Dalam setiap proses sertifikasi perangkat ICT di Malaysia, ada satu hal yang paling krusial namun sering diabaikan oleh banyak pemohon adalah soal kelengkapan dokumen.
Di Malaysia, lembaga yang berwenang menilai kelayakan sebuah perangkat adalah SIRIM QAS International, melalui sistem e-Certification. Karena itulah, memahami persyaratan dokumen SIRIM menjadi langkah awal yang sangat penting agar proses sertifikasi tidak terhenti di tengah jalan.
Daftar isi
Tahapan Awal dan Pengajuan Dokumen
Sebelum aplikasi diajukan, pemohon wajib menyiapkan berkas sesuai kategori produk dan informasi perusahaan. Dokumen yang diperlukan meliputi:
- Equipment information & specification tab
Berisi data teknis perangkat, seperti nama model, fitur utama, fungsi komunikasi, misalnya WiFi, Bluetooth, GSM, atau LTE, serta negara asal produk. Informasi ini menjadi dasar untuk menentukan kategori pengujian dan standar teknis yang berlaku. - Principal & manufacturer tab
Menjelaskan detail identitas perusahaan principal (pemegang merek) dan pabrikan, termasuk alamat, nomor registrasi bisnis, serta lokasi fasilitas produksi. Data ini penting untuk memverifikasi tanggung jawab hukum dari produk yang diajukan. - Supporting document attachment
Berisi seluruh dokumen tambahan yang wajib diunggah sesuai kategori perangkat. Dokumennya meliputi brosur produk berwarna, buku manual pengguna (user manual), spesifikasi teknis (technical specification), dan laporan hasil uji (test report). - Pre-quotation
Dokumen ini berisi estimasi biaya dan cakupan pengujian yang akan dilakukan. Biasanya diajukan sebelum evaluasi dokumen dimulai. - Trademark registration evidence (bukti registrasi merek dagang)
Diperlukan untuk membuktikan bahwa merek yang digunakan pada perangkat telah terdaftar secara sah. - Brand declaration tab (pernyataan merek)
Berguna untuk mendeklarasikan bahwa merek yang digunakan pada perangkat sesuai dengan dokumen registrasi yang diajukan. - Declaration tab (pernyataan pengajuan)
Berisi pernyataan kebenaran data dan kepatuhan terhadap peraturan SIRIM.
Setelah seluruh berkas lengkap, pemohon dapat mengunggahnya melalui portal e-Certification SIRIM. Tim evaluasi akan meninjau dokumen, dan jika dinyatakan “complete”, sistem akan menghasilkan nomor file aplikasi yang menandai bahwa permohonan siap diproses ke tahap penerbitan sertifikat SIRIM.
Pentingnya Memahami Persyaratan Dokumen SIRIM
Dalam proses sertifikasinya, SIRIM menerapkan metode paperwork, yang artinya fokus utama evaluasi ada pada dokumen, bukan uji laboratorium lokal. Itulah sebabnya memahami persyaratan dokumen SIRIM menjadi penentu utama cepat atau lambatnya sertifikasinya disetujui.
Banyak kasus di mana permohonan terhenti karena pemohon lupa melampirkan laporan uji (test report), manual pengguna, atau bukti merek dagang. Kondisi ini membuat proses harus diulang dari awal.
Maka dari itu, memastikan kelengkapan berkas sejak awal akan menghemat waktu, biaya, dan menghindarkan penundaan administratif.
Produk yang Wajib Sertifikasi SIRIM di Malaysia
Meskipun Malaysia tidak merilis daftar produk wajib secara langsung, SIRIM menjabarkan cakupan perangkat berdasarkan dokumen eTAC/DOC/01-1.1 dan eTAC/DOC/01-2.
Perangkat yang termasuk ke dalam cakupan Malaysia Type Approval terbagi menjadi dua kategori besar, yaitu:
- Customer Premise Equipment (CPE), termasuk perangkat hybrid yang berfungsi di sisi pengguna.
- Network Facilities, mencakup infrastruktur komunikasi publik dan jaringan operator.
Dalam dua kategori tersebut, perangkat yang umumnya wajib mendapatkan sertifikat SIRIM antara lain:
- Perangkat berkabel (wired) seperti PSTN, ISDN, PABX, ADSL, IPv6, dan ACLIP.
- Perangkat nirkabel (wireless) seperti Bluetooth, GSM, 3G/4G/5G, WLAN 2.4/5 GHz, WiFi 6/7, Zigbee, LoRa, NFC, RFID, wireless charger, DVB-T2, microwave, LMR, sistem alarm, DECT radar, hingga repeater.
- Free-space optical.
Dengan memahami kategori ini, produsen dapat lebih mudah menilai apakah produknya wajib diajukan untuk sertifikasi SIRIM sebelum didistribusikan di Malaysia.
Penutup
Proses sertifikasi SIRIM di Malaysia memang terlihat administratif, tapi di baliknya terdapat tanggung jawab besar untuk memastikan perangkat ICT yang beredar aman, legal, dan sesuai standar teknis.
Karena sebagian besar penilaian dilakukan lewat dokumen, maka setiap detail berkas menjadi sangat penting. Kelalaian sekecil apa pun, seperti tidak melampirkan laporan uji atau bukti merek dagang, bisa membuat proses sertifikasinya tertunda.
Dengan memahami persyaratan dokumen SIRIM sejak awal, produsen dan importir dapat memperlancar proses sertifikasi serta menghindari hambatan yang tidak perlu. Kelengkapan data, keakuratan informasi, dan kepatuhan terhadap format e-Certification akan menjadi kunci keberhasilan sertifikasi SIRIM.
Leave a Comment