Kamera analog adalah pilihan menarik bagi mereka yang ingin merasakan keaslian dan keunikan proses fotografi tradisional. Namun, menggunakan kamera analog memerlukan pemahaman mendasar tentang cara kerja dan langkah-langkah penggunaannya.
Artikel ini akan membahas secara rinci cara menggunakan kamera analog, mulai dari memasukkan film hingga mengatur pengaturan dasar untuk hasil foto yang memuaskan.
Daftar isi
Panduan Menggunakan Kamera Analog
1. Memasukkan film ke kamera analog

Langkah pertama dan paling penting dalam menggunakan kamera analog adalah memasukkan film dengan benar. Berikut caranya:
- Buka bagian belakang kamera dengan mencari tuas atau tombol pembuka. Tekan atau tarik tuas tersebut untuk membuka penutup film.
- Pasang film dengan memasukkan gulungan film ke ruang film di sisi kiri kamera. Pastikan gulungan terpasang dengan kencang. Tarik ujung film ke arah gulungan penggerak di sisi kanan, lalu masukkan ujung film ke slot gulungan penggerak.
- Cek penempatan film untuk memastikan film terpasang rata di sepanjang jalur dan gigi penggerak telah menangkap lubang pada film.
- Tutup kamera kembali setelah memastikan film terpasang dengan benar. Pastikan penutup terkunci rapat untuk melindungi film dari cahaya.
- Lakukan pengaturan ulang film dengan menggunakan tuas pengatur ulang film (film advance lever) hingga film berpindah ke bingkai pertama. Jika kamera memiliki jendela kecil, periksa nomor bingkai untuk memastikan kamera siap digunakan.
2. Mengatur ISO film
Berbeda dengan kamera digital, ISO dalam kamera analog ditentukan oleh jenis film yang Anda gunakan. Setelah memasang film, Anda harus mengatur ISO kamera sesuai dengan ISO film. Begini caranya:
- Cari pengaturan ISO pada kamera (biasanya berupa dial di bagian atas).
- Sesuaikan angka ISO dengan yang tertera pada kemasan film, misalnya ISO 100, 200, atau 400.
Mengapa Penting?
Pengaturan ISO membantu kamera mengukur cahaya dengan akurat, sehingga Anda mendapatkan eksposur yang sesuai untuk setiap foto.
3. Mengatur shutter speed dan apertur

Setelah film dan ISO siap, langkah berikutnya adalah mengatur pengaturan dasar seperti kecepatan rana (shutter speed) dan apertur.
Shutter speed
Atur kecepatan rana untuk menentukan durasi cahaya masuk ke film. Misalnya:
- 1/60 detik untuk subjek bergerak perlahan.
- 1/250 detik untuk subjek bergerak cepat.
Semakin lambat kecepatan rana, semakin banyak cahaya yang masuk, tetapi risiko gambar blur juga meningkat.
Apertur
- Gunakan cincin apertur pada lensa untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk. Angka apertur (f/stop) yang kecil, seperti f/2.8, memungkinkan lebih banyak cahaya masuk dan menciptakan efek bokeh.
- Angka besar, seperti f/16, cocok untuk hasil foto yang lebih tajam di seluruh bingkai.
Tips: Gunakan light meter bawaan kamera atau aplikasi light meter di ponsel untuk membantu menentukan kombinasi shutter speed dan apertur yang tepat.
4. Fokus manual
Sebagian besar kamera analog menggunakan fokus manual. Berikut cara memastikan fokus yang tajam:
- Putar cincin fokus pada lensa sambil melihat melalui viewfinder.
- Pastikan subjek utama tampak jelas dan tajam di tengah frame.
- Gunakan depth of field untuk menentukan seberapa banyak area yang ingin Anda buat fokus.
Tips: Berlatihlah mengatur fokus manual untuk memotret subjek yang bergerak atau berada dalam jarak yang berbeda.
5. Mulai memotret

Setelah semua pengaturan siap, Anda dapat mulai memotret:
- Tentukan komposisi gambar menggunakan viewfinder.
- Tekan tombol rana (shutter button) dengan lembut untuk menghindari getaran yang dapat menyebabkan gambar buram.
- Gunakan tuas pengatur ulang film setelah setiap pemotretan untuk memindahkan film ke bingkai berikutnya.
Catatan: Perhatikan jumlah bingkai yang tersisa. Film biasanya tersedia dalam 24 atau 36 bingkai, dan Anda tidak dapat memotret lebih dari itu dalam satu gulungan.
6. Mengeluarkan film setelah selesai
Setelah Anda selesai memotret semua bingkai, langkah berikutnya adalah mengeluarkan film dari kamera:
- Rewind film: Gunakan tuas rewind untuk menggulung kembali film ke gulungan aslinya. Biasanya, Anda akan merasakan tekanan yang menandakan film telah sepenuhnya tergulung.
- Buka penutup kamera: Setelah film tergulung, buka kembali bagian belakang kamera untuk mengeluarkan film dengan aman.
- Simpan film: Letakkan film di wadahnya untuk melindunginya dari cahaya sebelum dibawa ke lab pengembangan.
7. Proses pengembangan film
Setelah film selesai digunakan, langkah terakhir adalah mengembangkan hasil foto Anda. Anda bisa memilih untuk:
- Mengirim ke lab: Lab fotografi profesional akan memproses film Anda dan menghasilkan cetakan atau file digital.
- Mengembangkan sendiri: Jika Anda ingin pengalaman yang lebih mendalam, Anda dapat membeli perlengkapan pengembangan film untuk digunakan di rumah.
Kesimpulan
Menggunakan kamera analog adalah proses yang membutuhkan ketelitian, tetapi memberikan pengalaman yang memuaskan. Dengan memahami cara memasukkan film, mengatur ISO, hingga pengaturan dasar seperti shutter speed dan apertur, Anda dapat menghasilkan foto yang autentik dan berkualitas.
Siap mencoba? Ambil kamera analog Anda dan mulailah menangkap momen dengan gaya klasik yang abadi!


















Leave a Comment