Dalam dunia jaringan komputer, switch Ethernet menjadi salah satu perangkat utama yang mendukung komunikasi data dalam jaringan Local Area Network (LAN). Switch digunakan untuk menghubungkan berbagai perangkat, seperti komputer, server, printer, dan perangkat jaringan lainnya, agar dapat berkomunikasi secara efisien tanpa mengganggu perangkat lain yang tidak terkait.
Namun, di Indonesia, penggunaan perangkat jaringan ini tidak bisa sembarangan. Regulasi pemerintah mengatur standar perangkat jaringan yang boleh digunakan, termasuk standar kompatibilitas, keamanan, dan efisiensi jaringan. Oleh karena itu, sebelum membeli atau menggunakan switch Ethernet, penting untuk memahami fungsi, cara kerja, dan regulasi yang berlaku di Indonesia.
Artikel ini akan mengulasnya secara lengkap, yuk simak!
Daftar isi
Apa itu Switch Ethernet

Switch Ethernet adalah perangkat jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan berbagai perangkat dalam Local Area Network (LAN) dan meneruskan paket data berdasarkan alamat MAC (Media Access Control) perangkat.
Switch ini memungkinkan komunikasi antar perangkat berjalan lebih efisien dibandingkan dengan hub, karena hanya mengirimkan data ke perangkat yang dituju, bukan ke semua perangkat yang terhubung.
Sejarah singkat Ethernet dan perkembangannya
Teknologi Ethernet pertama kali dikembangkan oleh Robert Metcalfe di Xerox PARC pada tahun 1973. Awalnya, Ethernet digunakan untuk menghubungkan komputer dalam jaringan lokal dengan kecepatan 10 Mbps. Seiring perkembangan teknologi, Ethernet kini mendukung kecepatan hingga 100 Gbps dan digunakan secara luas dalam jaringan perusahaan, pusat data, dan bahkan dalam aplikasi industri.
Perbedaan switch Ethernet dengan hub dan router
- Hub mengirimkan data ke semua perangkat yang terhubung, menyebabkan tabrakan data dan inefisiensi jaringan.
 - Router berfungsi untuk menghubungkan jaringan yang berbeda, seperti LAN ke internet.
 - Switch bekerja lebih cerdas dengan menyaring dan meneruskan paket data hanya ke perangkat yang membutuhkan, meningkatkan kecepatan dan keamanan jaringan.
 
Fungsi Utama Switch Ethernet

Switch Ethernet berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data dalam jaringan dengan cara:
- Menghubungkan perangkat dalam LAN tanpa harus melalui router.
 - Menyaring dan meneruskan paket data hanya ke perangkat yang dituju.
 - Mengurangi tabrakan data, sehingga meningkatkan efisiensi jaringan.
 - Meningkatkan keamanan, karena data tidak tersebar ke semua perangkat.
 
Mengapa switch Ethernet dibutuhkan?
Dalam jaringan skala kecil hingga besar, switch Ethernet digunakan untuk:
- Jaringan rumah: Menghubungkan PC, printer, smart TV, dan perangkat IoT.
 - Kantor kecil dan menengah (Small Medium Enterprises / SME): Mengoptimalkan komunikasi antar komputer dan server.
 - Perusahaan besar: Membangun jaringan yang luas dengan switch yang memiliki Virtual Local Area Network (VLAN) dan manajemen bandwidth.
 - Pusat data dan ISP: Memungkinkan komunikasi data berkecepatan tinggi dan koneksi antar server.
 
Cara Kerja Switch Ethernet
Switch Ethernet bekerja dengan menggunakan tabel MAC address untuk mengarahkan data ke tujuan yang benar. Setiap kali perangkat terhubung, switch mencatat alamat MAC perangkat dan menentukan jalur tercepat untuk mengirimkan data.
Teknik switching yang digunakan:
- Store and Forward: Data diperiksa sebelum diteruskan untuk mencegah kesalahan.
 - Cut-through Switching: Data langsung diteruskan tanpa pemeriksaan penuh untuk kecepatan lebih tinggi.
 
