#1 Your Trusted Business Partner

Mengenal Drone FPV: Perbedaan, Cara Memilih, dan Tips Menerbangkannya

Galih Nugroho

drone FPV - Narmadi.co.id

Drone FPV (First Person View) semakin populer di kalangan penghobi drone, videografer, dan pembalap drone karena memberikan pengalaman terbang yang lebih imersif dibandingkan dengan drone konvensional.

Namun, sebelum membeli atau menerbangkan drone FPV, ada beberapa hal yang perlu dipahami, seperti perbedaannya dengan drone biasa, cara memilihnya, serta tips menerbangkannya untuk pemula. Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Perbedaan Drone FPV dan Drone Konvensional

drone FPV

Banyak orang masih bingung dalam memilih antara drone FPV dan drone konvensional. Memahami perbedaan keduanya dapat membantu Anda menentukan drone yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penggunaan. Berikut perbedaan utamanya:

AspekDrone FPVDrone Konvensional
TampilanReal-time melalui kacamata FPV atau monitor.Melalui aplikasi di ponsel atau tablet.
KontrolManual sehingga lebih menantang.Bisa otomatis dengan GPS dan fitur auto-pilot.
Kecepatan & ManuverSangat cepat dan bisa bermanuver ekstrem.Lebih stabil, sehingga cocok untuk pemula.
Penggunaan UtamaBalapan, freestyle, dan videografi sinematik.Fotografi udara, pemetaan, dan inspeksi industri.
Tingkat kesulitanTinggi sehingga membutuhkan latihan lebih untuk mengoperasikannya.Lebih mudah dikendalikan oleh pemula.

Kesimpulan:

Jika Anda ingin pengalaman terbang yang berbeda sekaligus menantang, drone FPV adalah pilihan yang tepat. Sebaliknya, jika Anda hanya butuh untuk fotografi dan video biasa, drone konvensional lebih mudah untuk digunakan.

Cara Memilih Drone FPV yang Tepat

Bagi yang ingin membeli drone FPV pertama, berikut beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan:

Pilih drone sesuai kebutuhan

  • Pemula: Pilih drone dengan mode pemula dan fitur stabilisasi penerbangan agar lebih mudah dikendalikan.
  • Balapan: Cari drone ringan dan cepat yang memiliki responsivitas tinggi,
  • Fotografi dan videografi: Pilih drone dengan kamera berkualitas tinggi dan stabilisasi gambar.

Cek daya tahan baterai

Drone FPV biasanya memiliki waktu terbang hanya 5-10 menit per baterai. Jika ingin sesi terbang lebih lama, siapkan baterai cadangan.

Pastikan drone mudah diperbaiki

drone FPV

Karena drone FPV sering mengalami benturan, pilih yang memiliki spare parts yang mudah didapat dan desain modular agar lebih mudah diperbaiki.

Pilih sistem transmisi video yang stabil

Sangat disarankan untuk menggunakan frekuensi 5,8 GHz guna memastikan sinyal video tetap stabil dan minim gangguan. Selain itu, gunakan kacamata FPV dengan latensi rendah agar responsivitas lebih baik.

Beberapa rekomendasi drone FPV untuk pemula antara lain:

  • DJI Avanta (mudah digunakan dan cocok untuk videografi).
  • BetaFPV (pilihan ideal bagi pemula dengan harga terjangkau).
  • Cetus Pro, dan Eachine Novice-II (drone FPV murah untuk latihan).

Tips Menerbangkan Drone FPV untuk Pemula

Menerbangkan drone FPV berbeda dengan drone biasa karena membutuhkan latihan lebih banyak dan keterampilan khusus, Berikut adalah beberapa tips penting agar Anda bisa menerbangkan drone FPV dengan lebih mudah:

Gunakan simulator drone FPV

Sebelum menerbangkan drone sungguhan, latihan dengan simulator FPV seperti Liftoff, Velocidrone, atau DRL Simulator sangat disarankan. Ini akan membantu Anda memahami kontrol tanpa risiko merusak drone sungguhan.

Mulai dengan mode stabilization

Sebagai pemula, sebaiknya gunakan Angle Mode atau Horizon Mode yang dapat membantu menjaga keseimbangan drone saat terbang. Setelah lebih terbiasa, Anda bisa mencoba Acro Mode (Manual Mode) untuk mendapatkan pengalaman manuver bebas seperti pembalap drone profesional.

Terbang di area luas dan terbuka

drone FPV

Saat latihan pertama, pastikan memilih tempat yang luas dan minim rintangan, seperti lapangan terbuka atau area khusus drone. Hindari terbang di tempat dengan angin kencang, karena drone FPV lebih ringan dan lebih mudah terdorong oleh angin.

Gunakan spotter (pengawas) untuk keamanan

KArena saat menggunakan kacamata FPV, penglihatan Anda hanya terbatas pada tampilan kamera drone, sangat disarankan untuk memiliki spotter yang dapat membantu memantau lingkungan sekitar. Hal ini berguna untuk menghindari potensi kecelakaan dengan orang lain atau benda di sekitar.

Biasakan dengan gerakan manual

Berbeda dengan drone biasa, drone FPV tidak memiliki GPS atau fitur auto pilot, sehingga harus menguasai gerakan manual. Oleh karena itu, penting untuk berlatih gerakan dasar seperti take-off, hover, atau belokan tajam, dan pendaratan manual sebelum mencoba trik yang lebih sulit.

Pro tips:

  • Jangan langsung menerbangkan drone di kecepatan tinggi.
  • Latih refleks dan koordinasi tangan sebelum mencoba trik atau freestyle.
  • Gunakan propeller guard (pelindung baling-baling) saat latihan untuk mencegah kerusakan.

Kesimpulan

Drone FPV menawarkan pengalaman terbang yang lebih seru dan menantang dibanding drone biasa. Namun, dibutuhkan latihan, pemilihan drone yang tepat, dan pemahaman kontrol manual untuk bisa menguasainya. 

Jika Anda pemula, mulailah dengan simulator FPV dan drone dengan mode pemula. Jika ingin balapan atau freestyle, pilih drone yang lebih cepat dan responsif. Selalu berlatih di tempat yang aman dan gunakan spotter saat terbang dengan kacamata FPV.

Tertarik mencoba drone FPV? Bagikan pengalaman atau pertanyaan Anda di kolom komentar!

Tags

Drone

Related Post

Leave a Comment

Ready to talk?   Get in touch with our friendly team of experts.   We’re ready to assist you.