#1 Your Trusted Business Partner

Keamanan Data IoT: Apakah Aman? Ini Risiko dan Cara Melindunginya

Galih Nugroho

keamanan data iot - Narmadi.co.id

Perangkat berbasis Internet of Things (IoT) kini semakin banyak digunakan, mulai dari rumah pintar hingga industri besar. Kemampuannya untuk mengumpulkan dan bertukar data secara otomatis membuat IoT menjadi solusi yang efisien dalam kehidupan modern. Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, keamanan data IoT masih menjadi perhatian utama.

Lantas, seberapa besar risiko keamanan data IoT, dan bagaimana cara memastikan informasi pribadi tetap terlindungi? Dalam artikel ini, kita akan membahas ancaman terbesar terhadap keamanan IoT serta langkah-langkah efektif untuk melindungi data dari peretasan.

Apakah Keamanan Data IoT Terjamin?

keamanan data iot

Keamanan data IoT masih menjadi tantangan besar karena sebagian besar perangkat IoT memiliki sistem keamanan yang lemah dan rentan terhadap serangan siber. Beberapa alasan utama mengapa IoT rentan terhadap serangan:

  • Kurangnya enkripsi data – Banyak perangkat IoT tidak menggunakan enkripsi data yang kuat, sehingga data bisa dengan mudah diakses oleh pihak yang tidak berwenang.
  • Kelemahan pada firmware dan software – Pembaruan keamanan pada perangkat IoT sering kali tidak dilakukan secara otomatis, membuatnya rentan terhadap eksploitasi.
  • Jaringan yang tidak aman – Banyak perangkat IoT menggunakan WiFi atau Bluetooth tanpa sistem keamanan yang kuat, sehingga dapat disusupi peretas.
  • Kurangnya standarisasi keamanan – Belum semua produsen IoT menerapkan standar keamanan yang ketat, sehingga perangkat yang beredar di pasaran memiliki tingkat keamanan yang berbeda-beda.
  • Serangan DDoS (Distributed Denial of Service) – Peretas dapat menggunakan perangkat IoT yang tidak terlindungi untuk melakukan serangan DDoS pada sistem atau server tertentu.

Karena berbagai kelemahan tersebut, data yang dikumpulkan oleh perangkat IoT sangat berisiko untuk disalahgunakan. Oleh karena itu, memahami risiko keamanan IoT sangat penting sebelum menggunakannya.

Risiko Keamanan Data IoT yang Harus Diwaspadai

keamanan data iot

Berikut beberapa ancaman utama terhadap keamanan data IoT yang sering terjadi:

Peretasan perangkat IoT

Perangkat IoT yang tidak memiliki sistem keamanan kuat mudah diretas oleh hacker.

Contohnya:

  • Smart camera atau CCTV yang dapat diretas sehingga peretas bisa melihat aktivitas di dalam rumah.
  • Smart lock yang bisa dikendalikan dari jarak jauh oleh peretas untuk membuka kunci pintu rumah Anda.
  • Wearable devices seperti smartwatch yang mengumpulkan data kesehatan pengguna dan bisa dicuri oleh pihak tak bertanggung jawab.

Penyalahgunaan data pribadi

Perangkat IoT mengumpulkan banyak informasi pribadi pengguna, seperti:

  • Data lokasi
  • Kebiasaan sehari-hari
  • Informasi kesehatan
  • Rekaman suara atau video

Jika data ini bocor, bisa digunakan untuk tindak kejahatan siber, seperti pencurian identitas, penipuan, atau bahkan pengawasan ilegal.

Serangan Man-in-the-Middle (MitM)

Perangkat IoT yang terhubung ke jaringan publik atau WiFi yang tidak aman dapat dicegat oleh peretas. Serangan ini memungkinkan hacker:

  • Mengubah atau mencuri data yang dikirim oleh perangkat IoT.
  • Menggunakan perangkat IoT untuk menyebarkan malware.

Serangan DDoS (Distributed Denial of Service)

Banyak perangkat IoT yang tidak terlindungi digunakan oleh hacker sebagai botnet untuk melakukan serangan DDoS ke server tertentu. Serangan ini dapat menyebabkan gangguan besar pada jaringan dan layanan internet.

Cara Melindungi Keamanan Data IoT

keamanan data iot

Agar perangkat IoT tetap aman dan data Anda terlindungi, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

Gunakan perangkat IoT dengan keamanan yang kuat

Pilih perangkat IoT yang memiliki standar keamanan tinggi dan mendapat pembaruan software secara berkala. Pastikan perangkat yang digunakan telah memiliki sertifikasi keamanan yang diakui, sehingga lebih terlindungi dari potensi peretasan. 

Selain itu, pastikan perangkat mendukung enkripsi data serta memiliki opsi autentikasi tambahan untuk meningkatkan keamanan.

