Sistem Pemantauan Tekanan Ban atau Tire Pressure Monitoring System (TPMS) telah menjadi fitur penting dalam kendaraan modern. Namun, tidak jarang pemilik kendaraan menghadapi situasi di mana TPMS tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kondisi ini tentu tidak boleh diabaikan, karena dapat mengurangi efektivitas sistem dalam mendeteksi penurunan tekanan ban secara real-time.
Dalam artikel ini, kami akan membahas berbagai penyebab umum TPMS mengalami gangguan, serta langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya secara tepat dan aman.
Daftar isi
Tanda-Tanda TPMS Tidak Berfungsi

Sebelum membahas penyebab, penting untuk memahami ciri-ciri saat TPMS tidak berfungsi. Beberapa tanda yang umum terjadi antara lain:
- Lampu indikator TPMS menyala terus-menerus, meskipun tekanan ban sudah normal
- Tidak ada pembacaan tekanan udara pada salah satu atau seluruh ban di layar monitor
- Data tekanan tampil tidak akurat atau berubah-ubah tanpa alasan jelas
- Sistem tidak memberikan peringatan meskipun salah satu ban kekurangan tekanan
Jika Anda mengalami satu atau lebih dari tanda-tanda di atas, maka ada kemungkinan bahwa sistem TPMS mengalami gangguan teknis.
Penyebab TPMS Tidak Berfungsi
Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan TPMS tidak berfungsi. Berikut adalah beberapa penyebab paling umum:
Baterai sensor habis
Sensor TPMS, terutama yang berada di dalam ban (jenis internal), menggunakan baterai yang tertanam di dalamnya. Jika baterai habis, sensor tidak akan bisa mengirimkan data tekanan ke unit penerima. Sayangnya, sebagian besar baterai sensor tidak dapat diisi ulang dan harus diganti bersamaan dengan sensornya.
Sensor rusak atau longgar

Sensor yang mengalami benturan, korosi, atau pemasangan yang tidak tepat dapat mengalami kerusakan. Bahkan, sensor eksternal yang tidak dipasang dengan kencang juga bisa terlepas saat kendaraan melaju dan akhirnya membuat sistem tidak dapat membaca tekanan ban.
Gangguan pada receiver
TPMS terdiri dari dua komponen utama, yaitu sensor dan receiver (monitor). Jika receiver bermasalah, baik karena kabel putus, perangkat mati, atau gangguan perangkat lunak, maka data dari sensor tidak akan ditampilkan.
Kesalahan kalibrasi
Kesalahan kalibrasi dapat membuat sistem salah dalam membaca posisi ban atau tekanan sebenarnya. Hal ini sering terjadi setelah penggantian ban, rotasi ban, atau setelah melakukan reset tanpa mengikuti prosedur yang tepat.
Interferensi sinyal
Beberapa perangkat elektronik lain dalam kendaraan, seperti sistem infotainment atau alat GPS tambahan, dapat menyebabkan interferensi sinyal antara sensor dan receiver. Akibatnya, data yang dikirimkan bisa terganggu atau tidak terbaca.
Setelah ganti ban atau velg

Penggantian ban atau velg tanpa pemindahan ulang sensor TPMS juga sering menjadi penyebab. Sensor bisa tertinggal di ban lama atau rusak saat proses pemindahan jika tidak dilakukan secara hati-hati.
Langkah Mengatasi TPMS Tidak Berfungsi
Jika Anda merasa TPMS tidak berfungsi, berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengecek dan mengatasinya:
Periksa tekanan ban secara manual
Pastikan tekanan pada keempat ban sudah sesuai dengan standar pabrik. Jika ternyata tekanan sudah normal tetapi indikator masih menyala, maka kemungkinan besar masalah ada pada sistem TPMS-nya.
Lakukan reset sistem
Banyak TPMS aftermarket memiliki tombol reset atau bisa dikalibrasi ulang melalui layar monitor. Ikuti panduan pengguna untuk melakukan reset sesuai prosedur.
Periksa kondisi sensor
Jika Anda menggunakan sensor eksternal, lepaskan dan pasang kembali sensor pada tiap pentil ban. Untuk sensor internal, pemeriksaan biasanya membutuhkan alat bantu dan dilakukan oleh teknisi.
Gunakan alat pemindai TPMS
Beberapa bengkel memiliki alat diagnostik untuk membaca kode kesalahan pada sistem TPMS. Alat ini akan membantu mengidentifikasi apakah masalah berasal dari sensor, receiver, atau komponen lain.
Cek monitor atau aplikasi TPMS
Pastikan monitor atau aplikasi yang Anda gunakan berfungsi dengan baik dan kompatibel dengan sensor. Kadang, pembaruan perangkat lunak juga dibutuhkan untuk memperbaiki bug tertentu.
Pemasangan Sendiri dan Risiko Tambahan
Banyak pengguna TPMS eksternal yang memilih untuk pasang TPMS sendiri karena dianggap lebih hemat biaya dan praktis. Namun, penting untuk dipahami bahwa kesalahan dalam pemasangan, seperti sensor yang longgar atau tidak sinkron, dapat menyebabkan sistem tidak berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, jika Anda memasang sendiri dan sistem tidak bekerja sebagaimana mestinya, ada kemungkinan besar permasalahannya terletak pada proses pemasangan awal.
Kapan Harus ke Bengkel?
Jika setelah melakukan langkah-langkah di atas TPMS masih tidak berfungsi, maka disarankan untuk membawa kendaraan Anda ke bengkel resmi atau spesialis ban. Teknisi dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh menggunakan alat profesional dan melakukan penggantian sensor jika diperlukan.
Hal ini penting untuk mencegah kondisi di mana ban kekurangan tekanan tanpa disadari, yang dapat berdampak buruk terhadap kenyamanan, efisiensi bahan bakar, dan bahkan keselamatan berkendara.
Kesimpulan
TPMS dirancang untuk meningkatkan keselamatan berkendara dengan memberi informasi tekanan ban secara real-time. Namun, jika TPMS tidak berfungsi, maka sistem tersebut kehilangan perannya yang vital. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk segera mengambil tindakan saat menemukan indikasi gangguan, baik dengan pengecekan mandiri maupun bantuan teknisi profesional.
Dengan pemeliharaan yang tepat dan pemasangan yang benar sejak awal, TPMS bisa tetap menjadi alat bantu andal dalam menjaga performa dan keselamatan kendaraan Anda di jalan.










Leave a Comment