Mesin EDC (Electronic Data Capture) telah menjadi bagian penting dari ekosistem bisnis modern. Tak hanya memudahkan proses pembayaran, EDC juga membantu pelaku usaha menerima berbagai metode transaksi non-tunai secara cepat dan aman. Tapi, bagaimana jika Anda ingin menggunakan mesin EDC namun tidak ingin membeli langsung? Di sinilah opsi sewa mesin EDC menjadi pilihan yang menarik.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang biaya sewa mesin EDC di Indonesia, apa saja yang memengaruhi biayanya, serta hal-hal penting yang harus Anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk menyewanya.
Daftar isi
Mengapa Banyak Bisnis Memilih Sewa Mesin EDC?

Membeli mesin EDC memang bisa menjadi investasi jangka panjang, tetapi tidak semua pelaku usaha siap mengalokasikan anggaran besar di awal. Oleh karena itu, menyewa mesin EDC sering kali menjadi alternatif yang lebih fleksibel dan terjangkau, terutama untuk bisnis kecil, UMKM, atau usaha musiman seperti bazar dan pameran.
Dengan sistem sewa, Anda bisa mengakses perangkat berkualitas tanpa harus memikirkan biaya perawatan, pembaruan software, atau penggantian unit.
Berapa Biaya Sewa Mesin EDC di Indonesia?

Biaya sewa mesin EDC bervariasi tergantung penyedia layanan, jenis mesin, serta fasilitas pendukung yang ditawarkan. Berikut adalah kisaran umum biaya yang berlaku di Indonesia:
- Sewa bulanan: Mulai dari Rp50.000 hingga Rp150.000 per bulan.
- Deposit awal (jika ada): Sekitar Rp500.000 – Rp1.000.000, tergantung kebijakan penyedia.
- Biaya instalasi atau aktivasi awal: Bisa gratis, namun beberapa penyedia membebankan biaya sekitar Rp100.000 – Rp300.000 sekali bayar.
- Biaya per transaksi (MDR/Merchant Discount Rate): Biasanya 1,5% – 3% dari nilai transaksi, tergantung jenis kartu (debit/kredit) dan bank penerbit.
Perlu dicatat, beberapa bank atau penyedia layanan seperti fintech payment gateway menawarkan program kerja sama tanpa sewa bulanan, tetapi dengan syarat minimum transaksi atau target volume tertentu.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Biaya Sewa
Saat memilih layanan sewa mesin EDC, berikut beberapa faktor yang memengaruhi total biaya yang harus Anda keluarkan:
Jenis koneksi mesin
- EDC GPRS (menggunakan SIM Card): Biasanya lebih fleksibel dan cocok untuk usaha mobile, namun biayanya bisa sedikit lebih tinggi karena membutuhkan koneksi seluler.
- EDC LAN (kabel): Cocok untuk toko atau restoran tetap, dan biasanya lebih murah karena tidak membutuhkan kuota data.
- EDC Bluetooth atau Android POS: Biasanya lebih canggih dan terintegrasi dengan sistem kasir digital, namun biaya sewanya bisa lebih mahal.
Volume transaksi bulanan

Semakin tinggi volume transaksi, semakin besar kemungkinan Anda bisa menegosiasikan tarif sewa atau mendapatkan potongan MDR.
Jenis penyedia layanan
Sewa mesin EDC dari bank seperti BCA, BRI, Mandiri, atau BNI biasanya menawarkan biaya lebih rendah jika Anda sudah menjadi merchant mereka. Sementara penyedia EDC swasta atau fintech umumnya menawarkan fitur lebih fleksibel, meskipun biayanya bisa sedikit lebih tinggi.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menyewa
Sebelum Anda menandatangani kontrak sewa mesin EDC, ada beberapa poin penting yang wajib diperiksa:
Syarat dan ketentuan kontrak
Baca dengan teliti apakah ada penalti jika Anda tidak memenuhi target transaksi bulanan, atau jika ingin menghentikan sewa sebelum kontrak berakhir.
Layanan purna jual
Pastikan penyedia layanan menawarkan dukungan teknis, penggantian unit, atau customer service 24 jam jika terjadi gangguan.
Dukungan terhadap jenis pembayaran
Pilih mesin EDC yang mendukung berbagai metode pembayaran seperti QRIS, kartu debit/kredit, e-money, hingga NFC jika bisnis Anda ingin tampil lebih modern.
Legalitas dan sertifikasi
Pastikan mesin EDC yang Anda sewa telah tersertifikasi oleh DJID (Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital) dari Komdigi. Sertifikasi ini memastikan perangkat aman digunakan, tidak menyebabkan interferensi, dan telah memenuhi standar teknis sesuai regulasi yang berlaku di Indonesia.
Apakah Sewa Mesin EDC Cocok untuk Bisnis Anda?
Sewa mesin EDC bisa menjadi solusi tepat jika:
- Anda ingin menerima pembayaran non-tunai tanpa mengeluarkan investasi besar.
- Bisnis Anda bersifat musiman atau tidak memiliki lokasi tetap.
- Anda ingin mencoba sistem EDC sebelum memutuskan membeli unit sendiri.
Namun, jika Anda memiliki bisnis dengan volume transaksi tinggi dan lokasi tetap, membeli mesin EDC bisa jadi lebih hemat dalam jangka panjang.
Kesimpulan
Sewa mesin EDC menawarkan fleksibilitas dan efisiensi biaya, terutama bagi pelaku usaha yang ingin mempercepat digitalisasi transaksi tanpa beban investasi besar. Namun, penting untuk memahami struktur biaya sewa, layanan yang ditawarkan, dan kepatuhan terhadap regulasi teknis, terutama soal sertifikasi DJID.
Dengan informasi yang tepat, Anda bisa memilih layanan sewa mesin EDC yang sesuai kebutuhan bisnis dan tetap legal digunakan di Indonesia.
Ingin tahu cara menggunakan mesin EDC dengan benar? Baca juga artikel kami lainnya: Cara Menggunakan Mesin EDC untuk Pemula, Mudah dan Cepat!










Leave a Comment