Kalau ngomongin soal kenyamanan di rumah, mandi air hangat hampir selalu masuk daftar kebutuhan. Apalagi setelah seharian kerja, badan rasanya lebih rileks begitu kena air hangat. Nah, di sinilah peran water heater jadi penting. Tapi pertanyaannya, Anda lebih cocok pakai water heater listrik atau gas? Dua-duanya bisa bikin air panas, tapi cara kerja, biaya, dan keamanannya cukup berbeda.
Water heater listrik menggunakan elemen pemanas yang ditenagai arus listrik. Sementara itu, water heater gas memanfaatkan pembakaran LPG untuk memanaskan air. Sekilas sama saja, tapi kalau dilihat lebih dalam, masing-masing punya sisi praktis sekaligus tantangan tersendiri. Daripada penasaran, yuk langsung simak pembahasan lengkapnya berikut ini.
Daftar isi
Perbedaan Mendasar Antara Water Heater Listrik vs Gas

Dari sisi instalasi, water heater listrik jelas lebih simpel. Tinggal pasang ke aliran listrik, isi tangki dengan air (kalau tipe tangki), dan sudah bisa digunakan. Makanya, banyak apartemen atau rumah modern di perkotaan lebih memilih tipe ini. Tidak perlu repot menyambungkan pipa gas atau bikin ventilasi tambahan.
Sebaliknya, water heater gas butuh sedikit usaha lebih. Anda perlu tabung LPG, selang, dan ventilasi udara untuk menjaga keamanan. Karena ada proses pembakaran, biasanya pemasangan dilakukan di ruang semi-terbuka, seperti kamar mandi rumah tapak dengan jendela atau sirkulasi udara yang cukup. Agak ribet, iya, tapi keuntungan besar dari tipe gas adalah tetap bisa berfungsi meski listrik di rumah sedang padam.
Kelebihan dan Kekurangan Water Heater Listrik
Kenapa banyak orang di Indonesia memilih water heater listrik? Jawabannya sederhana, praktis. Begitu alat dipasang, Anda tidak perlu lagi khawatir soal isi ulang gas atau instalasi pipa. Dari segi keamanan juga relatif lebih tenang karena tidak ada risiko kebocoran LPG.
Ditambah lagi, pilihannya banyak, dari model instan yang langsung memanaskan air, sampai tangki besar yang bisa menampung air panas untuk seluruh keluarga.
Tapi, tentu saja ada harga yang harus dibayar.
- Daya listrik besar: Tipe instan biasanya butuh 2.000–3.000 watt. Untuk rumah dengan daya 1.300 VA, ini bisa jadi masalah.
- Tagihan listrik naik: Kalau dipakai rutin, siap-siap biaya bulanan bertambah ratusan ribu.
- Tergantung pasokan listrik: Begitu mati lampu, alat ini tidak bisa diandalkan.
Kelebihan dan Kekurangan Water Heater Gas
Sementara itu, water heater gas punya daya tarik dari sisi biaya. Dengan satu tabung LPG 12 kg, sebuah keluarga kecil biasanya bisa menikmati air panas hampir sebulan penuh. Dibanding lonjakan tagihan listrik, biaya gas terasa lebih ringan.
Selain itu, air yang dipanaskan dengan gas cenderung lebih cepat panas, jadi cocok untuk rumah tangga dengan kebutuhan tinggi.
Namun, ada juga tantangan yang harus diwaspadai.
- Butuh ventilasi: Tanpa sirkulasi udara yang baik, risiko penggunaan bisa meningkat.
- Kebocoran gas: Kalau selang atau tabung tidak terpasang sempurna, potensi bahaya cukup besar. Untuk meminimalisir risiko ini, banyak rumah kini menggunakan gas detector agar kebocoran bisa terdeteksi sejak dini.
- Tidak cocok untuk apartemen. Banyak gedung di Indonesia melarang tabung gas demi keamanan.
Mana yang Lebih Hemat?

Kalau soal hemat, banyak orang menilai tipe gas lebih unggul. Untuk pemakaian sehari-hari, tambahan tagihan listrik dari water heater bisa mencapai Rp300.000–Rp400.000 per bulan, apalagi kalau Anda pakai tipe instan berdaya tinggi. Sementara itu, pemakaian LPG 12 kg biasanya hanya menambah biaya sekitar Rp200.000–Rp220.000 per bulan.
Tapi, hemat atau tidak sebenarnya tergantung pemakaian. Kalau Anda jarang mandi air panas dan hanya butuh sesekali, tipe listrik mungkin terasa lebih praktis. Sebaliknya, buat keluarga yang mandi air hangat setiap hari, tipe gas bisa jauh lebih ramah di dompet.
Tips Memilih yang Tepat

Sebelum menjatuhkan pilihan, coba pikirkan beberapa hal. Kalau daya listrik rumah Anda hanya 1.300 VA, water heater listrik instan jelas bikin repot karena berpotensi bikin listrik anjlok. Tapi kalau tinggal di apartemen yang punya aturan ketat soal gas, tipe listrik jadi pilihan aman.
Selain itu, hitung juga kebutuhan keluarga Anda. Kalau di rumah hanya dua orang, water heater listrik dengan tangki kecil bisa cukup. Tapi kalau ada lima orang yang rutin mandi air hangat, hitungan biaya bulanan dengan gas bisa lebih masuk akal. Dan jangan lupa soal keamanan. Kalau ada anak kecil di rumah, banyak orang merasa lebih tenang menggunakan tipe listrik karena tidak melibatkan tabung gas.
Jadi, pilihan antara water heater listrik atau gas sebenarnya kembali ke kondisi rumah dan kebutuhan Anda. Kalau ingin yang praktis, minim risiko, dan tinggal di kota dengan listrik stabil, water heater listrik bisa jadi pilihan ideal. Tapi kalau mengutamakan biaya operasional lebih hemat dan punya ruang ventilasi memadai, water heater gas tetap layak dipertimbangkan.
Apapun pilihan Anda, pastikan sesuai kebutuhan keluarga agar penggunaan air panas tetap aman, nyaman, dan tidak memberatkan biaya bulanan. Dan kalau Anda masih penasaran dengan sistem kerjanya, jangan lupa baca artikel kami tentang cara kerja water heater yang pernah dibahas sebelumnya.


















Leave a Comment