaratan teknis
Bluetooth
| Pita Frekuensi Operasi | Daya Pancar | Emisi Spurious | Metode Testing |
| 2400 – 2483.5 | ≤ 20 dBm EIRP | EN 300 440 | EN 300 440 |
WiFi
| Pita Frekuensi Operasi | Klasifikasi Penggunaan | Daya Pancar | Lebar Pita | Emisi Spurious |
| 2400 – 2483.5 | Access type 1 | ≤ 27 dBm EIRP (500 mWatt) | ≤ 40 MHz | ETSI EN 300 328 (min version 1.8.1) |
Setiap motorcycle cluster dengan fitur konektivitas nirkabel wajib menjalani proses uji teknis di laboratorium yang telah terakreditasi dan diakui oleh Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital (DJID). Proses ini dimulai dengan penyediaan sampel unit lengkap beserta dokumen teknis pendukung, seperti manual pengguna dan skema teknis.
Setelah itu, perangkat akan menjalani pengujian teknis untuk memastikan kesesuaian daya pancar, penggunaan frekuensi, serta kompatibilitas elektromagnetik (EMC). Jika seluruh aspek dinyatakan lolos uji, laboratorium akan menerbitkan Laporan Hasil Uji (LHU). Dokumen ini menjadi syarat utama dalam pengajuan sertifikat resmi ke DJID agar perangkat dapat dipasarkan secara legal di Indonesia.
Bagi produsen, importir, maupun distributor yang baru pertama kali menjalani proses sertifikasi, prosedur ini mungkin terasa cukup kompleks. Namun, saat ini sudah tersedia jasa sertifikasi DJID yang siap membantu dari awal hingga akhir, mulai dari menyiapkan dokumen, mengatur pengiriman sampel, memfasilitasi proses pengujian, hingga perangkat benar-benar mendapatkan sertifikat resmi.
Dengan adanya dukungan tersebut, pelaku usaha bisa tetap fokus pada pengembangan dan pemasaran produk, sementara urusan teknis terkait regulasi ditangani oleh pihak yang berpengalaman. <UN>
FAQ
Berikut pertanyaan umum seputar produk ini:
Apa itu motorcycle cluster pada motor?
Motorcycle cluster adalah panel instrumen yang menampilkan informasi penting saat berkendara, seperti kecepatan, RPM, indikator bahan bakar, suhu mesin, hingga posisi gigi. Pada motor modern, cluster ini bisa berupa layar digital atau TFT dengan fitur tambahan seperti koneksi Bluetooth, navigasi GPS, dan notifikasi dari smartphone.
Apa perbedaan speedometer dan motorcycle cluster?
Speedometer hanya menampilkan kecepatan kendaraan, sedangkan motorcycle cluster mencakup banyak indikator lain seperti odometer, tachometer, indikator bahan bakar, suhu mesin, lampu indikator, dan notifikasi sistem elektronik. Jadi, speedometer hanyalah salah satu bagian dari keseluruhan motorcycle cluster.
Apakah semua motor sekarang menggunakan cluster digital?
Tidak semua. Motor di segmen entry-level masih banyak yang menggunakan cluster analog atau kombinasi analog-digital. Sementara untuk cluster full digital biasanya hadir di motor kelas menengah ke atas, motor sport, adventure, atau motor premium.
Apakah motorcycle cluster perlu disertifikasi di Indonesia?
Ya, jika motorcycle cluster memiliki fitur Bluetooth atau WiFi, maka perangkat tersebut wajib disertifikasi oleh DJID (Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital). Proses ini mengacu pada regulasi seperti:
- KEPMEN KOMINFO No. 260 Tahun 2024 untuk perangkat Bluetooth
- KEPMEN KOMDIGI No. 12 Tahun 2025 untuk perangkat WiFi/WLAN










Leave a Comment