Jenis-jenis Switch Ethernet

Switch Ethernet hadir dalam berbagai jenis yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan jaringan yang berbeda. Mulai dari switch sederhana yang tidak memerlukan konfigurasi hingga switch canggih dengan fitur manajemen yang kompleks, masing-masing memiliki keunggulan tersendiri dalam mengelola lalu lintas data.
Berikut adalah beberapa jenis switch Ethernet yang umum digunakan dan perbedaannya.
- Unmanaged Switch: Tidak memerlukan konfigurasi, cocok untuk penggunaan sederhana seperti di rumah atau kantor kecil.
 - Managed Switch: Dapat dikonfigurasi untuk keamanan lebih tinggi dan pengaturan jaringan yang kompleks.
 - Smart Switch (semi-managed): Memiliki fitur konfigurasi terbatas untuk kebutuhan jaringan yang lebih fleksibel.
 - PoE Switch (Power over Ethernet): Mengirimkan daya listrik melalui kabel Ethernet, ideal untuk perangkat seperti kamera IP dan access point.
 - Layer 2 vs Layer 3 Switch: Layer 2 beroperasi pada Data Link Layer, sementara Layer 3 memiliki kemampuan routing seperti router.
 
Regulasi Switch Ethernet di Indonesia

Dalam memastikan perangkat switch Ethernet yang digunakan di Indonesia memenuhi standar keamanan dan kompatibilitas jaringan, pemerintah telah menetapkan regulasi teknis yang harus dipatuhi oleh produsen, distributor, dan pengguna perangkat ini.
Melalui Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika (KEPMEN KOMINFO) 60 Tahun 2022, pemerintah mengatur standar teknis yang wajib dipenuhi agar switch Ethernet dapat beroperasi dengan optimal tanpa mengganggu jaringan lain atau membahayakan penggunanya.
Berikut adalah persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh perangkat switch Ethernet sebelum digunakan atau dipasarkan di Indonesia.
Persyaratan catu daya untuk switch Ethernet
Setiap perangkat switch Ethernet dapat menggunakan catu daya AC atau DC, tetapi harus memenuhi standar operasional tertentu agar dapat berfungsi dengan baik dalam jaringan. Regulasi menetapkan bahwa:
- Jika menggunakan catu daya AC, perangkat harus beroperasi pada tegangan 220V ± 10% dengan frekuensi 50Hz ± 6%.
 - Jika menggunakan catu daya eksternal seperti adaptor, perangkat harus tetap bisa berfungsi dengan normal tanpa terganggu oleh spesifikasi adaptor tersebut.
 
Persyaratan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas daya dan memastikan switch dapat bekerja dengan efisien dalam berbagai kondisi jaringan di Indonesia.
Persyaratan EMC (Electromagnetic Compatibility)
Switch Ethernet harus memenuhi standar kompatibilitas elektromagnetik (EMC) agar tidak menimbulkan gangguan atau interferensi terhadap perangkat elektronik lain.
KEPMEN 60 tahun 2022 telah membagi perangkat ke dalam dua kategori berdasarkan lokasi penggunaannya:
Perangkat yang digunakan di area residensial
- Emisi radiasi perangkat harus memenuhi persyaratan Kelas B dalam standar SNI ISO/IEC CISPR 32.
 - Gangguan kondisi dari port daya AC dan DC wajib memenuhi regulasi yang berlaku.
 - Port jaringan kabel juga harus mematuhi batas emisi elektromagnetik yang telah ditetapkan dalam standar terkait.
 
Perangkat yang digunakan di area non-residensial
- Emisi radiasi perangkat harus memenuhi persyaratan Kelas A dalam SNI ISO/IEC CISPR 32.
 - Gangguan konduksi yang berasal dari port daya AC dan DC harus sesuai dengan regulasi yang berlaku.
 - Port jaringan kabel juga harus mematuhi ketentuan batas emisi elektromagnetik yang ditetapkan standar resmi.
 
