#1 Your Trusted Business Partner

Tensimeter: Jenis, Cara Kerja dan Regulasinya di Indonesia

Galih Nugroho

tensimeter - Narmadi.co.id

Tekanan darah yang terjaga stabil adalah salah satu fondasi utama kesehatan jantung dan pembuluh darah. Bagi sebagian orang, terutama penderita hipertensi atau mereka yang memiliki riwayat penyakit kardiovaskular, memantau tekanan darah bukan sekadar rutinitas, tetapi kebutuhan penting. Nah, di sinilah tensimeter memegang peranan besar.

Alat ini memudahkan kita mengetahui kondisi tekanan darah kapan pun dibutuhkan, tanpa harus selalu ke rumah sakit atau klinik. Seiring perkembangan teknologi, pilihan produk semakin beragam, dari model manual yang sederhana hingga versi pintar yang dapat terhubung ke ponsel melalui Bluetooth.

Memahami perbedaan jenis, cara kerja, dan aturan penggunaannya di Indonesia akan membantu Anda menentukan pilihan yang tepat. Dan jika Anda adalah produsen, distributor, atau importir, pengetahuan soal regulasi ini menjadi krusial untuk memastikan produk memenuhi standar teknis sekaligus sah secara legal sebelum masuk pasar Indonesia.

Apa itu Tensimeter?

Apa itu Tensimeter?

Tensimeter adalah alat untuk mengukur tekanan darah, baik sistolik (tekanan saat jantung memompa darah) maupun diastolik (tekanan saat jantung beristirahat). Hasilnya biasanya dinyatakan dalam satuan mmHg (milimeter merkuri). Dari sini, kita bisa mengetahui apakah tekanan darah berada di batas normal, rendah, atau tinggi.

Kini, produk ini tidak hanya menjadi alat medis di fasilitas kesehatan, tetapi juga umum dimiliki di rumah, terutama bagi mereka yang ingin memantau kesehatan secara mandiri.

Jenis-Jenis

Di pasaran, ada beberapa jenis produk yang memiliki mekanisme kerja dan fitur berbeda. Berikut penjelasan dan kelebihannya:

Manual (aneroid)

Model ini terdiri dari manset yang dililitkan di lengan, pompa karet untuk mengisi udara, dan manometer dengan jarum penunjuk. Biasanya digunakan bersama stetoskop untuk mendengar denyut aliran darah saat udara dilepas dari manset.

  • Kelebihan: Akurat jika digunakan dengan teknik yang benar, dan harganya relatif lebih terjangkau.
  • Kekurangan: Membutuhkan keterampilan khusus untuk membaca hasilnya, sehingga kurang praktis bagi pemula.

Digital

Jenis produk ini bekerja otomatis dengan bantuan pompa elektrik dan sensor tekanan. Cukup pasang manset, tekan tombol, dan hasil pengukuran bisa langsung tampil di layar.

  • Kelebihan: Praktis, cepat, dan tidak memerlukan keterampilan medis khusus.
  • Kekurangan: Hasilnya bisa kurang akurat jika pengguna bergerak atau berbicara saat pengukuran berlangsung.

Pergelangan tangan

Seperti namanya, jenis produk ini dipasang di pergelangan tangan dan ukurannya lebih ringkas. Cocok untuk orang yang sering bepergian atau ingin alat yang mudah dibawa.

  • Kelebihan: Ringan, portabel, dan praktis digunakan kapan saja.
  • Kekurangan: Sensitif terhadap posisi tangan dan postur tubuh, sehingga perlu perhatian ekstra saat digunakan.

Bluetooth

Ini adalah versi modern dari produk digital, yang bisa terhubung ke ponsel melalui Bluetooth. Hasil pengukuran akan otomatis tersimpan di aplikasi, sehingga memudahkan pemantauan tren tekanan darah dari waktu ke waktu.

  • Kelebihan: Terintegrasi dengan catatan medis digital dan memudahkan berbagi data dengan tenaga medis
  • Kekurangan: Membutuhkan pengaturan awal di aplikasi, dan kinerjanya bergantung pada daya baterai yang cukup.

Cara Kerja

Cara Kerja tensimeter

Meskipun bentuk dan teknologinya berbeda, prinsip kerja alat ini serupa. Pada produk manual, udara dipompa ke manset hingga aliran darah di arteri terhenti. Saat udara dilepas perlahan, perubahan tekanan terdeteksi melalui stetoskop atau manometer.

Sementara pada produk digital, sensor tekanan mendeteksi perubahan aliran darah dan mengubahnya menjadi data digital yang ditampilkan di layar.

