Beberapa waktu belakangan, perhatian terhadap perangkat wearable semakin mengarah pada satu inovasi kecil namun fungsional, yaitu smart ring. Bentuknya memang sederhana, menyerupai cincin biasa. Tapi di balik desain minimalis itu, teknologi di dalamnya memungkinkan pengguna memantau detak jantung, kualitas tidur, hingga aktivitas fisik.
Kehadiran smart ring menimbulkan pertanyaan menarik: Seberapa besar potensi teknologi sekecil ini dalam kehidupan sehari-hari? Apakah bisa menggantikan wearable lain seperti smartwatch? Dan jika perangkat ini dipasarkan di Indonesia, bagaimana dengan aspek regulasinya?
Artikel ini akan membahas secara lengkap fungsi smart ring, perbedaannya dengan perangkat wearable lain, serta regulasi Indonesia. Mari kita telaah lebih jauh.
Daftar isi
Apa itu Smart Ring?

Smart ring adalah perangkat wearable berbentuk cincin yang dilengkapi berbagai sensor dan fitur pintar. Meski ukurannya kecil dan kelihatannya sederhana, teknologi di baliknya bisa dibilang luar biasa.
Biasanya, smart ring terhubung ke smartphone lewat Bluetooth, dan bisa memantau kondisi tubuh Anda secara real-time. Mulai dari detak jantung, tingkat energi, sampai siklus tidur. Semua data dikumpulkan dan ditampilkan lewat aplikasi, tanpa Anda perlu melihat layar atau membuka aplikasi berkali-kali.
Fungsi Smart Ring dalam Keseharian

Meski terlihat kecil, smart ring menawarkan berbagai fungsi yang cukup bermanfaat, terutama bagi Anda yang ingin menjalani hidup lebih sehat dan terukur tanpa harus tergantung pada perangkat yang besar atau mencolok.
Beberapa fungsi utama smart ring yang saat ini paling umum, antara lain:
- Pelacakan detak jantung: Smart ring dapat memantau detak jantung pengguna secara berkala untuk memberi gambaran umum kondisi tubuh, baik saat istirahat maupun saat beraktivitas.
- Pemantauan kualitas tidur: Dengan mengenali pola tidur dan durasi tidur nyenyak, smart ring membantu penggunanya mengevaluasi kebiasaan tidur dan meningkatkan kualitas istirahat.
- Pelacak aktivitas fisik: Mulai dari menghitung langkah harian, memantau waktu aktif dan waktu duduk, hingga mencatat level aktivitas sepanjang hari.
- Pemantauan tingkat energi dan recovery: Beberapa model mampu memperkirakan tingkat energi dan kebutuhan pemulihan berdasarkan kombinasi data tidur dan aktivitas.
- Integrasi aplikasi kesehatan: Semua data yang dikumpulkan smart ring biasanya dikirim ke aplikasi pendamping di ponsel, sehingga pengguna bisa memantau progres dan menganalisis kebiasaan hidup secara lebih detail.
Meskipun beberapa fitur seperti pembayaran digital atau akses NFC sudah tersedia di smart ring di luar negeri, fungsi-fungsi tersebut saat ini belum sepenuhnya tersedia di pasar Indonesia. Jadi, untuk saat ini, fokus utama penggunaan smart ring masih lebih dominan di aspek pemantauan kesehatan dan aktivitas sehari-hari.
Bedanya Smart Ring dengan Smartwatch
Mungkin Anda bertanya-tanya, “Kalau sudah punya smartwatch, buat apa menggunakan smart ring?” Nah, di sinilah perbedaannya mulai terasa.
- Lebih ringkas: Smart ring enggak perlu layar, dan ukurannya jauh lebih kecil dari jam tangan.
- Baterai lebih tahan lama: Karena minim tampilan visual, smart ring bisa tahan hingga 5-7 hari sekali charge.
- Desain netral: Cocok buat dipakai di segala situasi, baik formal, santai, atau olahraga.
- Minim distraksi: Enggak ada notifikasi yang muncul terus-menerus, bikin Anda tetap fokus.
Tapi perlu diingat, smart ring enggak selalu bisa menggantikan smartwatch secara keseluruhan. Fitur seperti GPS, layar sentuh, dan pemutar musik tetap jadi keunggulan smartwatch. Jadi, kembali lagi ke preferensi dan kebutuhan masing-masing.
Regulasi Smart Ring di Indonesia

