#1 Your Trusted Business Partner

Sejarah LTE di Indonesia: Perkembangannya dan Apakah Masih Relevan?

Galih Nugroho

sejarah lte - Narmadi.co.id

Teknologi komunikasi terus berkembang pesat, dan LTE (Long-Term Evolution) menjadi salah satu inovasi yang membawa internet seluler ke tingkat yang lebih tinggi. Di Indonesia, sejarah LTE dimulai sejak awal 2010-an, saat jaringan 4G mulai diperkenalkan untuk menggantikan 3G yang dianggap tidak lagi memadai. Namun, dengan semakin berkembangnya 5G, banyak orang mulai bertanya: apakah LTE masih relevan di Indonesia?

Artikel ini akan membahas sejarah LTE di Indonesia, bagaimana perkembangannya dari awal hingga saat ini, serta apakah LTE masih dibutuhkan di era teknologi 5G.

Awal Mula LTE di Indonesia

sejarah lte

Sebelum LTE hadir, jaringan 3G (Third Generation) sudah menjadi standar utama layanan data seluler di Indonesia. Namun, seiring meningkatnya kebutuhan akan internet cepat, 3G mulai mengalami keterbatasan dalam hal kecepatan dan latensi.

Di tingkat global, LTE pertama kali dikembangkan oleh 3rd Generation Partnership Project (3GPP) dan mulai digunakan secara luas pada tahun 2009. Indonesia sendiri mulai mengadopsi LTE secara bertahap setelah pemerintah melakukan berbagai persiapan regulasi dan infrastruktur.

Beberapa tonggak penting dalam sejarah LTE di Indonesia:

  • 2013 – Uji coba pertama jaringan LTE dilakukan oleh beberapa operator seluler di frekuensi terbatas.
  • 2014 – Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mulai mengalokasikan spektrum frekuensi untuk LTE.
  • 2015 – Operator seluler mulai meluncurkan layanan 4G LTE secara komersial di beberapa kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.
  • 2016-2018 – Penyebaran LTE semakin luas hingga menjangkau berbagai daerah di Indonesia.

Pada awalnya, LTE di Indonesia hanya tersedia di beberapa kota besar, tetapi seiring waktu, cakupan jaringan ini semakin diperluas hingga ke daerah-daerah terpencil.

Perkembangan LTE di Indonesia

Sejak pertama kali diperkenalkan, LTE di Indonesia terus mengalami peningkatan, baik dari sisi kecepatan, kapasitas, maupun infrastruktur jaringan.

Peningkatan kecepatan dan kapasitas

sejarah lte

LTE awalnya menawarkan kecepatan internet yang lebih cepat dibandingkan 3G, dengan rata-rata unduhan hingga 100 Mbps dalam kondisi ideal. Namun, dengan berkembangnya teknologi, muncul LTE-Advanced (LTE-A) yang memungkinkan kecepatan hingga 300 Mbps berkat teknologi Carrier Aggregation (CA) dan Multiple Input Multiple Output (MIMO).

Penyebaran infrastruktur

Operator telekomunikasi di Indonesia seperti Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata, dan Smartfren terus memperluas cakupan LTE mereka hingga ke wilayah pedesaan. Hal ini dilakukan dengan menara pemancar tambahan serta optimalisasi spektrum frekuensi.

Saat ini, LTE sudah tersedia di hampir seluruh wilayah Indonesia, meskipun kualitasnya masih bervariasi tergantung pada lokasi dan kepadatan pengguna.

Regulasi dan kebijakan pemerintah

sejarah lte

Pemerintah Indonesia telah menerbitkan berbagai kebijakan untuk mendukung perkembangan teknologi LTE dan memastikan perangkat telekomunikasi yang digunakan sesuai dengan standar nasional dan internasional. Salah satu regulasi terbaru adalah KEPMEN 352 Tahun 2024, yang menetapkan standar teknis perangkat telekomunikasi bergerak berbasis LTE agar tetap kompatibel dengan jaringan nasional serta memenuhi spesifikasi teknis yang ditetapkan.