Regulasi ini diberlakukan agar switch Ethernet tidak menimbulkan interferensi elektromagnetik, terutama di lokasi dengan banyak perangkat elektronik seperti kantor, pusat data, atau jaringan penyedia layanan internet (ISP).
Ketahanan terhadap gangguan elektromagnetik
Agar perangkat switch Ethernet tetap dapat beroperasi dengan baik meskipun ada gangguan eksternal, regulasi menetapkan pengujian ketahanan sesuai dengan SNI ISO/IEC CISPR 35.
Pengujian ini meliputi:
- Ketahanan terhadap medan elektromagnetik RF (80 MHz – 1 GHz).
 - Pelepasan elektromagnetik (Electrostatic Discharge – ESD) pada seluruh perangkat.
 - Gangguan listrik transient (fast transients dan lonjakan daya) pada port daya dan jaringan Ethernet.
 
Ketahanan ini penting untuk memastikan bahwa switch Ethernet tetap stabil dalam kondisi operasional yang bervariasi, termasuk di lingkungan dengan tingkat interferensi tinggi seperti pusat data dan kantor perusahaan besar.
Keselamatan listrik dalam perangkat switch Ethernet
Switch Ethernet juga harus memenuhi standar keselamatan listrik agar tidak menimbulkan risiko kebakaran atau kejutan listrik bagi penggunanya. KEPMEN 60 tahun 2022 menetapkan bahwa:
- Perangkat harus memenuhi standar IEC 60950-1 atau IEC 62368-1, yang memastikan bahwa perangkat aman digunakan dalam berbagai kondisi jaringan.
 - Jika menggunakan adaptor eksternal, perangkat harus memiliki perlindungan terhadap kelebihan daya dan lonjakan listrik.
 - Perangkat harus beroperasi dengan SELV (Safety Extra Low Voltage), yaitu tegangan operasional yang tidak boleh melebihi 42,4V puncak atau 60V DC, sehingga mengurangi risiko bahaya listrik.
 
Dengan standar keselamatan ini, pengguna switch Ethernet dapat terhindar dari risiko listrik yang tidak diinginkan saat menggunakan perangkat ini.
Keselamatan laser untuk perangkat dengan antarmuka optik
Jika switch Ethernet dilengkapi dengan antarmuka optik, seperti pada perangkat yang mendukung koneksi fiber optic, maka laser yang digunakan harus sesuai dengan standar Class 1 atau Class 1M berdasarkan IEC 60825.
Ketentuan ini bertujuan untuk memastikan bahwa sinar laser dalam proses transmisi data tetap aman bagi pengguna serta lingkungan sekitar. Hal ini menjadi faktor krusial bagi perusahaan maupun penyedia layanan internet (ISP) yang mengandalkan fiber optic sebagai infrastruktur utama jaringan mereka.
Untuk memastikan kepatuhan terhadap standar yang berlaku, pengujian terhadap modul Small Form-factor Pluggable (SFP) umumnya dilakukan guna memastikan bahwa perangkat memenuhi persyaratan keamanan dan kualitas transmisi data.
Persyaratan interoperabilitas antarmuka
Switch Ethernet juga harus kompatibel dengan standar jaringan yang berlaku agar dapat digunakan dalam jaringan nasional maupun internasional. Regulasi menetapkan bahwa:
- Antarmuka Ethernet harus sesuai dengan standar IEEE 802.3, yang merupakan standar global untuk jaringan Ethernet.
 - Jika perangkat memiliki antarmuka selain Ethernet, maka harus diuji agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 
Dengan regulasi ini, semua perangkat switch Ethernet yang beredar di Indonesia harus dapat beroperasi dengan baik dalam ekosistem jaringan yang sudah ada, tanpa menimbulkan masalah kompatibilitas atau gangguan dalam komunikasi data.
Bagi produsen atau distributor yang ingin memasarkan switch Ethernet di Indonesia, sangat penting untuk memiliki sertifikasi DJID sebagai dokumen legalitas resmi. Jika Anda merasa kesulitan dalam mengurusnya, menggunakan jasa sertifikasi DJID dapat menjadi solusi terbaik.
Dengan bantuan profesional yang berpengalaman, seluruh proses akan berjalan lebih cepat, efisien, dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
FAQ
Berikut pertanyaan umum seputar switch Ethernet:
					









Leave a Comment