Contoh Produk Elektronik yang Tidak Wajib SNI: Apa Saja?

Saat membahas soal Standar Nasional Indonesia (SNI), banyak orang langsung menganggap bahwa semua produk elektronik harus punya sertifikasi SNI sebelum bisa dijual di pasar. Padahal, tidak semua produk masuk ke dalam kategori wajib SNI, lho.

Melalui PERDIRJEN ILMATE No. 4 Tahun 2025, pemerintah menetapkan sejumlah produk elektronik yang tidak termasuk dalam ruang lingkup SNI wajib. Hal ini penting untuk diketahui, terutama oleh pelaku usaha yang sedang mengurus izin edar atau proses impor produk.

Berikut ini adalah beberapa contoh produk elektronik yang tidak wajib SNI, lengkap dengan penjelasan singkatnya.

Contoh Produk Elektronik yang Tidak Wajib SNI

Baterai primer

Tidak semua jenis baterai primer diwajibkan memenuhi standar SNI. Regulasi hanya menetapkan tipe tertentu sesuai dengan SNI IEC 60086-1:2015 (bagian umum) dan SNI IEC 60086-2:2015 (bagian spesifikasi fisik dan listrik).

Selain itu, kewajiban SNI untuk baterai primer juga dibatasi pada produk dengan nomor pos tarif/ HS Code berikut:

• ex. 8506.10.11
• ex. 8506.10.12
• ex. 8506.10.19
• ex. 8506.10.91
• ex. 8506.10.99
• ex. 8506.50.00
• ex. 8506.80.30
• ex. 8506.80.90

Dengan ketentuan ini, pemerintah memastikan bahwa hanya baterai primer dengan spesifikasi standar dan tercakup dalam daftar HS Code di atas yang wajib memenuhi standar keamanan serta mutu, sementara jenis lainnya tidak termasuk ke dalam kewajiban SNI.

Perangkat audio dan video

Produk elektronik lain yang juga dikecualikan dari kewajiban SNI adalah perangkat audio dan video. Contoh produknya sebagai berikut:

• Selain speaker aktif yang berdiri sendiri dan bukan bagian atau komponen dari produk lain.
• Selain disc player DVD dan disc player Blu-ray, termasuk perangkat NVR (Network Video Recorder) dan DVR (Digital Video Recorder) bukan merupakan barang wajib SNI.

Dengan ketentuan tersebut, perangkat audio dan video di atas tetap bisa diedarkan secara legal tanpa sertifikasi SNI, selama tidak digunakan sebagai komponen dari produk yang termasuk kategori wajib SNI.

Elektronika rumah tangga tertentu

Beberapa produk rumah tangga juga termasuk dalam daftar elektronik yang tidak wajib SNI, dengan pengecualian pada kategori berikut:

• Selain elektrik blender, elektrik juicer, elektrik mixer, chopper, food processor, meat grinder, dan coffee grinder.
• Selain water dispenser yang diatur pada ruang lingkup SNI wajib.
• Selain pemanas air celup yang diatur pada ruang lingkup SNI wajib.
• Selain setrika listrik yang diatur pada ruang lingkup SNI wajib.
• Selain penanak nasi (rice cooker) yang diatur pada ruang lingkup SNI wajib.
• Selain ketel listrik yang diatur pada ruang lingkup SNI wajib.

Berikut daftar produk elektronik yang tidak wajib SNI: 

Kenapa Ini Penting?

Mengetahui produk elektronik yang tidak wajib SNI bisa menghemat waktu dan biaya dalam proses perizinan dan distribusi. Pelaku usaha tidak perlu melakukan pengujian atau sertifikasi yang tidak diperlukan, selama bisa membuktikan bahwa produknya memang termasuk dalam kategori dikecualikan.

Namun, tetap disarankan untuk memverifikasi regulasi terbaru dan menyesuaikan dengan klasifikasi HS code dan spesifikasi produk yang dimiliki.

Dengan memahami contoh produk elektronik yang tidak wajib SNI, pelaku usaha bisa mengambil langkah yang lebih tepat dalam perencanaan bisnis dan operasionalnya. Tapi ingat, regulasi bisa berubah, jadi pastikan Anda selalu merujuk pada dokumen resmi terbaru dan berkonsultasi jika ragu.

Langkah ini akan membantu memastikan produk Anda tetap legal, aman, dan sesuai regulasi yang berlaku di Indonesia.