National Broadcasting and Telecommunications Commission (NBTC) Thailand secara resmi mengumumkan penghentian sertifikasi perangkat 2G/3G Thailand serta larangan impor untuk perangkat yang hanya menggunakan teknologi seluler generasi lama tersebut. Kebijakan ini diumumkan pada 9 Juni 2025 dan akan mulai berlaku efektif pada 30 Juni 2025.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk mempercepat transisi ke teknologi jaringan seluler yang lebih modern seperti 4G dan 5G, serta mengurangi ketergantungan terhadap jaringan lama yang secara bertahap mulai ditinggalkan.
Daftar isi
Apa Saja yang Dilarang NBTC Terkait Perangkat 2G/3G?
Berikut poin-poin utama yang diumumkan oleh NBTC:
Sertifikasi type approval untuk perangkat 2G/3G Dihentikan

NBTC menyatakan bahwa sertifikasi type approval (termasuk Class B) hanya akan diterbitkan untuk perangkat 2G atau 3G saja hingga tanggal 30 Juni 2025. Setelah tanggal tersebut, NBTC tidak akan lagi mengeluarkan sertifikat baru untuk perangkat yang hanya mendukung teknologi 2G/3G. Ini menjadi inti dari kebijakan penghentian sertifikasi 2G/3G Thailand.
Impor perangkat 2G/3G dibatasi hingga 30 Juni
Impor perangkat yang hanya menggunakan jaringan 2G atau 3G juga dibatasi hingga 30 Juni 2025. Artinya, semua produk baru yang hanya mendukung jaringan seluler generasi lama tidak akan diizinkan masuk ke pasar Thailand setelah tenggat waktu tersebut.
Penghentian label mandiri (self-labeling)

Selain itu, NBTC juga akan menghentikan:
- Otorisasi label mandiri (self-labeling)
- Pembelian label untuk perangkat 2G/3G-only
Kedua kebijakan ini akan sepenuhnya dihentikan mulai tanggal 30 Juni 2025, mengikuti ketentuan yang sama dengan penghentian sertifikasi dan impor.
Bagaimana dengan Perangkat Hybrid 2G/3G/4G/5G?
Perlu dicatat bahwa pengumuman ini tidak berlaku untuk perangkat hybrid yang mendukung kombinasi teknologi jaringan. Jika sebuah perangkat mendukung 4G atau 5G, meskipun memiliki fitur fallback ke 2G atau 3G, maka NBTC tetap akan memproses sertifikasi seperti biasa.
Sementara untuk perangkat 2G/3G yang sudah tersertifikasi dan beredar di pasar Thailand, penggunaannya masih diperbolehkan. Aturan ini hanya berlaku untuk perangkat baru yang diajukan setelah 30 Juni 2025.
Dampak bagi Industri dan Importir

Kebijakan penghentian ini akan berdampak langsung pada beberapa pihak, seperti:
- Produsen perangkat lama yang masih memproduksi ponsel atau perangkat komunikasi berbasis 2G/3G.
- Importir perangkat IoT atau M2M (Machine-to-Machine) yang belum beralih ke jaringan 4G atau 5G.
- Distributor lokal yang masih berencana memasukkan stok baru 2G/3G-only ke Thailand setelah Juni 2025.
Karena itu, semua pelaku usaha disarankan segera mengevaluasi dan menyesuaikan strategi produk dan pasarnya, agar tidak terkena dampak dari perubahan kebijakan ini.
Kesimpulannya, kebijakan penghentian sertifikasi 2G/3G oleh NBTC ini menandai langkah tegas pemerintah dalam mendorong adopsi jaringan seluler modern. Selain mempercepat pengembangan infrastruktur digital, keputusan ini juga menjadi sinyal kuat bagi industri untuk meninggalkan perangkat lama dan fokus pada pengembangan solusi berbasis 4G, 5G, dan teknologi selanjutnya.
Bagi para pelaku usaha, ini bukan sekadar tantangan, tapi juga peluang untuk berinovasi dan merancang produk yang relevan dengan arah perkembangan teknologi komunikasi global.










Leave a Comment