Aktifkan enkripsi data

Untuk meningkatkan keamanan data IoT, penting untuk memastikan bahwa perangkat yang digunakan telah mendukung protokol enkripsi yang kuat, seperti AES-256 atau TLS/SSL. Enkripsi ini membantu melindungi data yang dikirimkan antara perangkat IoT dan server agar tidak mudah disadap oleh peretas. 

Selain itu, hindari menggunakan jaringan terbuka atau tidak terenkripsi saat menghubungkan perangkat IoT, karena koneksi yang tidak aman dapat menjadi celah bagi serangan siber. Dengan menerapkan enkripsi yang tepat dan menggunakan jaringan yang aman, risiko kebocoran data pada perangkat IoT dapat diminimalkan.

Gunakan jaringan WiFi yang aman

Sangat disarankan untuk memisahkan jaringan IoT dengan jaringan utama yang digunakan untuk perangkat pribadi seperti laptop dan smartphone. Salah satu cara efektif adalah dengan menggunakan guest network khusus untuk perangkat IoT.

Dengan langkah ini, jika terjadi peretasan pada perangkat IoT, akses ke perangkat utama yang berisi data sensitif tetap terlindungi. Selain itu, pastikan WiFi rumah sudah menggunakan protokol keamanan terbaru seperti WPA3, yang menawarkan perlindungan lebih kuat dibandingkan WPA2.

Perbarui firmware dan software secara rutin

Melakukan pembaruan firmware dan perangkat lunak secara rutin sangat penting untuk menjaga keamanan data IoT. Produsen perangkat IoT sering merilis patch keamanan untuk memperbaiki celah yang dapat dimanfaatkan oleh peretas. Oleh karena itu, pastikan perangkat IoT selalu mendapatkan pembaruan terbaru. Jika tersedia, aktifkan fitur pembaruan otomatis agar perangkat dapat langsung menginstal update tanpa perlu dilakukan secara manual. 

Gunakan kata sandi yang kuat dan unik

Menggunakan kata sandi yang kuat adalah langkah penting dalam menjaga keamanan data IoT. Hindari menggunakan password default yang diberikan oleh pabrik, karena sering kali mudah ditebak dan menjadi target utama peretas. 

Sebagai gantinya, gunakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol untuk membuat kata sandi lebih sulit ditembus. Selain itu, disarankan untuk menggunakan pengelola kata sandi (password manager) agar dapat menyimpan dan mengelola kata sandi dengan lebih aman.

Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA)

Mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA) adalah salah satu cara efektif untuk meningkatkan keamanan data IoT. Dengan fitur ini, akses ke perangkat IoT tidak hanya bergantung pada kata sandi, tetapi juga memerlukan verifikasi tambahan, seperti kode OTP yang dikirim ke ponsel atau aplikasi autentikasi. 

Ini membuat peretas lebih sulit untuk mengakses perangkat, bahkan jika mereka berhasil mendapatkan kata sandi. Oleh karena itu, selalu aktifkan 2FA pada perangkat IoT yang mendukung fitur ini untuk memastikan lapisan keamanan ekstra dan mencegah akses yang tidak sah.

Nonaktifkan fitur yang tidak digunakan

Menonaktifkan fitur yang tidak digunakan pada perangkat IoT adalah langkah penting dalam menjaga keamanan data IoT. Fitur seperti Bluetooth, GPS, akses mikrofon, dan kamera dapat menjadi celah bagi peretas jika dibiarkan aktif tanpa pengawasan. 

Jika tidak diperlukan, sebaiknya fitur-fitur ini dimatikan untuk mengurangi risiko eksploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, pastikan hanya memberikan izin akses kepada aplikasi atau layanan yang benar-benar diperlukan.

Kesimpulan

Keamanan data IoT menjadi tantangan utama seiring dengan meningkatnya penggunaan perangkat pintar dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa sistem keamanan yang kuat, data pribadi Anda bisa bocor dan dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab.

Beberapa risiko utama dalam keamanan IoT meliputi:

  • Peretasan perangkat seperti kamera keamanan dan smart lock.
  • Penyalahgunaan data pribadi yang dapat berujung pada pencurian identitas.
  • Serangan siber, seperti Man-in-the-Middle dan DDoS.

Untuk melindungi keamanan data IoT, pastikan Anda:

  • Menggunakan perangkat dengan sistem keamanan kuat.
  • Mengaktifkan enkripsi dan menggunakan jaringan WiFi yang aman.
  • Memperbarui firmware dan software secara rutin.
  • Menggunakan kata sandi yang kuat serta autentikasi dua faktor.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Anda dapat menggunakan perangkat IoT dengan lebih aman dan menghindari risiko peretasan serta penyalahgunaan data pribadi.

Ingin tahu lebih banyak tentang regulasi keamanan IoT? Simak artikel kami tentang Regulasi IoT di Indonesia: Jangan Pakai Sebelum Pahami Aturannya!

Tags

IoT

Related Post

Leave a Comment

Ready to talk?   Get in touch with our friendly team of experts.   We’re ready to assist you.