Perangkat wireless kini menjadi bagian penting dalam aktivitas sehari-hari, mulai dari ponsel, perangkat IoT, modem rumahan, hingga perangkat industri. Semua perangkat ini mengandalkan gelombang radio untuk beroperasi.
Karena jutaan perangkat berbagi spektrum yang sama setiap hari, stabilitas dan keselamatan pengguna harus dijaga. Oleh sebab itu, setiap negara menerapkan proses wajib sebelum perangkat wireless masuk ke pasarnya.
Proses tersebut dikenal sebagai sertifikasi produk radio frekuensi (RF), yaitu pemeriksaan teknis untuk memastikan perangkat aman, bekerja stabil, dan tidak menimbulkan interferensi pada jaringan lain.
Daftar isi
Apa itu Sertifikasi Produk Radio Frekuensi (RF)?

Sertifikasi produk radio frekuensi adalah proses penilaian resmi untuk memastikan sebuah perangkat wireless bekerja pada frekuensi yang sesuai, tidak melebihi batas daya pancar, dan tidak menimbulkan interferensi terhadap perangkat lain di sekitarnya. Proses ini dilakukan oleh otoritas telekomunikasi di masing-masing negara sebelum perangkat boleh masuk pasar.
Yang termasuk dalam perangkat berbasis RF sangat beragam, antara lain:
- Perangkat Bluetooth
- WiFi router dan access point
- Perangkat IoT, seperti smart sensor, smart lock, dan smart meter
- RFID dan NFC reader
- Remote control RF 433 MHz/ 868 MHz / 915 MHz
- Wireless charger
- Perangkat industri berbasis radio
Perangkat apa pun yang mengirim atau menerima sinyal radio, baik jarak dekat maupun jarak menengah, wajib mengikuti proses sertifikasi ini.
Layanan Pengujian RF yang Umumnya Diperlukan

Sebelum perangkat wireless bisa memperoleh sertifikasi, ia harus melewati serangkaian pengujian radio frekuensi untuk memastikan kinerjanya stabil dan sesuai batas teknis yang telah ditetapkan regulator di berbagai negara. Setiap negara memiliki standar masing-masing, tapi secara umum ada kelompok pengujian yang sering dijadikan acuan.
Berikut ini gambaran layanan pengujian RF yang lazim dilakukan di laboratorium terakreditasi:
Pengujian sisi pemancar (transmitter test)
Pengujian transmitter dilakukan untuk melihat bagaimana perangkat memancarkan sinyal radio, apakah dayanya stabil, apakah berada pada kanal yang benar, dan apakah tidak menghasilkan gangguan ke perangkat lain.
Beberapa aspek yang biasanya diuji meliputi:
- Daya pancar (output power), untuk memastikan perangkat tidak memancarkan sinyal yang melebihi batas yang diizinkan.
- Kerapatan daya dan distribusi sinyal di tiap kanal untuk menilai kestabilan pancaran.
- Spectrum mask dan occupied bandwidth, yang menunjukkan apakah perangkat memancarkan sinyal sesuai batas kanal yang diperbolehkan.
- Stabilitas frekuensi, memastikan perangkat tidak bergeser dari frekuensi kerjanya.
- Band edge dan emission check, yaitu pemeriksaan pancaran pada tepi pita frekuensi dan area di luar pita agar tidak mengganggu perangkat lain.
- Unwanted emission, untuk memverifikasi sinyal liar (spurious/out of band) yang bisa berpotensi menciptakan interferensi.
Pengujian ini memastikan perangkat patuh terhadap ketentuan penggunaan spektrum di negara tujuan.
Pengujian sisi penerima (receiver test)
Selain memancarkan sinyal, perangkat wireless juga harus dapat menangkap sinyal dari perangkat lain secara bersih dan stabil. Beberapa parameter penting yang diperiksa antara lain:
- Receiver sensitivity, yaitu kemampuan perangkat menangkap sinyal lemah.
- Selectivity, kemampuan perangkat membedakan sinyal yang berada pada kanal berdekatan.
- Receiver spurious emissions, memastikan perangkat tidak menimbulkan emisi yang mengganggu ketika dalam mode menerima.
- Intermodulation, untuk mengetahui apakah perangkat tetap stabil ketika terkena sinyal campuran dari sumber lain.
- Blocking test, yaitu pengujian seberapa kuat perangkat bertahan saat ada sinyal kuat yang datang dari kanal lain.
Semua pemeriksaan ini bertujuan memastikan perangkat tetap bekerja baik di lingkungan radio yang padat, seperti perkantoran, rumah, atau area industri.
Penting untuk dipahami bahwa rangkaian uji RF tidak selalu dilakukan secara penuh. Persyaratannya sangat bergantung pada negara tujuan. Beberapa negara, termasuk Indonesia, umumnya hanya mewajibkan pengujian sederhana seperti verifikasi daya pancar, spurious emission, serta pengecekan apakah perangkat sudah beroperasi pada kanal frekuensi yang ditentukan.
Namun, ada juga negara yang tetap mensyaratkan laporan uji RF lengkap, sehingga perangkat perlu melalui pengujian tambahan sesuai standar yang berlaku.
Bagaimana Dimulti Membantu Proses Sertifikasi Produk RF Anda?

Mengurus sertifikasi RF untuk banyak negara bisa menjadi proses yang melelahkan. Setiap negara punya dokumen, standar teknis, format laporan, hingga aturan frekuensi yang berbeda. Tanpa pengalaman, kesalahan kecil bisa membuat proses sertifikasi produk radio frekuensi menjadi tertunda. Di sinilah Dimulti hadir sebagai partner yang mempermudah semuanya.
Layanan yang kami tawarkan
- Mengidentifikasi standar teknis yang berlaku di negara tujuan, seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Kamboja, Thailand, hingga India.
- Memeriksa kelengkapan dokumen teknis teknis dan laporan uji.
- Menyiapkan berkas aplikasi sertifikasi sesuai format tiap negara.
- Menangani komunikasi dengan otoritas sertifikasi setempat.
- Mengatur proses pengujian tambahan seperti EMC, SAR, atau safety jika negara tujuan mewajibkan.
- Memberikan masukan apabila ada penyesuaian desain yang diperlukan.
- Bertindak sebagai perwakilan lokal jika dibutuhkan.
- Membantu pembaruan atau perpanjangan sertifikat.
- Mendampingi importir dan distributor selama proses pengurusan.
Dengan pengalaman sejak 2008 dan jaringan mitra di berbagai negara Asia, Dimulti mampu menangani kebutuhan sertifikasi produk RF Anda dengan cepat dan akurat. Tujuan kami sederhana, yaitu membantu perangkat Anda masuk pasar global tanpa hambatan regulasi.
Hubungi Kami
Formulir Respon Cepat
What we do!
We’re always happy to hear from you. Fill out the form below.








