Ketika ingin memasarkan perangkat teknologi atau alat komunikasi di luar negeri, hal pertama yang harus dipastikan adalah apakah produk itu perlu disertifikasi. Nah, kalau tujuannya Kamboja, maka jawabannya jelas, setiap produk ICT wajib memiliki sertifikasi dari Telecommunication Regulator of Cambodia (TRC). Sertifikat ini menjadi bukti bahwa perangkat sudah memenuhi standar teknis nasional dan tidak menimbulkan gangguan pada sistem komunikasi lain.
Menariknya, proses sertifikasi di Kamboja dikenal lebih sederhana dibandingkan negara lain di Asia Tenggara. Selain daftar produk yang wajib disertifikasi, persyaratan sampel untuk sertifikasi TRC juga tergolong ringan. Yuk, kita bahas satu per satu supaya lebih paham sebelum mulai prosesnya.
Daftar isi
Produk yang Wajib Memiliki Sertifikasi TRC

Sebelum membahas persyaratan sampelnya, penting untuk tahu dulu produk apa saja yang wajib mendapatkan sertifikasi TRC. Berdasarkan pedoman Cambodia Type Approval, produk ICT yang beredar di negara ini dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu:
Produk radiokomunikasi
Termasuk perangkat yang beroperasi menggunakan frekuensi radio, seperti:
- Bluetooth
- RFID
- SRD (Short Range Device)
- NFC
- WiFi
- Zigbee, dan lainnya
Intinya, kalau produk ICT Anda memiliki fitur konektivitas nirkabel, meskipun hanya Bluetooth atau WiFi, maka otomatis termasuk kategori ini dan wajib disertifikasi oleh TRC.
Produk telekomunikasi kabel
Perangkat yang masuk kategori ini adalah router, switch, gateway, dan perangkat jaringan lain yang bekerja dengan sistem kabel. Produk jenis ini biasanya digunakan di infrastruktur telekomunikasi, dan tetap harus memiliki sertifikat TRC sebelum bisa dijual di pasar kamboja.
Dengan begitu, baik perangkat yang menggunakan gelombang radio maupun berbasis kabel, keduanya termasuk produk mandatory yang harus mengikuti proses sertifikasi TRC.
Apakah Pengujian Lokal Diperlukan?
Kabar baiknya, Kamboja tidak mewajibkan pengujian lokal untuk memperoleh sertifikat TRC. Proses sertifikasi di negara ini berbasis dokumen (paperwork), bukan pengujian fisik. Itu artinya, pelaku usaha tidak perlu mengirimkan sampel produk ke laboratorium lokal di Kamboja.
Sebagai gantinya, TRC akan mengevaluasi dokumen uji yang sudah dimiliki oleh produsen, seperti;
- Laporan EMC (electromagnetic compatibility)
- Laporan RF (radio frequency)
- Laporan keselamatan listrik (safety test)
- Laporan EMF (electro magnetic field) atau health test report
Selama laporan tersebut berasal dari laboratorium yang diakui secara internasional dan masih berlaku, proses sertifikasinya bisa langsung dilanjutkan tanpa pengujian tambahan di dalam negeri.
Inilah alasan kenapa persyaratan sampel untuk sertifikasi TRC tergolong ringan dibandingkan negara lain yang mengharuskan pengujian lokal.
Kapan Sampel Tetap Diperlukan?

Meskipun pada umumnya sampel tidak wajib dikirim, ada situasi tertentu di mana perwakilan lokal bisa meminta perangkat fisik. Misalnya:
- Produk belum memiliki laporan uji lengkap atau hasil pengujian sudah kedaluwarsa.
- Ada perbedaan spesifikasi teknis antara produk yang diuji dengan produk yang diajukan untuk sertifikasi.
Kalau situasinya seperti ini, produsen perlu menyiapkan sampel dan melakukan pengujian di laboratorium luar negeri. Jadi, tetap tidak dilakukan di dalam Kamboja, melainkan di fasilitas pengujian internasional.
Kenapa Memahami Persyaratan Sampel untuk Sertifikasi TRC itu Penting?

Banyak produsen yang kurang memperhatikan detail seperti ini. Padahal, memahami persyaratan sampel untuk sertifikasi TRC bisa mempercepat seluruh proses pengajuan sertifikat.
Kalau salah memahami, akibatnya bisa fakat, mulai dari penundaan, revisi dokumen sertifikasi, sampai penolakan sertifikat, Dengan tahu lebih dulu apa saja yang wajib dan tidak wajib, pelaku usaha bisa:
- Menghemat waktu karena tidak perlu mengirim sampel yang sebenarnya tidak diminta.
- Menghemat biaya logistik.
- Menyiapkan dokumen uji yang benar sesuai standar TRC.
- Menghindari risiko produk ditolak saat evaluasi administratif.
Penutup
Secara garis besar, persyaratan sampel untuk sertifikasi TRC di Kamboja cukup ringan karena tidak memerlukan pengujian lokal. Namun, pelaku usaha tetap harus menyiapkan dokumen teknis yang lengkap dan valid agar proses sertifikasi berjalan jalan.
Jadi, meskipun sampel fisik jarang diminta, dokumen pendukung seperti laporan uji dan informasi importir tetap harus disiapkan dengan cermat. Kalau semua persyaratan sudah terpenuhi, proses sertifikasi bisa berjalan cepat dan efisien, tanpa hambatan dan tanpa risiko penolakan dari otoritas di Kamboja.










Leave a Comment