Balancing tank merupakan komponen penting dalam sistem sirkulasi air kolam renang, khususnya pada kolam dengan sistem semi overflow dan full overflow. Komponen ini memastikan air yang meluap dapat ditampung sebelum dialirkan kembali ke sistem filtrasi.
Dalam membangun balancing tank, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar fungsinya bisa berjalan optimal. Berikut adalah tujuh syarat utama yang perlu Anda perhatikan:
Daftar isi
1. Kedalaman

Hal pertama yang harus diperhatikan saat membuat balancing tank adalah kedalaman. Idealnya, kedalaman balancing tank harus sejajar dengan dasar kolam renang. Posisi ini penting agar air dapat mengalir secara alami tanpa membebani pompa.
Jika tangki penyeimbang ditempatkan di atas permukaan kolam, pompa harus bekerja lebih keras, yang dapat menyebabkan keausan komponen seperti seal impeller. Oleh karena itu, balancing tank sebaiknya dipasang selevel dengan dasar kolam.
2. Sparing yang tepat
Sparing atau penyangga pipa antara gutter dan balancing tank sangat penting untuk menjaga kelancaran aliran air. Biasanya, pipa berdiameter 3 inci digunakan untuk kolam renang standar, sementara kolam berukuran besar atau tipe olympic memerlukan pipa yang lebih besar.
Ukuran pipa yang tepat akan mencegah sumbatan, terutama jika di sekitar kolam terdapat banyak tanaman yang berpotensi menyumbat aliran.
Baca Juga: Kolam Renang Rooftop: Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pembangunannya
3. Jarak yang efisien

Hal yang harus diperhatikan berikutnya adalah jarak. Jarak yang terlalu jauh antara balancing tank dengan kolam bisa mengurangi efisiensi pompa. Hal ini yang akhirnya memperlambat aliran air overflow.
Idealnya, balancing tank tidak boleh berjarak lebih dari 2 meter dari kolam untuk memastikan sistem sirkulasi bekerja secara optimal.
4. Lebar tangki yang memadai
Lebar balancing tank juga harus disesuaikan dengan volume air kolam renang. Tangki yang terlalu sempit tidak akan mampu menampung air yang meluap, sedangkan tangki yang terlalu lebar bisa memboroskan ruang.
Oleh karena itu, penting sekali untuk memastikan tangki mampu menampung air overflow dan mengalirkannya kembali ke kolam tanpa mempengaruhi kinerja pompa.
5. Pemasangan check valve yang benar

Pemasangan check valve yang tepat pada balancing tank sangat penting untuk mencegah aliran balik air saat sistem pompa berhenti beroperasi. Check valve berfungsi untuk memastikan air hanya mengalir satu arah, sehingga menjaga stabilitas air di kolam. Rutin memeriksa komponen seperti pegas dan seal pada check valve juga penting untuk mencegah terjadinya kebocoran.
Baca Juga: Mengenal Sand Filter Kolam Renang Lebih Dalam
6. Sesuaikan dimensi dengan kebutuhan
Dimensi balancing tank harus cukup besar untuk menampung air dari sistem overflow ketika pompa tidak beroperasi. Selain itu, tangki ini juga berfungsi sebagai indikator jika terjadi masalah seperti kebocoran atau kerusakan pada check valve. Pastikan tangki memiliki kapasitas yang memadai agar air tidak meluap atau bahkan kekurangan.
7. Finishing dengan keramik
Pemasangan keramik pada balancing tank bukan hanya untuk estetika, tetapi juga untuk mencegah kebocoran dan melindungi beton dari kerusakan. Keramik memberikan lapisan kedap air yang lebih tahan lama dibandingkan hanya menggunakan acian. Dengan finishing keramik, ketahanan tangki terhadap air akan lebih baik, dan kebersihannya pun lebih mudah dijaga.
Baca Juga: Bagus Keramik atau Mosaic untuk Kolam Renang
Dengan memperhatikan ketujuh syarat ini, Anda dapat memastikan balancing tank kolam renang Anda akan berfungsi dengan optimal. Pemilihan dan pemasangan yang tepat akan mendukung kelancaran sirkulasi air dan menjaga kestabilan sistem secara keseluruhan.
Jika Anda ingin memastikan balancing tank dirancang dan dipasang sesuai standar, bekerja sama dengan jasa kontraktor kolam renang berpengalaman adalah langkah yang bijak. Kontraktor profesional akan membantu Anda memenuhi semua persyaratan teknis dan memberikan solusi yang tepat agar sistem kolam renang Anda beroperasi dengan efisien dan tahan lama.
Editor: UN.










Leave a Comment