Saat ini, layanan LTE di Indonesia beroperasi pada beberapa pita frekuensi (E-UTRA Band) berikut:

E-UTRA BandUplink (MHz)Downlink (MHz)Mode Dupleks
Band 11920-19802110-2170FDD
Band 31710-17851805-1880FDD
Band 5824-849869-894FDD
Band 8880-915925-960FDD
Band 28703-748758-803FDD
Band 31452,5-457,5462,5-467,5FDD
Band 402300-2400TDD

Catatan:

  • Mode FDD (Frequency Division Duplex) menggunakan dua frekuensi terpisah untuk uplink dan downlink, sedangkan TDD (Time Division Duplex) menggunakan satu frekuensi yang sama dengan pembagian waktu untuk uplink dan downlink.
  • Pita frekuensi ini dialokasikan kepada operator seluler sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah dan dapat berubah sesuai perkembangan regulasi.

Dengan regulasi yang terus diperbarui, pemerintah Indonesia memastikan bahwa LTE dapat berkembang dengan efisien dan tetap selaras dengan standar global, serta memberikan kualitas layanan yang optimal bagi masyarakat.

Apakah LTE Masih Relevan di Indonesia?

sejarah lte

Meskipun teknologi 5G mulai berkembang, LTE tetap menjadi tulang punggung utama konektivitas seluler di Indonesia. Berikut beberapa alasan mengapa LTE masih relevan:

Infrastruktur 5G belum merata

Saat ini, jaringan 5G hanya tersedia di beberapa kota besar dan belum mencakup seluruh wilayah Indonesia. Sebagian besar pengguna seluler masih mengandalkan LTE untuk aktivitas internet sehari-hari, seperti browsing, streaming, dan media sosial.

Perangkat yang mendukung LTE lebih banyak

Sebagian besar smartphone dan perangkat seluler di Indonesia masih menggunakan teknologi LTE. Hanya perangkat terbaru dan premium yang mendukung 5G, sehingga LTE tetap menjadi pilihan utama bagi mayoritas pengguna.

Biaya paket data lebih terjangkau

Layanan 5G cenderung lebih mahal dibandingkan LTE. Banyak pengguna lebih memilih tetap menggunakan LTE karena paket data yang lebih murah dengan kecepatan yang sudah cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

LTE masih menjadi bagian dari 5G (Non-Standalone)

Teknologi 5G Non-Standalone (NSA) masih mengandalkan jaringan LTE sebagai kontrol data. Dengan kata lain, LTE tetap menjadi bagian dari arsitektur jaringan 5G, sehingga keberadaannya tetap penting dalam mendukung transisi menuju konektivitas yang lebih canggih.

Kesimpulan

Sejarah LTE di Indonesia menunjukkan bagaimana teknologi ini berkembang pesat sejak diperkenalkan pertama kali pada tahun 2013. Dengan cakupan yang luas dan kecepatan yang cukup tinggi, LTE masih menjadi jaringan utama bagi mayoritas pengguna internet seluler di Indonesia.

Meskipun 5G mulai diperkenalkan, LTE tetap relevan dan dibutuhkan, terutama karena:

  • Jaringan 5G belum merata di seluruh Indonesia.
  • Mayoritas perangkat masih menggunakan LTE.
  • Biaya paket data LTE lebih terjangkau.
  • LTE tetap menjadi bagian dari jaringan 5G Non-Standalone.

Dalam beberapa tahun ke depan, LTE kemungkinan masih akan menjadi teknologi utama sebelum transisi penuh ke 5G dapat dilakukan secara luas di seluruh Indonesia.

Tags

LTE

Related Post

Leave a Comment

Ready to talk?   Get in touch with our friendly team of experts.   We’re ready to assist you.