Penggunaan Earth Stations In Motion (ESIM) menjadi topik utama dalam pertemuan trilateral antara Indonesia, Malaysia, dan Singapura yang digelar di Jakarta pada 15–17 Juli 2025. Pertemuan ini merupakan bagian dari 2nd Special Trilateral Meeting on ESIM dan 5th Special Trilateral Meeting on Frequency Registration, Coordination Guideline, and Compilation of Agreements yang berlangsung di Hotel Mercure, Jakarta Pusat.
Selama tiga hari, para delegasi dari ketiga negara membahas pembaruan regulasi yang berkaitan dengan industri telekomunikasi, dengan sorotan utama pada rencana implementasi penggunaan ESIM di Indonesia.

ESIM sendiri merupakan stasiun bumi yang dipasang pada platform bergerak seperti pesawat udara, kapal laut, atau kendaraan darat. Teknologi ini dinilai punya potensi besar dalam meningkatkan konektivitas di area dengan mobilitas tinggi maupun di wilayah terpencil yang masih belum terjangkau jaringan konvensional.
Indonesia menilai bahwa perkembangan teknologi ESIM merupakan peluang untuk memperluas cakupan layanan digital secara lebih fleksibel. Permintaan terhadap konektivitas pita lebar yang andal dan berkapasitas tinggi di seluruh moda transportasi menjadi pendorong utama dalam pengembangan sistem ini. Komunikasi satelit yang stabil dinilai penting untuk mendukung kebutuhan tersebut.

Dalam pertemuan ini, Malaysia menyampaikan bahwa mereka tengah mempersiapkan prosedur regulasi nasional untuk pengelolaan dan pemanfaatan ESIM. Pertemuan ini menjadi momen strategis bagi Malaysia untuk belajar dari pengalaman negara tetangga, khususnya Indonesia dan Singapura, dalam proses implementasi awal.
Singapura pun memberikan dukungan penuh terhadap teknologi ESIM. Negara tersebut melihat ESIM tidak hanya sebagai solusi komunikasi lintas wilayah, tetapi juga sebagai pendorong inovasi di berbagai sektor seperti transportasi, pelayanan darurat, dan pengelolaan infrastruktur publik.
Indonesia, yang saat ini tengah dalam proses membangun kerangka regulasi untuk ESIM, memandang pentingnya pertukaran pengalaman dan praktik terbaik dari negara tetangga. Kolaborasi dan saling belajar menjadi kunci untuk menyusun regulasi yang harmonis, efektif, dan responsif terhadap tantangan teknis di lapangan.

Pertemuan ini juga menjadi bukti komitmen ketiga negara untuk memperkuat kerja sama regional di bidang telekomunikasi. Dengan penyebaran ESIM yang semakin berkembang, kolaborasi antarnegara dianggap penting untuk menyelaraskan kebijakan, mempercepat adopsi teknologi, dan menciptakan ekosistem digital yang saling terhubung.
Diskusi dalam trilateral meeting ini turut membuka peluang untuk menyatukan langkah dalam merespons kebutuhan global terhadap konektivitas bergerak. Bagi Indonesia sendiri, pembahasan ini menjadi langkah penting dalam menyempurnakan regulasi, sekaligus menegaskan kesiapan menghadapi teknologi baru yang dinamis dan lintas batas. <UN>
 
					









Leave a Comment