Sekarang kita masuk ke pertanyaan penting: Kalau Anda ingin memakai atau bahkan menjual smart ring di Indonesia, perlu izin atau enggak sih? Jawabannya: Perlu.
Karena smart ring punya konektivitas Bluetooth, perangkat ini masuk ke dalam kategori alat telekomunikasi. Dan sesuai aturan, perangkat semacam ini wajib punya sertifikasi DJID sebelum bisa diedarkan secara legal di Indonesia.
Tapi tentu, enggak bisa langsung dapat sertifikat begitu saja. Sebelum itu, perangkat harus lolos uji teknis dulu, yaitu pengujian yang sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah.
Nah, acuan teknis ini merujuk pada KEPMEN KOMINFO No. 260 Tahun 2024, yang mengatur standar kelayakan untuk perangkat dengan fitur nirkabel seperti Bluetooth. Berikut rincian regulasi teknis yang wajib dipenuhi.
Persyaratan umum
- Catu daya: Smart ring harus dapat beroperasi menggunakan catu daya AC 220V ±10% dengan frekuensi 50 Hz ±2%, atau sumber daya DC, sesuai spesifikasi pabrik.
- Keselamatan listrik: Smart ring wajib memenuhi standar keamanan listrik sesuai SNI IEC 60950-1:2016, IEC 62368-1, atau standar internasional setara. Ini mencakup perlindungan terhadap tegangan berlebih dan arus sentuh, agar tidak membahayakan pengguna.
- Kecocokan elektromagnetik (EMC): Smart ring harus memenuhi standar EMC berdasarkan SNI ISO/IEC CISPR 32: 2015, untuk memastikan perangkat tidak menimbulkan gangguan terhadap sistem elektronik lain di lingkungan sekitarnya.
Persyaratan teknis
| Pita Frekuensi Operasi | Daya Pancar | Emisi Spurious | Metode Testing |
| 2400 – 2483.5 | ≤ 20 dBm EIRP | EN 300 440 | EN 300 440 |
Proses Sertifikasi DJID
Melibatkan pengujian teknis meliputi:
- Penyesuaian frekuensi
- Pemeriksaan keamanan perangkat
- Kompatibilitas terhadap lingkungan dan perangkat lain
Setelah lolos uji, perangkat akan mendapat Sertifikat Type Approval dari DJID sebagai bukti sah bahwa produk telah memenuhi standar dan siap masuk pasar.
Bagi para pelaku industri yang belum familiar, proses ini bisa jadi sangat membingungkan. Beruntungnya kini tersedia layanan jasa sertifikasi DJID profesional yang siap membantu, mulai dari uji teknis hingga pengajuan ke DJID. Ini membuat proses jadi lebih cepat, terstruktur, dan minim hambatan.
FAQ
Berikut pertanyaan umum seputar smart ring:
Apa itu smart ring, dan apa saja yang bisa dilakukannya?
Smart ring adalah perangkat wearable berbentuk cincin yang dilengkapi sensor untuk memantau kesehatan dan aktivitas tubuh. Biasanya, smart ring bisa melacak detak jantung, kualitas tidur, jumlah langkah, bahkan tingkat energi harian Anda. Semuanya bisa Anda lihat lewat aplikasi di ponsel.
Apakah smart ring bisa menggantikan smartwatch?
Tergantung kebutuhan Anda. Kalau Anda hanya butuh pelacak kesehatan dan enggak mau ribet dengan layar, smart ring bisa jadi pilihan. Tapi kalau Anda butuh fitur GPS, tampilan notifikasi, atau kontrol musik, smartwatch masih lebih lengkap.
Apakah smart ring nyaman dipakai sepanjang hari?
Justru itu salah satu kelebihannya. Karena bentuknya kecil dan ringan, smart ring nyaman dipakai seharian bahkan saat tidur. Tapi pastikan ukurannya pas ya, biar enggak terlalu longgar atau sempit.


















Leave a Comment