Akhir pekan lalu suasana kantor PT Dimulti Indonesia di Depok terasa berbeda. Bukan rapat kerja atau laporan keuangan yang jadi fokus, melainkan denting pena dan ketikan laptop para karyawan yang tengah serius mengikuti kelas menulis.
Selama dua hari, 23–24 Agustus 2025, delapan pegawai dari berbagai unit, mulai dari Dimulti Approval, Dimulti Media, Dimulti Education, Dimulti Music hingga tim akutansi, mendalami keterampilan baru yang jarang disentuh di ruang korporasi, yaitu menulis profesional.
Kegiatan ini digelar bekerja sama dengan Intermedia Karya Utama dan menghadirkan Jumairi Haryadi, sebagai pemateri. Dengan mengusung tema “Professional Writing and Editing Exercise”, kelas intensif ini membekali peserta dengan dua kemampuan utama, yakni main mapping dan storytelling.
Hari pertama diisi dengan teori dan pembekalan. Haryadi membagikan pengalaman panjangnya di dunia tulis-menulis sekaligus memperkenalkan teknik membuat mind map sebagai dasar ide. Peserta kemudian diminta mencoba menulis bebas (freewriting) untuk menguji pemahaman mereka.
Hari kedua lebih menantang, peserta kembali membuat mind map dari catatan hari sebelumnya, lalu mengembangkannya menjadi tulisan dengan gaya storytelling. Hasilnya membuat sang pemateri terkejut.
“Banyak tulisan mereka yang penuh cerita menarik. Potensi menulis di kalangan peserta ternyata sangat besar,” ungkap Haryadi.
Direktur PT Dimulti Indonesia, Umbul Narmadi, menegaskan bahwa menulis bukan sekadar kemampuan tambahan, melainkan bagian penting dalam budaya kerja perusahaan. Ia bahkan rutin memberikan tes menulis kepada setiap calon pegawai.
“Saya ingin setiap karyawan memiliki keterampilan menulis yang baik, karena itu bisa menunjang pekerjaan mereka sehari-hari,” ujar Umbul saat membuka acara.
Langkah ini mendapat apresiasi dari sang pengajar. Menurut Haryadi, masih jarang ada perusahaan yang memberi perhatian serius pada pengembangan keterampilan menulis. “Padahal, menulis yang baik akan membentuk kerangka berpikir yang kuat. Apa yang dilakukan Dimulti ini patut dicontoh,” katanya.
Bagi peserta, manfaatnya terasa nyata. Rizza Ashari, perwakilan tim akuntansi, menyebut pelatihan ini membantunya berpikir lebih terstruktur. “Metode main mapping membuat saya lebih mudah mengatur alur. Ditambah storytelling, email ke klien jadi lebih efektif dan gampang dipahami,” jelasnya.
Dengan pengalaman baru ini, manajemen berharap karyawan Dimulti mampu membawa keterampilan menulis ke dalam pekerjaan sehari-hari. Perusahaan optimistis peningkatan kualitas individu akan berdampak langsung pada kinerja tim dan memperkuat daya saing Dimulti di masa mendatang.
Dokumentasi selama sesi acara:
Leave a Comment