Dalam rangka membentuk karakter Qurani dan moral yang berpedoman pada Al-Quran, Dimulti Indonesia turut membantu membangun sarana belajar Al-Quran atau Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) di Daerah Kedunggupit, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada (8/10/2024).
Salah satu perwakilan manajemen Dimulti Indonesia Group, Project Manager Dimulti Pool Supomo menjelaskan tujuan dibangunnya tempat ibadah sarana belajar Al-Quran yakni Madrasah Miftahul Falah tersebut.

Menurutnya, di Desa Bejiharjo tersebut antusias warga, bukan hanya anak-anak, melainkan remaja dan orang dewasa dalam belajar Al-Quran ini tinggi, namun karena antusias warga yang luar biasa ini, tempat atau sarana belajar Al-Quran tidak menampung banyaknya orang.
“Oleh sebab itu, Dimulti Indonesia punya concern dan tergerak untuk memfasilitasi tempat untuk belajar Al-Quran, sehingga baik itu anak-anak, remaja bahkan orang tua bisa memahami maknanya, mengamalkan, dan mengartikan isi kandungan Al-Quran di dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Pak Pomo tersebut merasa senang karena Dimulti Indonesia bisa membantu warga sekitar dalam rangka tholabul ilmi atau mencari ilmu tanpa memandang umur, dan dirinya berharap dengan adanya tempat belajar Al-Quran ini bisa menjadi kunci segala kebaikan di dunia.

Lebih lanjut ia menerangkan bahwa TPA ini dibagi menjadi dua, ada TPA yang khusus untuk akhwat dan TPA khusus ikhwan. Bukan hanya menyediakan sarana belajar untuk warga, Dimulti Indonesia juga beserta warga sekitar ikut andil dalam menyediakan tempat tinggal para Ustaz atau pengajar Al-Quran di kompleks madrasah tersebut, untuk memudahkan proses belajar mengajar.
Terkait proses desain bangunannya, Desainer Dimulti Pool, Muhammad Hamdi melakukan riset terlebih dahulu, termasuk menentukan pola ruang, zona sirkulasi, zona umum seperti parking area dan akses jalan bahkan zona semi private seperti tempat untuk mengaji dan belajar Al-Quran.

“Dalam pembuatan desain Madrasah Miftahul Falah ini, desainer akan menentukan gaya arsitektur apa yang dirasa cocok, dan dalam konteks madrasah ini dipilihlah gaya arsitektur yang minimalis dan kontemporer,” tutur Hamdi.
Baik Supomo maupun Hamdi berharap, dengan dibangunnya TPA di Desa Bejiharjo ini semangat masyarakat dalam mempelajari Al-Quran bisa terus tertanam sehingga senantiasa mengamalkan nilai-nilai Al-Quran ini sebagai landasan moral, etika dan spiritual.










Leave a Comment