Kursi Pijat: Manfaat, Fitur dan Regulasinya di Indonesia

Di tengah rutinitas yang padat, tubuh sering kali membutuhkan relaksasi untuk mengembalikan energi. Salah satu cara praktis yang banyak dipilih masyarakat modern adalah menggunakan kursi pijat. Perangkat ini bukan sekadar kursi biasa, melainkan inovasi teknologi yang mampu memberikan sensasi pijatan otomatis mirip terapis profesional.

Produk ini tak hanya populer di kalangan konsumen, tetapi juga semakin diminati oleh industri kesehatan dan gaya hidup. Namun, yang sering luput diperhatikan adalah bahwa produk ini yang dilengkapi dengan teknologi modern, kini masuk ke ranah perangkat telekomunikasi karena sudah dilengkapi fitur nirkabel seperti Bluetooth dan WiFi. 

Artinya, pemahaman mengenai regulasi ini tidak hanya penting bagi konsumen, tetapi juga krusial bagi produsen, distributor, maupun importir yang ingin memasarkan produk ini secara resmi di Indonesia. Tanpa sertifikasi, perangkat berisiko ditarik dari pasaran karena dianggap tidak memenuhi standar teknis.

Manfaat Kursi Pijat untuk Kesehatan

Sebelum membahas regulasi lebih jauh, mari kenali dulu manfaat dari produk ini yang menjadikannya semakin digemari banyak orang:

• Mengurangi ketegangan otot setelah seharian beraktivitas.
• Melancarkan peredaran darah, terutama pada bagian punggung, pinggang, dan kaki.
• Meredakan stres dan kelelahan, berkat efek relaksasi yang menenangkan.
• Meningkatkan kualitas tidur, karena tubuh lebih rileks sebelum beristirahat.
• Mendukung pemulihan tubuh setelah olahraga atau pekerjaan fisik berat.

Dengan sederet manfaat ini, produk ini dipandang bukan sekadar alat kenyamanan, melainkan juga bagian dari gaya hidup sehat.

Jenis-Jenis

Produk ini hadir dalam berbagai jenis yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Secara umum, ada empat kategori utama:

• Kursi manual
  Menggunakan mekanisme sederhana tanpa tenaga listrik. Fungsinya terbatas, tetapi tetap berguna untuk pijatan ringan.
• Kursi elektrik
  Menggunakan motor listrik dengan berbagai teknik pijat seperti shiatsu, kneading, tapping, hingga rolling. Jenis ini yang paling populer di rumah tangga.
• Kursi portable
  Bentuknya ringkas, bisa dipasang di kursi biasa atau sofa. Cocok untuk ruang terbatas atau penggunaan yang fleksibel.
• Kursi modern (smart massage chair)
  Jenis terbaru yang dilengkapi sensor tubuh, pemanas inframerah, program pijat otomatis, hingga konektivitas nirkabel. Kursi pijat modern menawarkan pengalaman yang lebih personal dan praktis.

Cara Kerja

Meski terlihat sederhana, alat ini sebenarnya bekerja dengan sistem mekanis dan elektronik yang cukup kompleks. Prinsip kerjanya adalah menirukan teknik pijatan manusia melalui kombinasi motor, rel, roda gigi, dan sistem kontrol otomatis.

Beberapa mekanisme utama dalam cara kerjanya antara lain:

• Motor listrik: Menjadi penggerak utama yang mengatur pergerakan roller, roda pijat, maupun unit getar. Motor ini bekerja dengan kecepatan dan arah yang berbeda sesuai program pijat yang dipilih.
• Roller dan rel (track system): Bola pijat atau roller dipasang pada rel khusus (S-Track atau L-Track) yang mengikuti lekuk tulang belakang. Roller bergerak naik-turun, maju-mundur, bahkan melingkar untuk menghasilkan pijatan mirip tangan manusia.
• Sistem roda gigi dan mekanisme transmisi: Mengubah gerakan motor menjadi tekanan, dorongan, atau getaran pada titik tubuh tertentu.
• Kompresi udara (airbag system): Menggunakan pompa kecil untuk mengisi dan mengempiskan kantong udara yang menekan bagian tubuh seperti bahu, lengan, dan kaki.
• Unit pemanas: Dilengkapi elemen pemanas inframerah untuk menghasilkan panas lokal yang membantu meredakan ketegangan otot.
• Sensor tubuh: Mendeteksi tinggi dan posisi pengguna agar titik pijat dapat disesuaikan dengan lebih akurat.
• Kontrol elektronik atau software: Mengatur semua mekanisme melalui papan sirkuit dan program otomatis. Beberapa kursi pijat modern bahkan terintegrasi dengan aplikasi ponsel untuk mengatur intensitas, durasi, dan mode pijat.

Dengan kombinasi mekanisme tersebut, alat ini mampu memberikan pengalaman pijat yang menyerupai pijatan manual, tetapi lebih praktis karena bisa dioperasikan kapan saja di rumah.

