Regulasi Baru ICT Vietnam Mulai Berlaku Juli 2025, Simak Perubahannya

Pemerintah Vietnam melalui Ministry of Science and Technology (MOST) kembali menggulirkan langkah besar dalam memperketat regulasi perangkat teknologi informasi dan komunikasi (ICT). Lewat draft regulasi terbaru, Vietnam berencana mengganti aturan sebelumnya, Circular 02/2024/TT-BTTTT, dengan regulasi baru ICT Vietnam yang lebih teknis dan ketat.

Rancangan peraturan ini sedang dalam masa konsultasi publik dan dijadwalkan berlaku efektif mulai 1 Juli 2025. Sejumlah perubahan penting yang diajukan akan berdampak langsung bagi produsen, importir, hingga distributor perangkat ICT yang ingin masuk ke pasar Vietnam.

Berikut ini adalah poin-poin penting yang perlu diperhatikan dalam draft regulasi tersebut:

Poin Penting Draft Regulasi Baru ICT Vietnam

Uji ketahanan ekstrem jadi syarat wajib

Salah satu perubahan terbesar dalam regulasi baru ICT Vietnam adalah kewajiban pengujian ketahanan ekstrem (stress test) untuk sebagian besar perangkat. Pengujian ini melibatkan simulasi kondisi suhu dan kelembapan tinggi untuk memastikan bahwa perangkat tetap berfungsi dengan baik dalam lingkungan ekstrem.

Pengujian ini akan menjadi bagian dari proses Type Approval Certification (TAC) dan Declaration of Conformity (SDoC). Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas dan keandalan produk sebelum beredar di pasar domestik Vietnam.

Standar khusus untuk WiFi 6E dan WiFi 7

Perangkat yang mendukung WiFi 6E dan WiFi 7 akan tunduk pada persyaratan baru yang lebih spesifik. Dalam regulasi ini, perangkat harus:

• Memenuhi standar QCVN 47 dan QCVN 96
• Menonaktifkan pita frekuensi 6 GHz (6425–7125 MHz) jika wilayah penggunaan belum mengalokasikan spektrum tersebut
• Terdaftar dalam Lampiran II, Bagian 4.9, yang artinya cukup memerlukan sertifikasi SDoC tanpa perlu TAC.

Langkah ini mencerminkan pendekatan hati-hati MIC Vietnam terhadap pengelolaan spektrum frekuensi, namun tetap memberi ruang bagi teknologi terbaru untuk berkembang.

Perangkat receive-only dikecualikan

Ada kabar baik bagi produsen perangkat penerima pasif seperti GPS receiver atau radio monitoring. Dalam regulasi baru ini, perangkat yang hanya menerima sinyal radio secara eksplisit dikecualikan dari daftar produk yang wajib disertifikasi. Kejelasan ini tentu membantu pelaku industri menghindari ambiguitas dalam proses impor dan distribusi perangkat pasif.

Simbox masuk daftar wajib sertifikasi

Perangkat Simbox, yaitu alat yang mengalihkan panggilan suara ke jaringan IP, resmi dimasukkan ke dalam Lampiran I sebagai salah satu perangkat yang harus melalui proses TAC/SDoC. Penambahan ini dilakukan untuk menekan praktik penyalahgunaan Simbox, seperti bypass trafik suara internasional yang ilegal.

Baterai lithium diatur ketat mulai 2026

Bagi perangkat yang menggunakan baterai lithium, MIC menetapkan bahwa mulai 1 Januari 2026, semua produk harus mematuhi standar QCVN 101:2020/BTTTT. Pengujian kini bisa dilakukan di tiga laboratorium lokal yang telah disetujui, sehingga prosesnya bisa lebih cepat dan efisien tanpa perlu mengirim sampel ke luar negeri.

Penegasan pengecualian impor

Regulasi ini juga memperjelas pengecualian impor tertentu sebagaimana diatur dalam Decree No. 132/2008/ND-CP dan amandemennya. Produk untuk kepentingan riset dan pengembangan (R&D), pameran, atau penggunaan internal bisa dikecualikan dari kewajiban sertifikasi, selama memenuhi kriteria khusus yang ditentukan.

Tetap mengacu pada Circular 08/2021/TT-BTTTT

Meski ada perubahan besar, semua produk tetap harus memenuhi persyaratan frekuensi dan teknis dalam Circular 08/2021/TT-BTTTT. Ini mencakup batas radiasi, penggunaan spektrum, serta aspek kompatibilitas elektromagnetik (EMC), yang menjadi bagian penting dalam evaluasi keselamatan perangkat.

Apa yang Harus Dilakukan Pelaku Industri?

Saat ini, draft regulasi masih dalam tahap konsultasi publik. Artinya, para pelaku industri, baik lokal maupun internasional, masih punya waktu untuk memberikan masukan sebelum regulasi ini disahkan secara resmi. Begitu final, Circular 02/2024/TT-BTTTT akan dicabut, dan regulasi baru akan mulai berlaku per 1 Juli 2025.

Bagi perusahaan yang ingin tetap kompetitif di pasar Vietnam, memahami perubahan ini dan menyesuaikan strategi sertifikasi sejak dini adalah langkah yang sangat disarankan.

Kesimpulannya, melalui regulasi baru ICT Vietnam ini, pemerintah menunjukkan komitmen kuat terhadap peningkatan kualitas dan keamanan perangkat teknologi. Mulai dari uji ketahanan, pengaturan spektrum WiFi, hingga sertifikasi baterai lithium, semua diarahkan untuk menciptakan ekosistem perangkat yang lebih andal, aman, dan siap menghadapi tantangan teknologi ke depan.

Bagi pelaku usaha, regulasi ini bukan sekadar tantangan, tapi juga peluang, terutama bagi mereka yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap lanskap regulasi yang terus berkembang.