Manfaat untuk Penggunaan Pribadi

  • Memantau tekanan darah secara rutin tanpa harus ke fasilitas kesehatan.
  • Mendeteksi dini perubahan tekanan darah, sehingga penanganan bisa dilakukan lebih cepat.
  • Mendukung keputusan medis dengan data pengukuran yang konsisten.
  • Membantu mengontrol gaya hidup, seperti pola makan dan aktivitas fisik.

Regulasi di Indonesia

Tensimeter: Jenis, Cara Kerja dan Regulasinya di Indonesia

Bagi pengguna rumahan, urusan regulasi mungkin terasa seperti sesuatu yang tidak begitu relevan dengan aktivitas sehari-hari. Namun, untuk produsen, distributor, maupun importir, memahami aturan ini adalah keharusan mutlak. Alasannya jelas, regulasi ini berkaitan langsung dengan izin edar dan legalitas produk di Indonesia. Tanpa sertifikasi resmi, produk berfitur Bluetooth tidak bisa dipasarkan secara sah.

Ketentuan ini diatur secara tegas. Setiap perangkat dengan konektivitas nirkabel, termasuk tensimeter pintar yang dapat terhubung ke aplikasi melalui Bluetooth, wajib memiliki sertifikat dari Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital (DJID). Persyaratan teknisnya pun sudah tercantum dalam Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika (KEPMEN KOMINFO) Nomor 260 Tahun 2024. Beberapa poin penting di antaranya:

Persyaratan umum

  • Catu daya: Perangkat harus menggunakan sumber listrik yang umum tersedia, seperti listrik rumah tangga (AC 220 V ±10%) atau baterai, dengan kinerja Bluetooth yang tetap stabil.
  • Keamanan listrik: Memenuhi standar keselamatan seperti SNI IEC 60950-1:2016 atau IEC 62368-1, untuk mencegah potensi korsleting maupun risiko sengatan listrik.
  • Kompatibilitas elektromagnetik (EMC): Lulus uji SNI ISO/IEC CISPR 32:2015 agar tidak menimbulkan gangguan pada perangkat elektronik lain di sekitarnya.

Persyaratan teknis

Pita Frekuensi OperasiDaya PancarEmisi SpuriousMetode Testing
2400 – 2483.5≤ 20 dBm EIRPEN 300 440EN 300 440

Untuk mematuhi regulasi di atas, produk tensimeter dengan fitur Bluetooth harus melalui uji teknis di laboratorium terakreditasi dan terdaftar di DJID. Prosesnya dimulai dari menyiapkan sampel perangkat beserta dokumen teknis. 

Selanjutnya, perangkat diuji untuk memastikan keamanan dan kesesuaian dengan standar. Jika lulus, laboratorium akan menerbitkan Laporan Hasil Uji (LHU) yang menjadi dasar pengajuan sertifikat resmi DJID.

Bagi pelaku usaha yang baru pertama kali mengurusnya, proses ini bisa terasa rumit. Untungnya, kini tersedia jasa sertifikasi DJID yang bisa membantu dari awal hingga akhir, mulai dari penyusunan dokumen, pengiriman sampel, sampai perangkat dinyatakan resmi bersertifikat.

Dengan begitu, produsen atau distributor dapat fokus mengembangkan bisnis, sementara urusan regulasi ditangani pihak yang berpengalaman. <UN>

FAQ

Berikut pertanyaan umum seputar produk ini:

Apa fungsi utama tensimeter?

Tensimeter berfungsi untuk mengukur tekanan darah, baik sistolik maupun diastolik. Dengan begitu, pengguna bisa mengetahui apakah tekanan darahnya normal, rendah, atau tinggi.

Apa perbedaan tensimeter manual dan digital?

Tensimeter manual menggunakan manset, pompa karet, dan manometer, biasanya membutuhkan stetoskop serta keterampilan membaca hasil. Sementara tensimeter digital bekerja otomatis dengan sensor tekanan dan menampilkan hasil langsung di layar, sehingga lebih praktis untuk penggunaan sehari-hari.

Apakah tensimeter Bluetooth wajib disertifikasi di Indonesia?

Ya. Berdasarkan KEPMEN KOMINFO No. 260 Tahun 2024, semua perangkat dengan fitur Bluetooth wajib mendapatkan sertifikat dari Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital (DJID) sebelum boleh dipasarkan secara legal.

Tags

Tensimeter

Related Post

Leave a Comment

Ready to talk?   Get in touch with our friendly team of experts.   We’re ready to assist you.