Produk Modern dengan Teknologi Canggih

Seiring perkembangan teknologi, produk seperti ini, kini hadir dengan fitur yang lebih personal dan terkoneksi. Beberapa inovasi yang sering ditemui antara lain:

• Sensor otomatis untuk menyesuaikan pijatan dengan postur tubuh.
• Airbag massage system yang bekerja pada titik-titik tubuh tertentu.
• Program pijat cerdas dengan mode relaksasi, olahraga, hingga terapi khusus punggung.
• Pemanas inframerah untuk membantu melancarkan sirkulasi darah.
• Konektivitas nirkabel yang memungkinkan pengguna memutar musik relaksasi dari ponsel atau mengatur mode pijat lewat aplikasi.

Regulasi di Indonesia

Bagi konsumen, memahami detail regulasi mungkin tidak terasa mendesak. Saat membeli, mereka cukup memastikan bahwa produk yang dipilih sudah tersertifikasi resmi dan bergaransi. Namun, bagi produsen, distributor, maupun importir, pengetahuan tentang aturan ini sangat penting. Tanpa memenuhi regulasi, produk berisiko gagal masuk pasar atau bahkan ditarik dari peredaran.

Hal ini terjadi karena produk modern dengan fitur Bluetooth dan WiFi menggunakan modul nirkabel yang bekerja pada frekuensi 2.4 GHz. Kehadiran modul tersebut membuat kursi pijat masuk kategori alat/perangkat telekomunikasi, sehingga penggunaannya wajib diatur oleh pemerintah.

Sesuai ketentuan, ada dua regulasi yang menjadi dasar hukum:

• Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika (KEPMEN KOMINFO) Nomor 260 Tahun 2024, yang mengatur perangkat dengan konektivitas Bluetooth.
• Keputusan Menteri Komunikasi dan Digital (KEPMEN KOMDIGI) Nomor 12 Tahun 2025, yang mengatur perangkat dengan konektivitas WLAN (WiFi) 2.4 GHz.

Berikut rincian standar teknisnya berdasarkan dua regulasi tadi:

Persyaratan umum

• Catu daya: Perangkat harus dapat beroperasi stabil pada tegangan listrik rumah tangga standar Indonesia (220V ±10%) atau, jika menggunakan sumber daya alternatif seperti baterai, tetap mampu menjalankan fitur nirkabel tanpa gangguan.
• Keamanan listrik: Untuk mencegah risiko korsleting, kebakaran, atau sengatan listrik, perangkat wajib mematuhi standar keselamatan internasional, seperti IEC 60950-1:2016 atau IEC 62368-1. 
• Kompatibilitas elektromagnetik (EMC): Produk ini harus lolos pengujian EMC agar tidak menimbulkan gangguan pada perangkat elektronik lain di sekitarnya. Pengujian ini mengacu pada standar SNI ISO/IEC CISPR 32:2015.

Persyaratan teknis

Bluetooth

Pita Frekuensi Operasi	Daya Pancar	Emisi Spurious	Metode Testing
2400 – 2483.5	≤ 20 dBm EIRP	EN 300 440	EN 300 440

WiFi

Pita Frekuensi Operasi	Klasifikasi Penggunaan	Daya Pancar	Lebar Pita	Emisi Spurious
2400 – 2483.5	Access type 1	≤ 27 dBm EIRP (500 mWatt)	≤ 40 MHz	ETSI EN 300 328 (min version 1.8.1)

Untuk memenuhi ketentuan dari dua regulasi di atas, setiap produk yang sudah dibekali konektivitas Bluetooth dan WiFi harus menjalani uji teknis di laboratorium yang terakreditasi dan terdaftar di DJID.

Proses pengujiannya biasanya dimulai dari menyiapkan sampel perangkat beserta dokumen teknis. Setelah itu, perangkat akan diuji untuk memastikan keamanan listrik, kompatibilitas elektromagnetik, serta kesesuaian penggunaan frekuensi dan daya pancar dengan standar yang berlaku.

Apabila seluruh pengujian dinyatakan lulus, laboratorium akan menerbitkan Laporan Hasil Uji (LHU). Dokumen ini yang kemudian menjadi dasar untuk mengajukan sertifikat resmi ke DJID.

Bagi pelaku usaha yang baru pertama kali mengurusnya, proses ini mungkin terlihat rumit. Namun, sekarang ini sudah tersedia jasa sertifikasi DJID yang siap membantu dari awal hingga akhir, mulai dari proses penyusunan dokumen, pengiriman sampel, pendampingan saat pengujian, hingga perangkat dinyatakan resmi bersertifikat. 

Dengan begitu, produsen, distributor, atau importir dapat fokus mengembangkan bisnis, sementara urusan regulasi ditangani oleh pihak berpengalaman. <UN>

FAQ

Berikut pertanyaan umum seputar produk ini: